Entri Populer

ahajmesis pemeriksaan PPOK

Written By iqbal_editing on Jumat, 26 Agustus 2016 | 23.32

Anamnesis
·       Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan
·       Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
·       Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
·       Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misalnya berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara
·       Batuk berulang dengan atau tanpa dahak
·       Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan fisis pasien PPOK dini umumnya tidak ditemukan kelainan. Pada inspeksi didapatkan:
·  Purse-lips breathing, yaitu sikap seseorang yang bernapas dengan mulut mencucu dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh untuk mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik  
·       Barrel chest (diameter toraks anteroposterior sebanding dengan diameter transversal)
·       Penggunaan otot bantu napas
·       Hipertrofi otot bantu napas
·       Pelebaran sela iga
·       Terlihat denyut vena jugularis dan edema tungkai (bila telah terjadi gagal jantung)
Pada emfisema pemeriksaan palpasi didapatkan sela iga melebar dan fremitus melemah; pemeriksaan perkusi terdengar hipersonor, batas jantung mengecil, letak diafragma rendah dan hepar terdorong ke bawah
Pemeriksaan auskultasi didapatkan:
·       suara napas vesikuler normal atau melemah
·       terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
·       ekspirasi memanjang
·       bunyi jantung terdengar jauh.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang rutin dikerjakan untuk menegakkan diagnosis PPOK adalah uji faal paru sedang pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit) dan foto toraks untuk menyingkirkan penyakit paru lain. Pemeriksaan spirometri dilakukan untuk memeriksa VEP1, KVP dan VEP1/KVP. VEP1 merupakan parameter yang paling umum dipakai untuk menilai beratnya PPOK dan memantau perjalanan penyakit. Disebut obstruksi apabila %VEP1 (VEP1/VEP1 prediksi) <80% atau VEP1% (VEP1/KVP) < 75%. Apabila spirometri tidak tersedia atau tidak mungkin dilakukan, bisa dilakukan pemeriksaan APE (arus puncak ekspirasi), dengan memantau variabiliti harian pagi dan sore tidak melebihi 20%.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik