Entri Populer

mengompol pada lansia

Written By iqbal_editing on Jumat, 18 November 2016 | 07.43

Jangan anggap remeh dengan kebiasaan mengompol di usia paruh baya. Karena, boleh jadi keseringan mengompol disebabkan adanya infeksi saluran kemih, gula darah yang tinggi, kesadaran menurun dan adanya gangguan pada sistem saraf seperti stroke, dimensia, penyakit parkinson. Bahkan, banyak mengonsumsi minuman tertentu seperti kopi, teh manis, soft drink, juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol.

Jangan anggap remeh dengan kebiasaan mengompol di usia paruh baya. Karena, boleh jadi keseringan mengompol disebabkan adanya infeksi saluran kemih, gula darah yang tinggi, kesadaran menurun dan adanya gangguan pada sistem saraf seperti stroke, dimensia, penyakit parkinson. Bahkan, banyak mengonsumsi minuman tertentu seperti kopi, teh manis, soft drink, juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol.

Ketahuan masih mengompol saat usia telah beranjak dewasa bahkan memasuki usia paruh baya merupakan peristiwa memalukan yang bisa dianggap momok mengerikan. Bahkan pada saat usia telah menua, mengompol dianggap suatu hal yang wajar.
Diakui Dr Siti Setiati, SpPD, KGer, MEpid dari Nusantara Medical Center, masalah beser atau keinginan berkemih berkali-kali dalam waktu singkat memang merupakan masalah yang seringkali dialami, baik laki-laki dan terutama wanita. Bukan hanya menggangu pekerjaan dan kenyamanan hidup, juga menimbulkan beban psikologis dan fisik. Seperti, depresi, rasa terisolasi, jatuh terpeleset airs eni sehingga patah tulang, dehidrasi karena takut minum dan takut ngompol, lecet pada kulit karena lembab terus, dan sebagainya.
Setiati memaparkan, sitem perkemihan manusia dimulai dari organ ginjal di daerah pinggang kanan dan kiri, dilanjutkan dengan 2 ureter kanan dan kiri, bermuara di kandung kemih dan berakhir di saluran uretra, tempat keluarnya air seni. Ginjal mengeluarkan air seni setiap hari sekitar 1,5 ? 2 liter tergantung berat badannya. Air seni tersebut akan turun melalui ureter yang kemudian disimpan di kandung kemih (bladder) sampai sejumlah 400 ? 500 ml, kemudian timbullah keinginan untuk berkemih (buang air kecil).
?Saat berkemih, tentu saja otak dan sistem saraf akan ikut berperan dalam menahan atau mengeluarkan urin dari kandung kemih ini. Pada orang tertentu dengan kepikunan da stroke atau gangguan syaraf di tulang belakang, mengompol dapat terjadi tanpa disadari. Bila semua sistem organ mulai dari otak, sistem saraf, ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra berfungsi baik, maka mengompol umumnya dapat dihindari,? jelasnya.

Mengapa mengompol?
Seiring bertambah tuanya usia seseorang, terjadi perubahan pada anatomi dan fungsi organ berkemih. Perubahan-perubahan itu pula, ungkap Setiati yang menyebabkan lansia mudah beser dan mengompol. Faktor-faktor yang memudahkan mengompol, pertama, melemahnya otot dasar panggul akibat kehamilan berkali-kali atau kebiasan mengejan yang salah atau batuk kronis, mengakibatkan seseorang tidak dapat menahan air seni (urin) nya dan sudah keluar sebelum sampai di jamban.
Faktor kedua, adanya kontraksi (gerakan) abnormal dari dinding kandung kemih, walaupun kandunh kemih baru terisi sedikit sehingga menimbulkan rasa ingin berkemih. Ketiga, berkurangnya hormon estrogen akibat menopause pada wanita menyebabkan kelemahan otot dasar panggul dan risiko timbulkan infeksi saluran kemih yang lebih besar. Keempat, adanya pembesaran prostat menyebabkan aliran urin tidak lancar dan tertahan. Keadaam ini dapat menimbulkan infeksi saluran kemih atau kandung kemih membesar abnormal, sedang urin tidak lampias dikeluarkan.
Menurut Setiati, penggunaan obat pelancar kecing (diuretik) atau obat penenang, justru akan memudahkan beser atau mengompol. Adanya infeksi saluran kemih, gula darah yang tinggi, kesadaran menurun, juga memudahkan seseoran mengompol. Minuman tertentu seperti kopi, teh manis, soft drink, juga memudahkan seseorang untuk beser dan mengompol. Demikian halnya dengan gangguan pada sistem saraf seperti strok, dimensia, penyakit parkinson.
Kelemahan pada otot dasar panggul akibat melahirkan berkali-kali, batu kronik atau sering mengejan menyebabkan seseorang dapat mengalami mengompol bila terjadi tekanan berlebih pada rongga perut, misalnya pada ekadaan batuk, bersin atau tertawa terbahak-bahak. Selain itu, adanya gangguan pada kandungan kemih juga memudahkan seseorang mengalami beser atau mengompol walaupun kandung baru diisi sedikit cairan.
?Bila masalah mengompol itu acapkali terjadi, pergilah ke dokter yang tepat, agar diketahui penyebabnya sedini mungkin. Pada tahap awal, dokter akan melakukan berbagai intervensu perilaku terlebih dahulu, seperti latihan kandung kemih agar pasien dapat menghambat atau menahan keiinginan berkemih bila belum waktunya. Dan semua dilakukan tanpa obat ataupun pembedahan,? tegas Setiati.
Latihan otot dasar panggul memegang peran penting untuk mencegah beser dan mengompol. Latihan ini dilakukan dengan membuat kontraksi berulang-ulang pada otot dasar panggul agar saluran kemih dapat menutup dengan sempurna. Sebelum menjalani latihan, harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan lubang kemaluan (perempuan) atau rektum apakah mereka mengkontraksikan otot dasar panggulnya.
Apabila penatalaksanaan tanpa obat-obatan belum dapat menyelesaikan masalah mengompol, dapat diberikan obat sesuai jenis dan tipe mengompol yang diderita. Dan bila masih tidak dapat diatasi dengan obat, barulah dilakukan proses pembedahan. RW

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik