Entri Populer

diagnosis, pengobatan dan pencegahan emboli paru

Written By iqbal_editing on Selasa, 18 Oktober 2016 | 06.47

Diagnosis Emboli Paru
Diagnosis terhadap emboli paru terkadang sulit dilakukan, hal ini disebabkan karena kondisi ini memiliki gejala yang sama dengan serangan jantung, asma, pneumonia, dan serangan panik. Mendiagnosis emboli paru dengan cermat menjadi hal yang penting, karena proses pengobatannya yang tidak mudah dan bisa menyebabkan efek samping. Emboli paru memiliki gejala-gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada beberapa cara pengujian yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis emboli paru, yaitu:
  • Analisa gas darah. Tes ini akan mendeteksi turunnya kadar oksigen dalam pembuluh darah arteri secara tiba-tiba, yang merupakan salah satu gejala emboli paru.
  • Tes darah. Tes ini berfungsi untuk mencari unsur yang bernama D dimer (protein di dalam darah yang muncul setelah adanya gumpalan darah yang terurai). Bila D dimer tinggi maka ada gumpalan darah yang lepas dan beredar di pembuluh darah. Artinya kita harus hati-hati akan kemungkinan gumpalan menyumbat arteri pulmonalis.
  • Tes Pencitraan. CT Scan, MRI, dan USG akan disarankan oleh dokter untuk melihat posisi penggumpalan darah yang terjadi. Sinar X berfungsi untuk memastikan bahwa gejala-gejala diatas bukan karena pembesaran jantung atau pneumonia. Khususnya pada wanita hamil, MRI akan disarankan untuk melindungi agar janin tidak terkena radiasi.
  • Angiogram Paru. Ini merupakan tes paling akurat untuk mendiagnosis emboli paru, karena akan memberikan gambar aliran darah pada semua arteri di paru-paru. Tapi karena tes ini punya tingkat kesulitan yang tinggi, biasanya tes ini dilakukan saat tes lain gagal untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • V/Q Scan (ventilation-perfusion scan). Tes ini berfungsi untuk memperlihatkan aliran udara dan darah dalam paru-paru. Jika hasilnya ada bagian paru-paru yang terisi udara tanpa adanya darah, maka hal itu mungkin disebabkan emboli paru.
Pengobatan Emboli ParuTujuan utama dari pengobatan emboli paru adalah mencegah terbentuknya gumpalan darah yang baru dan agar gumpalan darah yang sudah ada tidak membesar. Ada empat cara penanganan emboli paru, yaitu
  • Pemberian obat. Obat yang diberikan pada penderita emboli paru adalah antikoagulan dan trombolitik. Antikoagulan berfungsi menghambat pembentukan gumpalan darah baru, saat secara alami tubuh bekerja untuk memecah gumpalan darah yang sudah ada. Sedangkan trombolitik, bisa memecahkan pembekuan darah lebih cepat dari sistem tubuh. Namun obat trombolitik berisiko menyebabkan perdarahan mendadak dan serius, sehingga obat ini hanya digunakan saat kondisi pasien sudah kritis.
  • Saringan pembuluh darah. Prosedur pemasangan saringan ini biasanya ditujukan bagi orang yang tidak cocok dengan obat antikoagulan atau yang emboli parunya tidak efektif saat ditangani dengan mengonsumsi obat antikoagulan. Fungsi dari saringan ini adalah menahan gumpalan darah agar tidak terbawa masuk ke dalam paru-paru. Filter ini akan dipasang pada pembuluh darah balik utama yang menghubungkan kedua kaki dengan jantung bagian kanan.
  • Operasi. Jika gumpalan darah sudah terlalu besar, dan mengancam nyawa penderita, kemungkinan dokter akan membedah arteri pulmonalis (prosedur embolektomi) untuk mengeluarkan gumpalan darah tersebut.
  • Penggabungan prosedur ultrasound dan obat trombolitik. Prosedur ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi dan berenergi rendah, dikombinasikan dengan pemberian obat trombolitik untuk memecahkan gumpalan darah. Langkah ini dilakukan untuk menangani kasus yang cukup parah.
 Penyumbatan arteri pulmonalis yang tidak diobati dengan benar bisa memicu hipertensi pulmonalis. Hipertensi pulmonalis adalah kondisi di mana tekanan darah dalam paru-paru dan jantung bagian kanan terlalu tinggi. Jantung akan terus menerus memompa darah melalui tekanan pembuluh yang tinggi. Akibatnya bisa melemahkan otot-otot jantung.

Jika tidak segera diobati, jaringan paru-paru yang tersumbat gumpalan akan mati atau disebut infark paru. Hal ini membuat paru-paru makin sulit untuk menyediakan oksigen untuk seluruh tubuh.
Pencegahan Emboli Paru
Salah satu cara untuk mencegah emboli paru adalah mencegah pembentukan gumpalan darah di kaki (trombosis vena dalam). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penggumpalan darah, yaitu:
  • Mengonsumsi obat antikoagulan sesuai resep dokter.
  • Banyak melakukan aktivitas fisik.
  • Mengangkat kaki lebih tinggi, kapan pun Anda bisa atau ketika malam hari.
  • Konsumsi air putih yang cukup.
 Tujuan dari beberapa aktivitas tersebut adalah agar darah pada kaki bisa mengalir lebih lancar. Selain itu, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat dan berimbang, berolahraga secara teratur, serta menjaga berat badan juga bisa mengurangi risiko terkena emboli paru.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik