Entri Populer

MITOS DAN FAKTA MENGENAI MAMOGRAFI

Written By iqbal_editing on Senin, 13 Maret 2017 | 07.57

ammografi dan rontgen dada biasa dilakukan untuk mendeteksi kanker. Di samping itu, informasi lain justru menyebutkan bahwa kedua pemeriksaan ini sebaiknya tak dilakukan karena bisa memicu kanker. Mana yang benar?

Menanggapi informasi ini, dokter spesialis kanker dari RS Mitra Keluarga Bekasi dr Wim Panggarbesi, SpB(K)Onk menegaskan bahwa hal ini sama sekali tidak benar.

"Tingkat radiasinya kan ringan, tidak benar itu. Kalaupun dilakukan rutin misalnya setahun sekali tidak masalah. Radiasi yang bisa merusak itu kan kalau terus-menerus dan setiap hari," tutur dr Wim kepada detikHealth.


Sebagai tambahan informasi, mammografi merupakan salah satu pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Tes ini disebut-sebut dapat membantu mendeteksi lebih akurat. Ini karena mammografi bisa 'menangkap' tanda-tanda kanker payudara meski belum ada benjolan yang teraba.

Bagi mereka yang memiliki risiko tinggi kanker payudara, misalnya karena ada riwayat keluarga, dr Wim menganjurkan mammografi dilakukan rutin setidaknya satu kali dalam setahun. "Bagi yang tidak high risk, bisa dilakukan lima tahun sekali, terutama kalau sudah berusia 35 tahun ke atas dan sudah menikah," pesan dr Wim.

Senada dengan dr Wim, dokter spesialis paru RS Mitra Keluarga Bekasi, dr Anthony D. Tulak, SpP, FCCP juga menegaskan bahwa informasi rontgen dada memicu kanker juga tidak benar. Menurutnya, kadar radiasi pada tindakan rontgen sudah terukur dan tidak akan menimbulkan risiko kanker jika dilakukan.

"Salah itu, radiasi pemeriksaan foto thorax sudah terukur sehingga tidak akan menyebabkan penyakit walaupun dilakukan rutin sekali setahun. Ya, rontgen ini sebaiknya dilakukan sekali setahun pada mereka yang berisiko tinggi, salah satunya perokok. Kalau tidak, ya bisa dilakukan bergantung kebutuhan ya," pesan dr Anthony.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik