Entri Populer

Jangan Salah, Kulit Tetap Bisa Terpapar Sinar UV Meski di dalam Ruangan

Written By iqbal_editing on Kamis, 29 Juni 2017 | 04.43

Terletak di garis khatulistiwa membuat Indonesia secara otomatis menjadi negara beriklim tropis. Kondisi ini membuat Indonesia selama 12 jam disinari oleh matahari. Meskipun menguntungkan bagi sumber daya alam dan aktivitas masyarakat, paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari yang berlebih pun berdampak buruk bagi kesehatan.

Indonesia merupakan negara dengan indeks paparan sinar UV tertinggi yaitu 11 dari skala 1-11 di Asia Tenggara. Sinar UV terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu UVA dan UVB. Sinar UVA adalah sinar berbentuk gelombang panjang yang persentasenya mencapai 95% dari total UV. Sedangkan, sinar UVB adalah sinar berbentuk gelombang menengah yang hanya mencapai 5% dari total UV.

Menurut dr Sri Ellyani SpKK selaku Wakil Ketua Bidang Kerja Sama PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia), paparan sinar UVA lebih berbahaya terhadap kulit dibandingkan dengan UVB. Sinar UVA mampu menembus bagian kulit terdalam sehingga akan menyebabkan kulit jadi gelap, terdapat keriput serta timbul bintik hitam. Sedangkan, paparan sinar UVB mencapai bagian kulit luar atau epidermis dan akan mengakibatkan kulit menjadi terbakar.

"Dampak dari paparan sinar UV antara lain kulit jadi mudah keriput dini, terjadi bercak-bercak kelainan pigmentasi, hiperpigmentasi, dan lingkar hitam yang muncul di bagian-bagian tertentu. Selain itu, paparan matahari membuat kulit menjadi tidak menarik dan tampak tua," kata dr Sri di sela-sela 'Kampanye Edukasi Masyarakat Tentang Perlindungan Terhadap Sinar UV (Ultraviolet)' di Soehanna Hall, Energy Building, Jakarta pada Selasa (11/11/2014).

Tak hanya kelainan pigmentasi dan keriput dini, sinar UV juga dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit. Menurut dr Sri, berdasarkan data patologi, setiap tahun jumlah penderita kanker kulit akibat sinar UV meningkat. Kanker kulit menempati posisi ketiga setelah kanker payudara dan kanker rahim. Meskipun jumlahnya masih jauh dari kedua kanker tersebut, namun kanker kulit tetap harus diwaspadai.

"Dampak dari paparan sinar UV ini bergantung pada seberapa lama aktivitas kita di luar rumah atau yang bersentuhan langsung dengan sinar matahari. Misalnya, saat kita berada di pantai selama satu hari penuh dari pagi hinga sore, efek dari paparan sinar UV tersebut akan langsung terlihat, yaitu kulit menjadi gosong," imbuh dr Sri.

Tak hanya saat cuaca sedang panas dan terik saja, dikatakan dr Sri, saat cuaca mendung dan berawan pun kulit masih rentan terkena paparan sinar UV. Sebab, meski sinar matahari terhalang oleh awan mendung, sinar UV masih tetap bisa menembus awan hingga ke bumi.

"Untuk Anda yang bekerja di dalam ruangan juga belum tentu aman dari paparan sinar UV karena sinar UV juga mampu menembus kaca jendela ruangan hingga sampai ke kulit. Maka dari itu, gunakan pakaian yang tertutup dan tabir surya saat akan beraktivitas di luar rumah," pesan dr Sri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik