Entri Populer

penyebab penyakit kuning pada anak

Written By iqbal_editing on Minggu, 28 Agustus 2016 | 07.15


1. Pigmen Kuning
Pigmen ini merupakan pigmen kulit yang menyebabkan bayi bisa berwarna kuning. Pigmen kuning tersebut dalam dunia medis disebut dengan bilirubin. Bilirubin dalam darah yang meningkat bisa menyebabkan bayi memiliki kulit berwarna kuning. Adanya bilirubin ini terjadi karena pecahan sel-sel darah merah di dalam tubuh bayi sewaktu lahir. Dalam jangka waktu tertentu, sel darah merah akan mengurai menjadi bilirubin.
Kondisi normal, organ yang berfungsi untuk menguraikan bilirubin tersebut adalah hati. Setelah diuraikan akan dibuang melalui BAB. Ketika masih di dalam kandungan, ibu yang bertugas sebagai pengurai bilirubin tersebut. Namun saat bayi dilahirkan perkembangan hatinya belum berkembang secara sempurna sehingga, tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Akan ada penumpukan bilirubin yang di dalam tubuh bayi, penumpukan tersebut bisa membuat kulit bayi berwarna kuning.
2. Darah yang Tidak Cocok
Penyebab warna kuning pada tubuh bayi bisa disebabkan oleh ketidak cocokan antara darah sang ibu dengan darah sang anak. Ketidakcocokan darah antara bayi dan ibu adalah pemicu adanya pembentukan bilirubin yang berlebih oleh aliran darah atau terganggunya pengeluaran bilirubin melalui BAB. Misalnya saja ibu memiliki darah B atau A sedangkan si anak memiliki sel darah O.  Ibu memiliki rhesus positif sedangkan si anak memiliki rhesus negatif. Ketidakcocokan itu bisa menimbulkan penyakit kuning pada bayi
3. Infeksi
Adanya infeksi di dalam tubuh bisa menyebabkan bayi setelah lahir bisa terkena penumpukan bilirubin. Penumpukan bilirubin bisa menyebabkan bahaya bayi kuning ketika dilahirkan.
4. Asupan Enzim G6PD Yang Kurang
Bayi yang kekurangan enzim G6PD atau glukosa 6 phospate dehidrogenase. Enzim ini terdapat pada aliran darah merah yang berfungsi untuk mencegah kerusakan sel-sel darah merah di dalam tubuh. Hal inilah mengapa gizi ibu hamil harus dicukupi selama kehamilan berlangsung
6. Organ Hati Belum Matang
Organ hati yang belum matang menjadi penyebab bayi kuning. Oleh sebab itulah penyakit kuning dikait-kaitkan dengan organ hati. Jika orang dewasa memiliki sakit kuning identik dengan penyakit liver atau hati, sedangkan bayi yang memiliki penyakit kuning dikaitkan dengan organ hati yang belum matang. Hati di dalam tubuh bayi berfungsi sebagai pengurai bilirubin dan dikeluarkan menjadi BAB. Organ hati yang belum matang tidak bisa menguraikan bilirubin sehingga terjadi penumpukan bilirubin penyebab bayi kuning di dalam tubuh bayi.
7. Kerusakan Hati
Bayi yang mengalami penyakit kuning dan termasuk penyakit kuning patologis bisa diakibatkan oleh kerusakan hati. Hati yang rusak selama perkembangan janin,  tidak bisa menguraikan bilirubin secara sempurna akibatnya bayi mengalami penyakit kuning yang tidak normal.
Ikterus adalah tanda kuning pada bayi. Ibu harus tahu mana ikterus normal dan mana ikterus yang tidak normal. Ikterus bisa digolongkan fisiologis dan ada juga yang sifatnya patologis atau tidak normal. Berikut ini tipe ikterus normal dan ikterus tidak normal yang harus diketahui :
1. Ikterus Ringan
Ikterus dengan jenis ini bersifat normal dan tidak membahayakan. Ciri-ciri ikterus ringan dan tidak berbahaya adalah sebagai berikut ini:
  • Timbul warna kuning pada kulit bayi.
  • Timbulnya warna kuning itu lebih dari 24 jam dan kurang dari 12 hari.
  • Warna kuning itu tidak sampai di telapak tangan dan juga telapak kaki.
2. Ikterus Patologis Atau Tidak Normal
Ikterus ini harus segera ditangani, kalau tidak ditangani kadar bilirubin di dalam tubuh akan semakin meningkat dan meracuni otak. Akibatnya adalah kerusakan syaraf bisa menyebabkan kecacatan dan berbagai kondusu berat lainnya. Ciri dari ikterus ini adalah sebagai berikut ini :
  • Timbul warna kuning di tubuh bayi sejak dilahirkan hari pertama atau kurang dari 24 jam.
  • Warna kuning juga ditimbulkan ketika bayi berumur lebih dari 2 minggu.
  • Kuning bisa mencapai telapak tangan dan juga telapak kaki.
  • Tinja bayi berwarna pucat sebab hati tidak bisa sepenuhnya bisa menguraikannya menjadi BAB dan terganggunya sel darah merah pada tubuh bayi.
Ikterus yang sifatnya tidak normal disebut dengan hiperbilirubinemia atau kadar bilirubin di dalam tubuh bayi yang berlebihan. Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi bayi sebab bisa menimbulkan gangguan di syaraf pusat bayi bahkan bisa menyebabkan kematian. Ikterus sampai sekarang ini bisa menjadi masalah bagi bayi yang baru lahir, bahkan persentase tersebut bisa mencapai 50 persen dan angkanya bisa lebih tinggi pada bayi yang dilahirkan dengan premature

8.  karena bayi mengalami kekurangan asupan ASI, disebut breastfeeding jaundice (BFJ). Hal ini biasanya timbul di hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi ASI Mama belum banyak. Bisa juga karena bahan yang dihasilkan dalam ASI membuat kadar bilirubin meningkat (breastmilk jaundice/BMJ). Bahan ini pun dapat mencegah pengeluaran bilirubin bersama feses. 
9. Penyebab bayi kuning lainnya, fungsi hati bayi baru lahir belum cukup baik dalam melakukan tugasnya memproses bilirubin indirek menjadi bilirubin direk sehingga bisa larut dalam air, untuk kemudian bilirubin direk dibuang melalui saluran empedu bercampur dengan feses. Ini disebut jaundice fisiologis.
10.Ada pula jaundice patologis, penyebabnya bisa beberapa hal: ketidaksesuaian golongan darah ibu dan anak, misalnya Mama golongan darahnya O, bayinya A atau B, atau Mama memiliki rhesus positif sedangkan bayinya negatif. Bisa juga karena terjadi infeksi atau sepsis (infeksi seluruh tubuh) dan hepatitis pada bayi.
Nah, jika penyebabnya patologis, bayi harus dipantai intensif, karena bilirubin tidak akan turun dengan sendirinya. Pun biasanya kondisi ini ditandai dengan demam atau berat badan bayi tidak meningkat.
Bayi jaundice patologis harus mendapatkan penanganan medis dengan segera dan tepat. Bagaimana pun, jaundice bersifat racun yang tentunya bisa mengganggu kesehatan bayi, mengingat hasil metabolisme tubuh tidak segera dikeluarkan. Sedangkan jaundice fisiologis, juga BFJ dan BMJ, tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Hanya dengan penanganan beberapa hari lewat fototerapi, misalnya, atau bahkan cukup dengan diberikan ASI, si kecil sudah bisa terbebas dari masalah jaundice.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik