Entri Populer

diabetes pada lansia

Written By iqbal_editing on Minggu, 01 Januari 2017 | 07.59

Diabetes Melitus Pada Lansia


Diabetes Melitus Pada Lansia, Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat dan lemak yang diakibatkan oleh kekurangan insulin atau secara relatif kekurangan insulin. Klasifikasi diabetes mellitus yang utama adalah tipe I : Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan tipe II : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Diabetes Melitus Pada Lansia
Diabetes Melitus Pada Lansia
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat, jadi untuk golongan usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi daripada orang dewasa non usia lanjut.
Pada NIDDM, intoleransi glukosa pada lansia berkaitan dengan obesitas, aktivitas fisik yang berkurang,kurangnya massa otot, penyakit penyerta, penggunaaan obat-obatan, disamping karena pada lansia terjadi penurunan sekresi insulin dan insulin resisten. Lebih dari 50% lansia diatas 60 tahun yang tanpa keluhan, ditemukan hasil Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang abnormal. Intoleransi glukosa ini masih belum dapat dikatakan sebagai diabetes. Pada usia lanjut terjadi penurunan maupun kemampuan insulin terutama pada post reseptor.
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan penyebab diabetes melitus pada lansia. Berikut beberapa faktor penyebab diabetes melitus pada lansia :
  • Umur yang berkaitan dengan penurunan fungsi sel pankreas dan sekresi insulin.
  • Umur yang berkaitan dengan resistensi insulin akibat kurangnya massa otot dan perubahan vaskuler.
  • Obesitas, banyak makan.
  • Aktivitas fisik yang kurang
  • Penggunaan obat yang bermacam-macam.
  • Keturunan
  • Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress
Penyakit diabetes melitus pada lansia mempunyai gambaran klinis yang bervariasi luas, dari tanpa gejala sampai dengan komplikasi nyata dan kadang-kadang menyerupai penyakit atau perubahan yang biasa ditemui pada usia lanjut. Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia dan polifagia, pada DM usia lanjut tidak ada. Umumnya pasien diabetes melitus pada lansia datang dengan keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pada usia lanjut, respon tubuh terhadap berbagai perubahan/gejala penyakit mengalami penurunan. Biasanya yang menyebabkan pasien diabetes melitus pada lansia datang berobat adalah karena gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan biasa.
Diagnosa penyakit diabetes melitus pada lansia juga lebih sulit dan cenderung terlambat ditegakkan karena gejala klasik berupa poliuri (meningkatnya frekuensi berkemih), polidipsi (meningkatnya frekuensi minum), dan polifagi (meningkatnya frekuensi makan) tidak selalu tampak. Beberapa gejala yang tidak khas justru muncul seperti: kelemahan, perubahan tingkah laku, depresi, agitasi, demensia, mudah jatuh dan inkontinensia urin. Maka dari itu, tidak jarang pasien tidak menyadari ketika dirinya sudah menderita diabetes pada tahap yang sudah lanjut.

Lalu, bagaimana cara mencegah diabetes melitus pada lansia ?

Penyakit diabetes adalah penyakit serius yang kasusnya meroket dalam beberapa tahun terakhir. Jutaan orang di dunia didiagnosis terjangkit diabetes karena gaya hidup tidak sehat dan kurang berolahraga. Sebelum terlambat, berikut ini adalah cara mencegah diabetes melitus pada lansia :
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
  • Tetap aktif secara fisik.
  • Diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
  • Monitor tekanan darah secara teratur.
  • Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan.
  • Hindari minuman manis
  • Tidur cukup

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik