Entri Populer

hubungan celiac dan tulang

Written By iqbal_editing on Minggu, 19 Februari 2017 | 16.55

Patah tulang bisa terjadi pada anak-anak. Tetapi anak asal Portugal ini terlalu sering mengalami patah tulang.

Orang tua bocah ini akhirnya membawanya ke dokter setelah ia mengalami patah tulang lengan tiga kali dalam dua tahun. Menariknya, ketiga insiden ini disebabkan oleh tekanan ringan hingga sedang pada tulang si bocah, bukannya cedera olahraga yang buruk.

Dokter kebingungan, apalagi si bocah tidak terlihat memiliki riwayat penyakit yang membuatnya rentan terhadap patah tulang. Anak ini juga rajin latihan sepakbola, tiga kali sepekan dan rutin mengonsumsi susu, sehingga tak ada alasan untuknya mengalami patah tulang.

Hasil tes darahnya juga menunjukkan, kadar mineral seperti kalsium, magnesium dan fosfor di tubuhnya normal-normal saja. Artinya memang tak ada masalah dengan kesehatan tulangnya.

Akan tetapi kemudian dari hasil tes darah yang sama juga ditemukan petunjuk lain: di tubuh bocah ini terlihat adanya peningkatan kadar sebuah antibodi yang selama ini sering dikaitkan dengan gejala penyakit celiac. Demikian seperti dilaporkan Livescience.

Penyakit celiac tergolong sebagai penyakit autoimun, di mana sel-sel tubuh menyerang dirinya sendiri. Celiac bukanlah sekadar alergi atau intoleransi makanan semata karena dampaknya bisa sangat buruk bila pasien penyakit ini dibiarkan mengonsumsi makanan yang menjadi pantangannya, yaitu gluten. Dampak yang dimaksud adalah kerusakan usus.

Bocah itu pun dirujuk ke ahli pencernaan dan ia terbukti mengidap celiac. Belakangan diketahui bahwa celiac juga dapat mengakibatkan rendahnya kepadatan tulang. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam World Journal of Gastroenterology mengungkap, hampir seperempat anak yang didiagnosis dengan celiac rata-rata mengalami patah tulang sebelum ditemukan penyakitnya.
 

Celiac diketahui dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang melalui beberapa cara. Pertama, penyakit ini dapat merusak usus kecil sehingga usus kehilangan kemampuan untuk menyerap nutrisi penting, salah satunya yang berperan untuk kepadatan tulang.

Kedua, celiac dapat memicu peradangan pada usus secara terus-menerus sehingga mengganggu keseimbangan jumlah sel pembuat tulang (bone-making) dan sel penyerap tulang (bone-absorbing) sehingga menurunkan kepadatan tulang.

Untungnya, setelah diminta menjalankan diet bebas gluten selama 3,5 tahun, dokter melihat bocah itu tak lagi mengalami patah tulang.

Diet bebas gluten juga dilaporkan mampu 'mengembalikan massa tulang pada anak-anak dan remaja yang mengidap celiac dengan cepat'.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik