Entri Populer

Beda Anak Beda Gaya Belajar, Yuk Cari Tahu!

Written By iqbal_editing on Jumat, 10 Februari 2017 | 15.38

Orangtua kerap kali mengalami kesulitan menyuruh anak belajar. Padahal anak sebenarnya bisa berlama-lama dan menikmati aktivitas belajar, jika ia belajar sesuai dengan tipe atau gaya belajarnya. Menurut teori psikologi dari Walter Burke Barbe, terdapat tiga kelompok besar gaya belajar anak yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Orangtua juga perlu memahami hal tersebut karena bisa mempengaruhi seberapa cepat anak memahami suatu informasi.
Anak dengan gaya belajar visual contohnya akan lebih mudah menyerap informasi dari indra penglihatan seperti lewat gambar atau teks bacaan. Sementara anak dengan gaya belajar auditori mudah paham bila mengolah informasi lewat indra pendengaran. Di lain sisi, anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan kesempatan untuk kerap aktif bergerak.

Menurut psikolog anak dan remaja, Putu Andani, gaya belajar ini sudah dapat diidentifikasi ketika anak memasuki usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga kelas dua Sekolah Dasar (SD). Alasannya karena kemampuan verbal anak sudah cukup berkembang, banyak stimulasi dari lingkungan, dan minat anak juga mulai terlihat.

"Bagaimana mengenalinya? Kepekaan kita dalam mengobservasi harus ditingkatkan. Sistemnya trial dan error, coba-coba," kata Putu, Kamis (29/9/2016).

Untuk awalan, orangtua bisa memperhatikan hal yang paling mudah mengganggu anak. Anak yang memiliki kepekaan visual, dia akan lebih mudah terganggu dengan yang terlihat. "Seperti di kelas tiba-tiba ada orang lewat, lalu ia terdistraksi. Sementara anak auditori akan terganggu aktivitas belajarnya ketika mendengar suara kendaraan lewat, dan anak kinestetik bakal merasa jengah, tertekan, dan stres jika disuruh belajar sambil duduk tenang," lanjut Putu.

Ketika orangtua sudah mengerti seperti apa gaya belajar anak, maka langkah selanjutnya adalah menyediakan lingkungan belajar yang sesuai. Anak visual efektif dengan buku bergambar, anak auditori dengan bercerita, dan anak kinetik bisa belajar sambil bermain.

"Kalau anak sangat auditori dipaksa dengan gaya belajar lain, misalnya 2 jam secara visual mungkin hanya 30 persen informasinya yang terserap. Kalau ulangan di kelas berarti hasilnya enggak akan maksimal, potensinya enggak keluar," lanjutnya.

Namun kadang kala ada anak yang memiliki lebih dari satu gaya belajar, sebagai contoh bisa ada anak yang visualnya dominan tetapi juga membutuhkan kesempatan aktif bergerak layaknya anak dengan gaya belajar kinestetik. "Memang kebanyakan anak cenderung satu yang dominan. Tapi ada juga sebagian anak yang dia visual auditori atau visual kinestetik jadi akan sangat baik kalau belajar dua-duanya dikombinasikan," kata Putu lagi.

Nah, untuk mendukung proses belajar mereka diperlukan nutrisi sesuai, salah satunya dari susu. Susu DANCOW FortiGro yang dilengkapi protein. kalsium, zat besi, dan zink untuk membantu mendukung nutrisi anak-anak dalam proses belajar mereka.

Bunda, identifikasikan gaya belajar buah hati dan siapkan lingkungan belajar yang nyaman untuknya. Tak lupa berikan susu DANCOW FortiGro untuk bantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

(adv/adv)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik