Entri Populer

problem dan cara menyesuaikan keluarga terhadap anggota keluarga skizofenia

Written By iqbal_editing on Rabu, 17 Agustus 2016 | 19.05

Penderitaan keluarga yang memiliki anggota skizofrenia
  1. Skizofrenia adalah penyakit yang sangat merusak, tidak hanya bagi orang yang terkena tetapi pada keluarga juga. Barangkali tidak ada penyakit lain termasuk kangker yang lebih menimbulkan kepedihan yang mendalam bagi keluarga seperti skizofrenia (Torrey, 1988)
  2. Atmosfer dalam keluarga adalah seperti menunggu dan terus menunggu akan meledaknya sebuah bom. Pasien terus menerus meragukan diri dan penuh pertanyaan. Keluarga hidup dengan ketakutan yang menetap bahwa gejala-gejala akan muncul lagi.
Banyak keluarga belum mengerti benar apa itu skizofrenia, ketidak mengertian itu melahirkan jalam pintas. Rata-rata mereka memasukkan kerabatnya ke rumah sakit jiwa, padahal penyakit ini bisa dikendalikan dengan kemauan diri yang keras dan dukungan keluarga penderitanya bisa hidup normal. Seperti yang dialami keluarga Suharjo, salah satu orang tua yang anaknya menderita skizofrenia,” saat anak saya divonis menderita skizofrenia saya kaget sekali. Rasanya saya ingin marah karena anak saya dianggap gila sebab dalam kehidupan sehari-hari dia terlihat normal”.
Tetapi akhirnya suharjo melihat sendiri keanehan sikap anaknya, dia merasa terus dimata-matai oleh tetangga, merasa mendengar suara-suara dan sebagainya. ”saya tidak mau anak saya disebut gila”. Tapi kini anaknya memang sedang menjalani perawatan, dia sunggh luar biasa, dia tidak pernah berhenti berusaha setelah tahu dirinya menderita skizofrenia, katanya.
F. Yang harus dilakukan keluarga dalam upaya penyesuaian diri dengan kehadiran skizofrenia dalam sistem mereka dan cara mengatasinya.
  1. Informasi/psikoedukasi.
  2. Informasi-informasi yang akurat tentang skizofrenia, gejala-gejalanya, kemungkinan perjalanan penyakitnya, berbagai bantua medis dan psikologis yang dapat meringankan gejala skizofrenia merupakan sebagian info vital yang sangat dibutuhkan keluarga. Info yang tepat akan menghilangkan saling menyalahkan satu sama lain, memberikan pegangan untuk dapat berharap secara realistis danmembantu keluarga mengarahkan sumber daya yang mereka miliki pada usaha-usaha yang produktif. Pemberian info yang tepat dapat dilakukan dengan suatu program psikoedukasi untuk keluarga.
  3. Sikap yang tepat adalah SAFE.
  4. Menurut Torrey (1988) keluarga perlu memiliki sikap yang tepat tentang skizofrenia, disingkatnya sikap-sikap yang tepat itu dengan SAEF ( Sense of humor, Accepting the illnes, Familliy balance, Expectations which are realistic).
  5. Support group
  6. Bilamana keluarga menghadapi skizofrenia dalam keluarga mereka seorang diri, beban itu akan terasa sangat berat, namun bila keluarga-keluarga yang sama-sama memiliki anggota keluarga skizofren bergabung bersama maka beban mereka akan terasa lebih ringan. Mereka dapat saling menguatkan, berbagi informasi yang mutahir, bahkan mungkin menggalang dana bersama bagi keluarga yang kurang mampu. Upaya peredaan ketegangan emosional secara kelompok juga akan lebih efektif dan lebih murah.
  7. Family therapy(Object relations family therapy)
  8. Family therapy dapat menjadi bagian dari rangkaian upaya membantu keluarga agar sebagai suatu sistem meningkat kohesivitasnya dan lebih mampu melakukan penyesuaian diri.
  9. Keluarga harus membantu menumbuhkan sikap mandiri dalam diri sipenderita. Mereka harus sabar dan menerima kenyataan.
  10. Dukungan keluarga dan teman merupakan salah satu obat penyembuh yang sangat berarti bagi penderita skizofrenia.
  11. Menerima kenyataan, menurut Suryantha adalah kunci pertama proses penyembuhan atau pengendalian skizofrenia. Keluarga harus tetap bersikap menerima, tetap berkomunikasi dan tidak mengasingkan penderita. Tindakan kasar, bentakan, atau mengucilkan malah akan membuat penderita semakin depresi bahkan cenderung bersikap ksar. Akan tetapi terlalu memanjakan juga tidak baik.
  12. Pasca perawatan bisanya penderita akan dikembalikan pada lingkungan keluarga. Penerimaan kembali oleh keluarga sangat besar artinya, dalam berbicara tidak boleh emosional agar tidak memancing kembali emosi penderita.
  13. Yang penting usaha-usaha prevenif berupa hindari frusrtasi dan kesulitan psikis lainnya. Menciptakan kontak-kontak sosial yang sehat dan baik. Membiasakan pasien memiliki sikap hidup positif dan mau melihat hari depan dengan rasa kebranian.
  14. Pada skizofrenia fase aktif penderita mudah terpukul oleh problem yang sederhana sekalipun. Kurangi pemberian tanggung jawab agar tidak membebani penderita dan dapat mengurangi stres jangka pendek.
  15. Penderita mungkin menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal, agar lebih paham cobalah berkomunikasi dengan cara lain dan mengajak melakukan aktivitas bersama-sama. Seperti mendengarkan musik, melukis, nonton tv, atau menunjukkan perhatian tanpa bercakap-cakap.
  16. Keluarga menanggung beban dan tanggung jawab merawat anggota keluarga yang sakit terutama mengatasi perilaku kacau tanpa informasi, ketrampilan dan dukungan yang memadai. Akhir-akhir ini perhatian perhatian para ahli beralih kepada pengaruh keluarga terhadap timbulnya kekambuhan. Sikap keluarga terhadap penderita dapat ditentukan dengan apa yang disebut EE(Emotional Expresion) yang terdiri atas kritikan atau komentar negatif, emotional over involvment, permusuhan terhadap penderita, ketidak puasan dan kehangatan. Bila keluarga EEnya tinggi maka kekambuhan akan tinggi, namun sebaliknya bila EEnya rendah maka kekambuhanpun akan rendah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik