Entri Populer

terapi stress dengan berjalan di hutan

Written By iqbal_editing on Kamis, 29 Juni 2017 | 05.10

Shinrin yoku berarti 'forest bathing'. Terdengar aneh namun sebenarnya mandi yang ini tidak memakai air ataupun sabun, tetapi kegiatan ini sendiri berarti jalan-jalan menembus hutan.

Metode ini diklaim dapat meredakan stres dari berbagai hal, bisa pekerjaan atau kehidupan urban yang serba cepat.

Namun kegiatan ini juga bukan sembarang jalan-jalan. Mengingat tujuannya sebagai terapi stres, tiap kegiatan shinrin yoku akan didampingi seorang pemandu yang telah terakreditasi.

Dewasa ini, baru ada tiga pemandu shinrin yoku terakreditasi di Australia. Satu di antaranya adalah Alex Gaut dari Lembaga Konservasi Australia Selatan.

Menurut Gaut, metode ini terinspirasi dari istilah karoshi yang berarti kematian akibat kerja berlebihan yang banyak terjadi pada orang-orang Jepang.

Dalam pelaksanaannya, peserta diajak bermeditasi sembari mencoba memfokuskan pikiran pada suara burung atau angin maupun aroma rerumputan.

Peserta juga diajak berjalan pelan menyusuri hutan sembari jemari-jemari mereka menyentuh dedaunan dan batang-batang pohon yang dilewati, sedangkan mata peserta dimanjakan oleh hijaunya pepohonan dan pemandangan gunung.

"Dengan benar-benar berkonsentrasi pada momen dan perasaan yang ada, hal-hal lainnya akan terlupakan barang sejenak," kata Gaut seperti dilaporkan ABC Australia.

Karena berada di tengah hutan, peserta juga tidak akan terganggu dengan dering suara ponsel atau update media sosial. Kemudian mereka akan menyudahi kegiatan itu dengan minum teh bersama.

Salah satu peserta yang ikut dalam panduan Gaut, Palitja Moore mengaku pengalaman ini begitu unik. Padahal ia sudah sering naik turun gunung dan menjelajahi hutan.

"Kegiatan ini membuat Anda benar-benar berhenti dari segala kesibukan dan saya kira sesekali melupakan hal-hal duniawi itu ada baiknya," ujarnya.


Sejumlah penelitian di Jepang menyebut kegiatan 'forest bathing' ini dapat menurunkan tekanan darah dan tingkat stres seseorang.

Satu di antaranya dilakukan oleh Qing Li, presiden Japanese Society of Forest Medicine. Dengan mengamati profil mood sejumlah partisipan, ia menemukan bahwa perasaan stres, cemas dan marah yang dimiliki partisipan menurun drastis setelah mengikuti kegiatan ini.

Dalam studi terpisah, Li dan timnya mengirim beberapa pria dan wanita muda untuk melakukan 'forest bathing' dan membandingkannya dengan meminta mereka menginap di sebuah hotel yang kebetulan letaknya di tengah hutan. Masing-masing selama tiga hari.

Sampel darah mereka juga diambil sebelum dan sesudah perjalanan tersebut, dan di situ ditemukan adanya peningkatan jumlah sel pembunuh alami yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan manusia, utamanya di saat melawan penyakit.

Li menduga ini karena saat 'forest bathing' berlangsung, peserta dapat menghirup udara segar yang mengandung minyak esensial yang dihasilkan pepohonan. Minyak esensial ini sendiri memiliki komponen aktif seperti limonene yang bersifat antimikroba dan meningkatkan kekebalan.

Peneliti menambahkan shinrin yoku tidak harus dilakukan di hutan lebat. Yang terpenting adalah jangan memilih rute yang berat. Durasi yang direkomendasikan tak boleh lebih dari empat jam dan Anda hanya diperkenankan berjalan kaki tak lebih dari 4 km.

Jangan pula dipaksakan karena ini bukan latihan ketahanan fisik, sehingga Anda diperkenankan beristirahat sewaktu-waktu. Saat rehat itulah Anda bisa duduk-duduk menikmati alam, bermeditasi, membaca buku atau menikmati segelas teh.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik