Entri Populer

penyakit hati pada bayi

Written By iqbal_editing on Rabu, 28 Desember 2016 | 13.44

Tidak hanya pada orang dewasa, anak-anak bisa terserang penyakit hati yang secara umum gejalanya berupa kuning. Penyakit kuning terjadi karena pembentukan bilirubin di dalam darah, bilirubin merupakan pigmen kuning yang terbentuk dari pemecahan sel-sel darah merah yang sudah tua.

Bayi yang baru lahir sering mengalami penyakit kuning pada beberapa hari pertama karena enzim di hati yang bertugas mengolah bilirubin relatif belum matang. Namun bila bayi tetap kuning padahal sudah berusia dua minggu lebih dan feses seperti dempul, sangat dianjurkan bagi para orang tua untuk berhati-hati dan segera membawa bayi ke dokter untuk diperiksa apakah ada kemungkian kelainan hati atau tidak.
Terkait : Tips Mencegah Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi

Untuk menambah pengetahuan Anda, berikut ini beberapa jenis penyakit hati yang bisa dialami bayi:

1. Sindrom alagille

Sindrom alagille merupakan kelainan bawaan pada hati anak yang mirip dengan bentuk lain penyakit hati yang dialami anak. Anak dengan sindrom Alagille biasanya mengalami penurunan fungsi saluran empedu yang progresif di tahun pertamanya.

Seperti dikutip dari liverfoundation.org, penderita Sindrom alagille juga mengalami penyempitan saluran empedu di luar hati. Kondisi ini menyebabkan adanya penumpukan empedu di hati hingga berakibat pada rusaknya sel-sel hati. Jaringan parut yang terbentuk karena kerusakan sel hati bisa menyebabkan sirosi pada 30-50% anak dengan sindrom alagille.

Gejala sindrom alagille yaitu kuning, kulit anak pucat, dan pertumbuhan yang buruk di bulan pertama kehidupannya. Bisa disertai dengan gatal serta penumpukan lemak di kulit. Sampai saat ini, dugaan paling sering terkait penyebab sindrom alagille adalah faktor genetik.
Terkait : Waspadai Gejala Leukemia pada Anak

2. Atresia Bilier

Atresia bilier terjadi akibat tidak adanya pembentukan saluran empedu yang berfungsi membawa cairan empedu dari hati ke saluran usus 12 jari. Akibatnya, saluran empedu tidak terbentuk dan efeknya cairan empedu yang diproduksi tidak bisa dikeluarkan dari hati dan akan terus menumpuk.

Jika didiamkan, hati bisa mengalami kerusakan karena adanya tekanan dari produksi cairan empedu tersebut. Kerusakan hati ini berlanjut pada kondisi-kondisi seperti kulit yang tampak menguning dan perut yang membesar.

3. Progressive Familial Intrahepatic Cholestasis (PFIC)

Penyakit hati ini merupakan kondisi di mana terjadi kolestasis atau berkurangnya aliran empedu pada anak-anak ataupun remaja. Dikutip dari childliverdisease.org, aliran empedu yang berkurang bisa disebakan hati yang tidak dapat memproduksi empedu dengan baik.

Atau, bisa juga karena empedu tidak bisa keluar dari sel hati ke saluran empedu. Saluran empedu yang tidak normal juga bisa mengurangi aliran empedu.

4. Caroli disease

Caroli disease merupakan suatu kondisi di mana hati berisi kista-kista, seperti ruang kosong berisi cairan. Meski belum diketahui penyebab pastinya, pada pasien caroli disease umumnya ada ganguan di pembentukan saluran bilier sehingga muncul kista yang jumlahnya lebih dari satu.

Saluran empedu di dalam hati akan bemuara di satu tempat, yaitu porta hepatis yang akan mengalirkan empedu ke usus. Pada pasien caroli disease, saluran empedu di dalam hati tersebut membentuk suatu ruangan yang berisi cairan. Penyakit caroli disease bisa ditandai dengan gejala bayi kuning.

5. Gangguan fungsi hati akibat komplikasi infeksi CMV

Cytomegalovirus (CMV) merupakan jenis dari familia Herpesviridae yang termasuk Epstein-Barr virus (EBV). Selain pada orang dewasa, CMV bisa menginfeksi anak-anak. Infeksi CMV akut bisa mengakibatkan peningkatkan kadar transaminase hati dan kondisi ini sering diduga hepatitis akut. Pada pasien infeksi CMV akut, kadar aspartat transminase dan alanine transminase bisa juga meningkat menjadi lima kali lipat dari kadar normal.
Infeksi CMV bisa menimbulkan komplikasi yang salah satunya menyebabkan fungsi hati tidak bisa berjalan dengan normal bahkan disertai demam yang tidak diketahui penyebabnya. Kondisi fisik lain yang berkaitan dengan infeksi CMV akut yaitu anemia dan trombositopenia (jumlah trombosit yang beredar di dalam darah berada di bawah batas normal). (health.detik.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik