Entri Populer

profil dr teguh santoso

Written By iqbal_editing on Kamis, 19 Januari 2017 | 08.38

a, Bagi Prof Dr Teguh Santoso, SpPD, mengatasi sumbatan di pembuluh darah tidak pernah dirasakannya sebagai pekerjaan melainkan sudah menjadi hobi. Jika pembuluh darah yang terhubung ke jantung diibaratkan sebagai pipa air, maka pekerjaan Prof Santoso ini tidak ubahnya seperti tukang ledeng.

Bagaimana tidak, sehari-hari masalah yang ditangani Prof Santoso tidak pernah jauh dari yang namanya penyumbatan. Bedanya jika tukang ledeng mengurusi sumbatan pada pipa air, pekerjaan Prof Santoso jauh lebih menantang yakni melancarkan sumbatan di pembuluh darah yang bisa memicu stroke dan serangan jantung.

Julukan sebagai tukang ledeng bagi seorang ahli jantung sekelas Prof Santoso terkesan meremehkan, namun secara teknis sangat sesuai dengan keahliannya di bidang intervensi jantung. Bisa dibilang, mengatasi masalah penyumbatan pembuluh darah yang begitu rumit seolah jadi sesimpel membersihkan saluran pipa air ketika dikerjakan oleh Prof Santoso.

Salah satu jenis intervensi jantung yang menjadi keahlian Prof Santoso adalah Percutaneous Coronary Intervention (PCI), yakni tindakan untuk mengatasi berbagai masalah jantung dan pembuluh darah tanpa melalui operasi. Biasanya tindakannya adalah kateterisasi, yakni memasukkan pipa kecil melalui pembuluh darah lalu didorong perlahan hingga mencapai jantung.

Bidang ini ditekuninya sejak lulus pendidikan dokter jantung yang ditempuhnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan diperdalam lagi saat kuliah di Belanda. Karena sudah ditekuni lebih dari 30 tahun, urusan melancarkan pembuluh darah ini sudah tidak dirasakan sebagai pekerjaan oleh Prof Santoso melainkan sudah menjadi hobi.

"Kalau kita mulai kerja dan kita merasakan itu menyenangkan, kita nggak akan merasa itu pekerjaan, kita merasakan itu sebagai hobi. Nggak ada hobi yang lebih menarik untuk saya daripada ini," kata Prof Santoso saat ditemui detikHealth di Medistra beberapa waktu lalu, seperti ditulis Senin (12/3/2012).

Saking lamanya menekuni bidang ini, Prof Santoso sudah tidak pernah merasa tegang saat harus menghadapi pasien dengan kondisi sesulit dan sejelek apapun. Baginya selama ada niat baik untuk menyelamatkan nyawa seseorang, maka pertolongan akan datang dengan sendirinya dari Yang di Atas.

"Ada kebahagiaan tersendiri ketika kita menolong pasien dengan kondisi sejelek apapun, lalu pasien itu sembuh. Nggak hanya menolong pasien saja tetapi kita juga menolong keluarganya," kata Prof Santoso.

Sejak Remaja Selalu Berprestasi

Perjalanan panjang untuk menjadi 'tukang ledeng' yang andal telah dirintis Prof Santoso sejak masih duduk di bangku SMA Kristen Pintu Air atau yang sekarang bernama SMA BPK Penabur. Pada tahun 1961, atas prestasinya ia menerima penghargaan sebagai pelajar terbaik tingkat SMA se-Jakarta.

Begitu masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ketekunan dan kegigihannya dalam menuntut ilmu kembali berbuah manis. Pada tahun pertama dan kedua, Prof Santoso selalu mendapat nilai terbaik dan pada tahun ketiga lulus dengan predikat Cum laude.

Sejak itu, berbagai penghargaan dari dalam negeri maupun internasional didapatkannya berkat kontribusinya di bidang yang ditekuninya yakni intervensi jantung. Namun yang paling membanggakan, ia dipercaya untuk mengajar di berbagai negara melalui live demo atau praktik langsung.

"Hampir tiap bulan saya melakukan live demo. Januari kemarin di Taipei, sekarang di sini (Jakarta) lalu 3 minggu lagi saya ada live demo juga di Beijing," kata Prof Santoso saat ditemui usai melakukan live demo di RS Medistra yang sedianya akan disiarkan langsung ke sebuah pertemuan ahli jantung internasional di New Delhi, namun batal karena gangguan teknis, pertengahan Februari 2012.

Meski menganggap intervensi jantung sebagai hobi yang sangat menyenangkan, Prof Santoso sangat berharap anak-anak muda tidak berharap punya pasien banyak-banyak. Kaum muda yang masih sehat diimbaunya untuk menjalani diet yang seimbang dan tidak merokok, agar kelak tidak harus bertemu dengannya di laboratorium kateterisasi jantung.

BIODATA

Nama:
Prof Teguh Santoso, MD, PhD, FACC, FESC

Tempat dan tanggal lahir:
Purwokerto, 24 Juli 1944

Pendidikan:
1961: Lulus SMA Kristen Pintu Air (Sekarang SMAK 1 PENABUR) Meraih penghargaan Bintang Pelajar se-Jakarta

1967: Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun ketiga dengan predikat Cum laude, setelah meraih nilai terbaik di tahun pertama dan kedua

1975: Lulus pendidikan spesialis penyakit dalam Universitas Indonesia

1978: Lulus pendidikan kardiologi Universitas Indonesia

1980: Cardiology, Thoraxcenter, Academisch Ziekenhuis Dijkzigt, Erasmus University, Rotterdam

1986: Magna Cum Laude - Sandwich Program Universitas Indonesia dan Thoraxcentrum Erasmus University Rotterdam

1999: Meraih gelar profesor kedokteran penyakit dalam di Universitas Indonesia

Penghargaan:
1984: Medika Award
1985: Penghargaan Setya Lencana Karya Setia dari Presiden RI
2006: Best Abstract Award 2006 dalam Angioplasty Summit 2006

Organisasi:
Ikatan Dokter Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia
The Indonesian Association of Ultrasound in Medicineand Biology
The American Heart Association
The American Society of Echocardiography
The International Society of Hypertension
Advisory Board Member of the Asian Pacific Society of Interventional Cardiology
American College of Cardiology
European Society of Cardiology
Editorial Boards of the Indonesian Medical Journal (1981-1995)
Acta Medica Indonesian.

Praktik:
RS Cipto Mangunkusumo - FKUI
RS Medistra.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik