Entri Populer

pemeriksaan pasien alzheimer

Written By iqbal_editing on Selasa, 11 Oktober 2016 | 05.43

1. Pemeriksaan Fisik dan Neurologis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan kemungkinan akan diikuti dengan pemeriksaan neurologis juga. Berikut pemeriksaan yang biasanya dilakukan:
a. Refleks
b. Kekuatan otot
c. Kemampuan untuk bangun dari duduk di kursi dan berjalan melintasi ruangan
d. Kemampuan penglihatan dan merasakan sentuhan
e. Koordinasi
f. Keseimbangan

2. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah dapat membantu dokter melihat apakah ada penyebab potensial yang menyebabkan gangguan ingatan dan kebingungan, misalnya gangguan tiroid atau defisiensi vitamin.

3. Pemeriksaan Status Mental

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan status mental singkat untuk menilai daya ingat dan kemampuan berpikir.
Pemeriksaan status mental biasanya memakan waktu singkat sekitar 10 menit.
Biasanya dalam pemeriksaan tersebut pasien diminta melakukan beberapa tugas dan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
a. Menggambar jam dengan jarum yang menujukkan waktu yang ditentukan oleh pemeriksa.
b. Menyebutkan nama hari, tanggal, dan tempat saat ini.
c. Menyalin dan menggambar dua garis yang saling berpotongan.
d. Mengikuti tiga tahap perintah.
e. Mengingat tiga kata yang diucapkan oleh pemeriksa.
f. Menulis satu kalimat lengkap.
g. Menghitung mundur dari 100 yang dikurangi 7.

4. Pemeriksaan Neuropsikologis

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih luas untuk mengevaluasi daya ingat dan kemampuan berpikir pasien.
Pemeriksaan neuropsikologis yang lebih lama bisa membutuhkan waktu beberapa jam untuk menyelesaikannya.
Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi tambahan yang lebih detail mengenai fungsi mental pasien dibandingkan dengan orang lain yang memiliki usia dan tingkat pendidikan yang sama dengan pasien.
Jenis pemeriksaan ini akan sangat membantu dokter untuk melihat apakah pasien mengalami tahap paling awal dari penyakit Alzheimer atau demensia lainnya.
Pemeriksan ini juga bisa membantu mengidentifikasi pola perubahan yang berhubungan dengan berbagai jenis demensia.

5. Pencitraan Otak (Brain Imaging)

Pencitraan otak digunakan terutama untuk menentukan adanya kelainan yang terkait dengan kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan perubahan kognitif, misalnya stroke, trauma, atau tumor.
Pencitraan otak memungkinkan dokter untuk mendeteksi perubahan otak spesifik yang disebabkan oleh penyakit Alzheimer.
Saat ini aplikasi tersebut baru digunakan oleh pusat pelayanan kesehatan besar atau uji klinis saja.
Teknologi pencitraan otak diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Computerized Tomography (CT Scan)
Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. CT Scan merupakan pemeriksaan yang sering digunakan terutama pada pasien tumor, stroke, dan cedera kepala.
b. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan gambaran yang rinci dari otak.
Seluruh prosedur ini dapat memakan waktu satu jam atau lebih. Pemeriksaan MRI tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi beberapa orang merasa sesak di dalam mesin dan merasa terganggu oleh kebisingan yang ditimbulkan alat.
Saat ini MRI digunakan terutama untuk melihat kondisi yang mungkin menyebabkan gejala penurunan kognitif.
Di masa depan, MRI mungkin dapat digunakan untuk mengukur volume jaringan otak dan apakah penyusutan pada daerah otak ada hubungannya dengan penyakit Alzheimer.
c. Positron Emission Tomography (PET Scan)
Selama PET scan, pelacak radioaktif tingkat rendah akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena. Larutan pelacak merupakan bentuk khusus dari glukosa (gula) yang menunjukkan aktivitas secara keseluruhan di berbagai daerah otak.
Pemeriksaan ini dapat menunjukkan bagian mana dari otak yang tidak berfungsi dengan baik. Teknik PET scan terbaru bisa mendeteksi tingkat plak di otak, satu ciri kelainan yang terkait dengan Alzheimer.[]

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik