Entri Populer

penyebab sisa makanan masih sisa di feses

Written By iqbal_editing on Kamis, 02 Maret 2017 | 21.15

Saat Buang Air Besar (BAB), kadang kala tak sengaja seseorang melihat sisa makanan yang dikonsumsi terdapat di feses. Baik berbentuk agak kasar atau bahkan utuh.

Nah, masih tersisanya makanan yang seolah-olah tidak dicerna bisa terjadi karena beberapa hal. Apa saja? Simak pemaparannya berikut ini.

1. Kadang kala makanan tersebut tidak dipecah dengan baik
Bakteri di tubuh umumnya bisa memecah makanan yang dikonsumsi. Tapi, kadang kala asupan tinggi serat lebih sulit dicerna. Jagung, wortel, sereal, biji-bijian, dan kacang merupakan beberapa asupan yang sulit dicerna.

"Hampir semua asupan nabati mengandung karbohidrat kompleks yang sulit diubah menjadi kalori oleh tubuh. Untuk memastikan tubuh menyerap nutrisi, coba kukus dulu sayur. Ini akan melembutkannya dan membuat lebih banyak nutrisi lebih mudah dikeluarkan," kata pakar gastroenterologi di NewYork-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Daniel Freedburg kepada Prevention.


2. Anda tidak mengunyah makanan dengan baik

Sonya Angelone, MS, RDN, CLT, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan sisa makanan yang terlihat di feses juga dipengaruhi dari bagaimana kita mengunyah makanan tersebut.

"Ketika kita tidak mengunyah makanan dengan baik, enzim pencernaan akan sulit bekerja untuk menghancurkan makanan tersebut," kata Angelone.


3. Bahan makanan itu punya lapisan luar yang keras

Kacang dan biji-bijian memiliki lapisan luar yang agak keras dan membuat lemak di dalamnya sulit diakses. Nah, hal ini juga terjadi pada biji jagung. Padahal, jagung memiliki lapisan biji yang terbilang lunak.

Perlu diketahui bahwa bagian luar butir biji jagung mengandung selulosa yang sulit dicerna. Ketika bagian dalam biji jagung bisa dicerna, lapisan selulosanya pun masih tertinggal di feses. Walaupun, dalam kondisi seperti itu nutrisi jagung tetap bisa diserap tubuh.

4. Makanan bergerak lebih cepat

Umumnya, butuh waktu 24 sampai 72 jam bagi makanan untuk melewati saluran pencernaan. Tapi, beberapa orang memiliki pergerakan usus atau motilitas yang lebih tinggi sehingga makanan bergerak lebih cepat.

"Tingkat motilitas usus ibarat waktu transit yang dipengaruhi kesehatan otot usus dan komposisi asupan yang dikonsumsi," ujar Angelone.

Sementara, pakar gastroenterologi dari NewYork-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Suneeta Krishnareddy mengatakan saluran pencernaan dibagi menjadi 4 bagian yakni esophagus, perut, usus kecil, dan usus besar. Masing-masing bagian memiliki tugas unik dalam mencerna. Bahkan, pergerakan usus bisa bervariasi di antara bagian usus.

5. Anda mengalami masalah pencernaan

Jika Anda melihat sisa makanan di feses kemudian dibarengi dengan terjadinya diare atau penurunan berat badan, ada baiknya segera cek ke dokter. Krishnareddy mengatakan itu bisa jadi tanda kondisi yang lebih serius. Sebab, diare dan turun berat badan adalah tanda malabsobrsi yang terkait dengan penyakit celiac, crohn's disease, atau insufiensi pankreas.

"Hati-hatilah karena penyakit itu menyebabkan malabsorbsi yang membuat makanan tidak tercerna dengan baik lantas sisanya bisa terlihat di feses. Ini bukan gejala spesifik dari penyakit tertentu maka dari itu perlu dievaluasi oleh tenaga kesehatan profesional," papar Krishnareddy.


0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik