Entri Populer

gigi implant

Written By iqbal_editing on Jumat, 16 Desember 2016 | 20.23

Apakah yang dimaksud Gigi Implant atau Implant Dental ?
Apa jadinya bila gigi anda kehilangan saat muda? pasti tidak nyaman, apalagi yang hilang adalah gigi depan yang merupakan mahkota seseorang yang mana dapat menurunkan rasa percaya diri. Lalu bagaimana bila kehilangan gigi belakang? walaupun tidak berpengaruh terhadap estetika tapi sangat berpengaruh dalam fungsi pengunyahan seseorang yang menimbulkan ketidak nyamanan dalam makan sehari hari.
Kehilangan gigi merupakan suatu kasus yang sering di jumpai di bidang kedokteran gigi. Kasus kehilangan gigi ini idealnya harus segera di restorasi. Ada beberapa cara untuk menggantikan gigi yang hilang, yaitu antara lain gigi tiruan lepasan, gigi tiruan jembatan dan implant gigi. Perbedaan ketiga cara tersebut menjadi pilihan bagi pasien. Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat di lepas-pasang. Namun, kekurangan gigi tiruan ini ialah masih dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien, dan juga ada kemungkinan hilang atau tertelan.
implan-gigi-murah-harga-depok-jpgGigi tiruan jembatan di peroleh dengan mengecilkan gigi tetangga untuk di pasangi mahkota tiruan sebagai penyangga mahkota tiruan gigi yang ompong tersebut. Gigi tiruan dengan tipe ini kadang pada akhirnya dapat merusak gigi tetangga yang di gunakan sebagai penyangga, karena pembersihan di bawah mahkota tiruan tersebut sulit di lakukan pasien, sehingga lambat laun gigi tetangga yang di pasang mahkota tiruan penyangga tersebut dapat mengalami karies dan kegoyangan.
Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan di atas, maka metode penggantian gigi semakin di kembangkan, dan pada sekitar tahun 1960-an, di mulailah percobaan menanam material (logam titanium) ke dalam tulang rahang yang bertujuan untuk menggantikan akar gigi yang hilang, lalu menunggu sampai terjadinya proses penyatuan material tersebut dengan tulang rahang (osteointegrasi) kemudian di atasnya di buatkan sambungan (abutment) untuk memegang mahkota tiruan dan proses ini di kenal dengan nama implant gigi.
Teknologi ini sendiri telah mampu berfungsi untuk menggantikan gigi asli. Di dalam gigi asli terdapat dua bagian, yaitu akar gigi yang tertanam di dalam tulang dan mahkota gigi yang muncul di bagian rongga mulut. Untuk teknologi implant gigi memiliki bagian yang masuk ke dalam tulang dan menggantikan akar, sedangkan gigi tiruan lepasan dan gigi tiruan jembatan tidak memiliki akar yang bias tertanam di dalam tulang rahang
Sebenarnya, implant gigi adalah akar gigi tiruan yang ditanam ke dalam rahang untuk menggantikan akar gigi asli yang telah hilang. Proses penanaman dilakukan melalui mekanisme pembedahan minor, yaitu dengan cara membuka gusi dan kemudian membuat lobang di bagian tulang dengan ukuran antara 3-4 milimeter dengan panjang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.
Implant gigi mempunyai manfaat fungsional dan juga estetika, di manafungsi pengunyahan pasien dapat di sempurnakan dan juga mengembalikan senyum pasien menjadi lebih menawan dengan susunan gigi yang mirip dengan gigi aslinya. Implant gigi juga lebih rigid dan stabil sehingga nampak lebih natural dan mempunyai kekuatan gigitan yang lebih baik. Namun, proses pemasangannya membutuhkan beberapa kali kunjungan seperti telah di jelaskan di atas dan juga di butuhkan biaya yang cukup besar.
harga-implan-gigi-jpgHarga nya pun berfariasi sekitar Rp. 15 juta per gigi atau bahkan lebih, tergantung tingkat kesulitan yang biasanya membutuhkan bahan pendukung lain seperti bahan pencangkokan tulang (bone graft) dll, harga yang mahal juga dipengaruhi dari bahan implan gigi yang masih import, juga kebijakan dari rumah sakit atau dokter yang mengerjakannya.
Metode implant gigi ini tidak dianjurkan di aplikasikan pada anak-anak, tetapi lebih tepat bagi pasien dewasa atau ketika pertumbuhan tulang sudah selesai. Sebenarnya tidak ada kontra indikasi yang mutlak untuk pemasangan implant gigi ini, akan tetapi untuk pasien yang mempunyai kebiasaan merokok sebaiknya mengurangi atau berhenti sama sekali dari kebiasaan tersebut, dan untuk pasien yang mempunyai riwayat penyakit Diabetes, juga harus mengontrol kadar gulanya dulu sebelum melakukan pemasangan implant gigi. Untuk pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu sebaiknya melakukan konsultasi pada Dokter Spesialis Penyakit Dalam untuk mendapatkan persetujuan tindakan pemasangan implant gigi tersebut.
Dalam pemasangan implant gigi ini di perlukan kerja sama yang baik antara dokter gigi dan pasien. Dokter gigi harus menjelaskan informasi yang berhubungan dengan pemasangan implant gigi dengan sebaik-baiknya sampai pasien mengerti tahapan proses pemasangan implant gigi yang akan dilakukan terhadap dirinya. Bila pasien telah mengerti dan setuju, baru pemasangan implant dilakukan.
Meski relatif aman, pasien harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan, di antaranya tulang gigi pasien harus sehat dan cukup tebal, karena pasien yang sudah kehilangan gigi lama maka tulangnya menciut dan menipis. Bagi pasien yang seperti ini, maka harus di lakukan penambahan tulang sebelumnya melalui metoda grafting. Khusus untuk gigi atas kadang-kadang jarak tulang dan sinus maksilaris sangat tipis sehingga di perlukan suatu operasi pengangkatan sinus agar implant gigi tidak menembus dan merusak mukosa sinus maksilaris. Bahan implant gigi terbuat dari titanium, atau logam yang bersifat biocompatible yang artinya saat bahan ini di masukkan ke dalam tulang, maka tubuh kita tidak memberikan reaksi penolakan.

Kesuksesan implant gigi ini bergantung dari beberapa hal, yaitu :
  • Kondisi tulang pasien
  • Bahan implant
  • Ketrampilan operator dalam hal ini dokter gigi pribadi anda
  • Pemeliharaan implant gigi oleh pasien
Angka kesuksesan pemasangan implant gigi rata-rata 90-95%, Kegagalan dalam pemasangan implant gigi biasanya berhubungan dengan proses penyatuan bahan implant gigi dengan tulang rahang yang tidak sempurna, yang antara lain di sebabkan oleh adanya proses infeksi, karena pasien tidak menjaga kesehatan mulutnya dengan baik.
Pasien yang telah melakukan pemasangan implant gigi harus selalu menjaga kebersihan mulutnya dan melalukan kontrol periodik setiap 6 bulan sekali. Bila pasien selalu memperhatikan kesehatan mulutnya

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik