Entri Populer

profil dokter mayasari

Written By iqbal_editing on Minggu, 05 Maret 2017 | 20.58

Salah satu tantangan besar yang dihadapi wanita karir adalah membagi waktu antara rumah tangga dan pekerjaan. Ketika sudah memiliki momongan, tak jarang banyak wanita yang harus mengorbankan pekerjaan demi mengasuh anak. Tapi bagi dr Maria Mayasari, SpB, K-BD, pekerjaan dan urusan rumah tangga sebisa mungkin berjalan beriringan.

Di balik sosoknya yang lembut, Dr Maria Mayasari yang lebih akrab disapa dr Mamay ini merupakan konsultan bedah digestif wanita pertama lulusan FKUI/RSCM. Selama ini, bedah digestif memang banyak didominasi oleh kaum pria dan hanya sedikit sekali wanita yang mau menekuni urusan bedah-membedah perut. Selain karena operasinya yang terhitung melelahkan, banyak kasus-kasus darurat yang harus membutuhkan penanganan segera.

"Rata-rata dokter perempuan memang kebanyakan memilih bidang yang bisa membagi waktu dengan keluarga. Dengan profesi ini, saya memang tidak bisa seperti ibu-ibu lain. Untungnya suami dan keluarga mendukung untuk menekuni spesialisasi ini, jadi dari keluarga sendiri tidak ada masalah," ujar dr Mamay ketika dihubungi detikHealth, Senin (30/7/2012).

Sejak menempuh pendidikan dokter, dr Mamay memang sudah tertarik dengan ilmu bedah. Ia makin memantapkan pilihannya dengan mengambil spesialisasi bidang bedah digestif karena cakupannya luas, ada banyak organ di dalamnya dan masalahnya sangat kompleks. Ia juga sempat mendalami pembedahan minimal invasive di bidang hepatobilier selama 1 tahun di National University Hospital, Singapura.

"Saya senang dengan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan tangan, termasuk pekerjaan bedah. Hasilnya juga terlihat lebih nyata setelah operasi. Begitu melihat kondisi pasien membaik, di situlah rasanya saya mendapat kepuasan setelah melakukan operasi selama berjam-jam," tutur dr mamay.

Dr Mamay menjelaskan, tuntutan pekerjaan dokter bedah digestif memang lumayan banyak, apalagi untuk pasien rawat darurat. Jika ada pasien yang membutuhkan penanganan segera, malam hari pun tetap harus ditangani. Tak hanya itu, proses operasinya juga lumayan cukup panjang. Lama operasi tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan berkisar antara 1 hingga 6 jam.

"Untungnya, rekan-rekan di rumah sakit juga terkadang memaklumi meskipun saya tidak ingin dibeda-bedakan. Banyak dukungan yang diberikan kepada saya. Terkadang kalau pas ada pasien gawat darurat malam hari dan membutuhkan penanganan, diutamakan yang menangani dokter pria terlebih dahulu," kata dr Mamay.

Sebagai seorang wanita, dr Mamay sangat mudah sekali terenyuh melihat kondisi pasien, terutama pasien wanita muda yang masih memiliki masa depan panjang. Pada penyakit kanker stadium lanjut, pasien seringkali harus bolak-balik melakukan pemeriksaan dan sering berinteraksi sehingga akhirnya menjadi akrab dengan dr Mamay.

"Terutama kalau pasiennya wanita muda, sebagai sesama wanita saya sering merasa kasihan. Mereka biasanya lebih terbuka kepada saya mengenai masalahnya dibandingkan kalau berkonsultasi dengan dokter pria. Mungkin di situ salah satu nilai lebihnya dokter wanita," kata dr Mamay.

Sebelum menutup perbincangan, dr Mamay berpesan kepada dokter-dokter wanita yang ingin serius menekuni bedah digestif agar pandai-pandai mengatur waktu karena sangat sulit menekuni profesi ini sambil membagi perhatian ke keluarga. Ia juga menceritakan bahwa kebutuhan akan dokter di bidang ini sebenarnya masih cukup banyak, apalagi di daerah pelosok.

Saking banyaknya permintaan, sampai-sampai beberapa pasien yang merasa terlalu lama menunggu kemudian memilih berobat ke luar negeri. Tujuannya tak lain adalah agar mendapatkan pelayanan lebih cepat. Di RSCM sendiri, rata-rata ia bisa melakukan 1-2 kali operasi bedah digestif dalam sehari.

Biodata

Nama: dr Maria Mayasari, SpB, K-BD

Tanggal lahir: 15 Agustus 1975

Suami: dr Jeferson, SpAn dan dikaruniai 3 orang anak

Pendidikan:
Fakultas Kedokteran Universitas FKUI, tahun 1993 - 1999
Pendidikan Dokter Spesialis Bedah FKUI/RSCM, tahun 2000 - 2006
Pendidikan Dokter Spesialis Konsultan Bedah Digestif, tahun 2007 - 2009

Riwayat Pekerjaan:
Dokter Bedah Umum RS. Kalabahi, Nusa Tenggara Barat 2006 – 2007
Staf Divisi Bedah Digestif, Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM 2009 - sekarang

Praktek:
RS Medistra, RS Cipto Mangunkusumo

Organisasi:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Ikatan Ahli Bedah Digestif Indonesia (IKABDI)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik