Entri Populer

diet penderita gangguan lambung bagian 2

Written By iqbal_editing on Rabu, 21 Desember 2016 | 20.45

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sumber karbohidrat Beras tim, nasi ; kentang direbus, dipure ; makaroni, mie, bihun direbus ; roti, biskuit, krekers ; tepung-tepungan dibuat puding atau dibubur. Beras ketan, beras tumbuk, roti whole wheat, jagung ; ubi, singkong, teles, kentang digoreng, dodol dan sebagainya.
Sumber protein hewani Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam direbus, disemur, ditim, dipanggang ; telur ayam direbus, ditim, didadar, diceplok air dan dicampur dalam makanan ; susu. Daging, ikan, ayam yang dikaleng, dikeringkan, diasap, diberi bumbu-bumbu tajam ; daging babi, telur goreng.
Sumber protein nabati Tahu, tempe direbus, ditim, ditumis ; kacang hijau direbus. Tahu, tempe goreng; kacang tanah, kacang merah, kacang tolo.
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan gas seperti : bayam, buncis, kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, labu kuning, direbus, ditumis, disetup dan diberi santan. Sayuran dikeringkan.
Buah-buahan Pepaya, pisang, sawo, jeruk manis, sari buah, buah dalam kaleng. Buah yang tinggi serat dan atau dapat menimbulkan gas seperti jambu biji, nanas, kedongdong, durian, nangka dan buah yang dikeringkan.
Lemak Margarin, minyak dan santan encer. Lemak hewan dan santan kental.
Minuman Sirup, teh encer. Kopi, teh kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol, ice cream.
Bumbu Garam, gula, vetsin, dalam jumlah terbatas ; jahe, kunyit, kunci, kencur, laos, sarlam, sereh, terasi dan sebagainya. Lombok, merica, cuka dan bumbu lainnya yang tajam.
Contoh Menu Sehari
Pagi
Siang
Malam
Nasi tim / nasi Nasi tim / nasi Nasi tim / nasi
Telur dadar Semur ayam Ikan bumbu tomat
Setup wortel Tahu bumbu tomatSayur bening bayam Pepaya Tim tempeSayur lodeh Pisang
Pukul 10.00
Pukul 16.00
 
Puding maizena / agar-agar + saos susuSusu Bubur kacang hijau   
2.      Diet Penyakit Saluran Cerna Bawah
Diet Penyakit Usus Inflamatorik (Inflammatory Bowel Disease)
        Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan berkurang, demam dan kemungkinan terjadi streatorea (adanya lemak dalam feses). Penyakit ini dapat berupa Kolitis Ulseratif dan Chron’s Disease.
Tujuan diet penyakit inflamatorik adalah:
(1)   Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
(2)   Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
(3)   Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.
(4)   Mengistirahatkan usus pada masa akut.
Syarat-syarat diet penyakit usus inflamatorik adalah:
(1)      Pada feses akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.
(2)      Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari bentuk cair (peroral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi siet sisa rendah dan serat rendah.
(3)      Bila gejal ahilang dapat diberikan makanan biasa.
(4)      Kebutuhan gizi, tyaitu :
(a)    Energi dan protein tinggi.
(b)   Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D asm folat, vitamin B12,  kalsium, zat besi, magnesium dan seng.
(5)   Makanan enteral rendah atau bebas laktosa dan mengandung asam lemak rantai sedang (medium chain trygliceride = MTC) dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan malabsorpsi lemak.
(6)   Cukup cairan dan elektrolit.
(7)   Menghindari makanan yang mengandung gas.
(8)   Sisa rendah dan secara bertahap kembali ke makanan biasa
Diet Penyakit Divertikular
                        Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis. Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya rendah serat. Penyakit Divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular menyebabkan peradangan. Gejala-gjalanya antar alain kram pada bagian kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipase atau diare, menggigil dan demam.
Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis
(1)   Meningkatkan volume dan konsistensi fees.
(2)   Menurunkan tekanan intra luminal.
(3)   Mencegah infeksi.
Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis
(1)      Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.
(2)      Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari.
(3)      Serat tinggi.
Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis
(1)   Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.
(2)   Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.
Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulitis
(1)   Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan diet yang ditetapkan.
(2)   Bila ada pendarahan, dimuali dengan makanan cair jernih.
(3)   Makanan diberikan secara bertahap, dimulai dari diet sisa rendah I kediet sisa rendah II dengan konsistensi yang sesuai.
(4)   Hindari makanan yang abanyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu biji dan stroberi yang dapat menumpuk dalam divertikular.
(5)   Bila perlu diberi makanan enteral rendah atau bebas laktosa.
(6)   Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.
2.5    Pencegahan Gangguan Traktus Gastrointestinal
Sayur dan buah memegang peranan yang penting dalam tubuh manusia. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi keduanya, khususnya kaum vegetarian, memiliki prevalensi terkena penyakit lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak suka mengonsumsi sayur dan buah.
Sayur merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral. Juga mengandung zat yang bukan gizi tapi sangat dibutuhkan bagi kesehatan tubuh manusia. Karena itu, mengonsumsi sayur dan buah sangat penting. Dengan rajin mengonsumsi sayur dan buah, buang air besar (BAB) menjadi lancar. Serat yang terdapat di dalam keduanya bisa mendorong tinja untuk keluar. Karena itu, anak atau orang dewasa yang kurang mengonsumsi buah dan sayur biasanya akan mengalami kesulitan dalam buang air besar.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik