Entri Populer

tanda-tanda patah tulang

Written By iqbal_editing on Sabtu, 24 September 2016 | 07.00

  1. Perubahan bentuk.
    Gaya yang diterima tulang sampai patah menyebabkan bagian tersebut berubah bentuk atau menyudut beda dengan posisi anatomisnya. Cedera pada daerah sendi sering sangat jelas. Perubahan bentuk pada anggota badan yang patah paling mudah ditentukan dengan membandingkannya terhadap sisi yang sehat.
  2. Nyeri dan kaku.
    Penderita yang mengalami nyeri, pembengkakan dan perubahan bentuk pada sistem otot-rangka akan makin merasa nyeri bila bagian ini disentuh atau digerakkan. Bila memeriksa penderita yang sadar sebaiknya mintalah ia untuk menunjukan bagian yang paling terasa sakit. Selanjutnya dengan jalan menghindari daerah tersebut periksalah sekitarnya untuk memastikan ada tidaknya cedera lainnya. Lakukan dengan hati-hati. Pada penderita yang tidak respons, kecurigaan ada tidaknya cedera harus dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik lainnya.
  3. Terdengar suara berderik pada daerah yang patah.
    Bahasa kedokterannya adalah krepitus yang terjadi akibat pergesekan antara bagian ujung tulang yang patah. Suara ini tidak perlu dibuktikan dengan menggerakan bagian cedera tersebut. Penderita mungkin melaporkan adanya suara derik atau perasaan ini yang terjadi sebelum kedatangan penolong.
  4. Pembengkakan.
    Pada saat tulang patah jaringan lunaknya terobek maka akan terjadi perdarahan yang mengakibatkan pembengkakan yang akan memperjelas perubahan bentuk. Cincin, jam, gelang dan perhiasan lainnya dapat menyebabkan konstriksi dan merusak jaringan di bawahnya. Upayakan untuk melepaskan perhiasan ini secepatnya sebelum terjadinya pembengkakan.
  5. M e m a r.
    Terjadi perubahan warna kulit menjadi biru tua akibat cedera di bawah kulit yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Memar yang luas dan sangat nyata merupakan salah satu petunjuk bahwa pembidaian harus dilakukan.
  6. Ujung tulang terlihat.
    Ujung tulang yang patah dapat menonjol keluar menembus kulit, menandakan patah tulang dan perlunya pembidaian. Sebagai penolong tentunya semakin parah kesan dari cedera ini makin cepat pula kita ingin menolong cedera ini. Ingat cedera yang mengancam nyawa harus mendapat perawatan terlebih dahulu.
  7. Sendi terkunci.
    Biasanya bila terjadi dislokasi, sendi akan terkunci mungkin dalam posisi normal atau posisi abnormal dibandingkan posisi anatomis.Cedera pada sendi harus dibidai dalam posisi pada saat ditemukan.
  8. Gangguan peredaran darah dan syaraf
    Periksalah gerakan nadi dan sirkulasi bagian distal cedera, baik sebelum maupun sesudah melakukan pembidaian. Mati rasa dan kelumpuhan sering terjadi pada bagian distal cedera akibat penekanan saraf oleh tulang atau bahkan terputus. Gangguan peredaran darah dapat terlihat dari perubahan warna kulit, suhu, nadi dan pengisian kapiler.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik