Entri Populer

diagnosis dan pengobatan ,resiko dan komplikasi, langkah pencegahan kanker mulut

Written By iqbal_editing on Senin, 24 Oktober 2016 | 08.19

memeriksa kondisi mulut Anda. Jika diduga mengidap kanker mulut, Anda akan dianjurkan untuk menjalani biopsi atau pengambilan sampel jaringan untuk memastikan ada atau tidaknya sel-sel kanker.

Pasien yang positif didiagnosis mengidap kanker mulut akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteksi stadium serta tingkat perkembangan kanker mulut yang dideritanya. Prosedur ini dapat dilakukan melalui endoskopi, rontgen, MRI scan, CT scan, serta PET scan.
Dengan mengetahui stadium serta tingkat perkembangan kanker yang diderita pasien, dokter dapat menentukan langkah pengobatan yang akan perlu dilakukan. Begitu juga dengan kondisi kesehatan pasien dan letak serta jenis kanker mulut yang dideritanya.
Kanker mulut stadium awal memiliki kemungkinan tertinggi untuk sembuh total. Sementara kanker mulut stadium menengah mungkin dapat disembuhkan. Tetapi kanker mulut stadium lanjut umumnya tidak dapat disembuhkan dan penanganan yang dilakukan hanya untuk meringankan gejala serta memperlambat penyebaran kanker.
Langkah-langkah penanganan untuk kanker mulut meliputi operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Ketiga langkah ini sering dikombinasikan guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Kanker mulut stadium awal dapat diatasi dengan operasi menggunakan sinar laser. Prosedur ini disebut photodynamic therapy (PDT). Tetapi jika kanker sudah menyebar ke bagian lain tubuh, maka pengangkatan tumor disertai jaringan sehat di sekitarnya perlu dilakukan. Misalnya pengangkatan sebagian jaringan pada dinding mulut, lidah, atau bahkan rahang. Dokter kemudian akan melakukan operasi rekonstruksi untuk kembali membentuk bagian atau jaringan yang diangkat.
Langkah radioterapi biasanya digunakan setelah operasi guna mencegah kembalinya sel-sel kanker. Terapi radiasi ini dapat dilakukan dari luar maupun dalam tubuh.
Dalam menangani kanker yang sudah menyebar luas pada tubuh atau berisiko tinggi untuk tumbuh kembali, dokter akan menganjurkan kemoterapi. Obat-obatan yang digunakan dalam proses ini akan menghancurkan DNA dari sel-sel kanker agar tidak bisa berkembang biak. Tetapi obat-obatan tersebut juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga pasien rentan mengalami infeksi.
Di samping manfaat, radioterapi dan kemoterapi berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa di antaranya meliputi mual, muntah, kelelahan, sariawan, serta mulut yang terasa sakit.
Cetuximab juga terkadang digunakan untuk menangani kanker mulut stadium lanjut. Penggunaan obat ini biasanya dikombinasikan dengan radioterapi atau kemoterapi.
Cetuximab akan menyerang protein pada permukaan sel-sel kanker untuk mencegah penyebaran kanker. Tetapi cetuximab dianjurkan jika pasien tidak bisa menjalani kemoterapi karena alasan medis tertentu, misalnya sedang hamil.

resiko Komplikasi Kanker Mulut

Tiap langkah pengobatan tentu memiliki risiko komplikasi. Begitu juga dengan penanganan kanker mulut. Kesulitan menelan dan gangguan kemampuan bicara adalah komplikasi utama yang dapat terjadi setelah Anda menjalani operasi dan radioterapi.Kesulitan menelan termasuk komplikasi yang serius karena dapat menyebabkan kekurangan gizi serta memicu pneumonia aspirasi akibat adanya makanan yang masuk ke saluran pernapasan dan tersangkut di paru-paru. Komplikasi ini umumnya akan membaik seiring proses penyembuhan dan terapi. Tetapi ada kemungkinan kemampuan menelan Anda tidak akan pulih sepenuhnya.
Sama halnya dengan menelan, radioterapi dan operasi juga berpotensi menyebabkan gangguan dalam kemampuan bicara Anda. Karena itu, terapi wicara akan sangat bermanfaat untuk mengembalikan kemampuan bicara Anda.

Langkah Pencegahan Kanker Mulut

Karena penyebabnya yang belum diketahui, kanker mulut tidak dapat dicegah sepenuhnya. Tetapi Anda tetap dapat mengambil langkah-langkah sederhana untuk menurunkan risikonya, yaitu:
  • Berhenti merokok dan jangan menggunakan tembakau dalam bentuk apa pun.
  • Hindari atau membatasi konsumsi minuman keras Anda.
  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang, terutama dengan meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan.
  • Menjaga kebersihan mulut, misalnya rajin menyikat gigi.
  • Memeriksakan kesehatan gigi secara teratur, setidaknya setahun sekali.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik