Entri Populer

kondisi anak ketika tenggelam tidak selalu melambaikan tangan

Written By iqbal_editing on Rabu, 07 Juni 2017 | 02.05

Sebuah riset yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention menyebut, tenggelam adalah penyebab kematian tak disengaja tertinggi kedua pada anak-anak di AS, utamanya bagi mereka yang berusia di bawah 15 tahun.

Ironisnya, hampir separuh kasus anak tenggelam terjadi tak jauh dari posisi orang tua mereka. Bahkan 10 persen orang dewasa menyaksikan situasi tersebut tanpa menyadari jika si anak sedang tenggelam.

Mengapa banyak orang yang tak menyadarinya? Hal ini karena menurut Mario Vittone, ahli keselamatan di air dan juga mantan US Coast Guard, tanda-tanda orang tenggelam seperti yang dipahami orang semisal meminta tolong atau melambai-lambaikan tangan sebenarnya tidak akan terjadi.

Jadi ada dua fase yang terjadi saat tenggelam. Pertama, seseorang mengalami kesulitan saat berada di dalam air. Di situ yang bersangkutan tahu dirinya mengalami masalah, dan sebenarnya masih bisa melambai-lambaikan tangan serta meminta bantuan.

Kemudian muncullah fase kedua, di mana tubuh seseorang tak lagi bisa 'mempertahankan dirinya' di dalam air. Vittone menambahkan, di saat ini yang bersangkutan sudah tidak mampu mengendalikan sistem pernapasannya sendiri namun masih berupaya mencari pegangan atau setidaknya berusaha mencapai tepian.

"Posisi mereka biasanya sudah vertikal di bawah permukaan air, termasuk kepalanya, tak punya daya untuk berenang lagi, paling hanya gerakan tangan dan memercikkan sedikit air," jelas Vittone seperti dilaporkan CBS News.

Fase kedua ini biasanya berlangsung selama 30 detik hingga maksimal 60 detik, sehingga mereka harus mendapatkan bantuan secepatnya, dalam rentang waktu yang begitu sempit.


Untuk itu, bilamana anak berenang, orang tua tak bisa membiarkan anak diawasi petugas saja, sebab mereka tidak hanya mengawasi satu orang.

Apalagi jika anak Anda belum pandai berenang. Vittone menyarankan agar orang tua juga ikut berendam di dekat anak. "Anda tak bisa hanya duduk di pinggir kolam dan mengawasi dari kejauhan, apalagi bermain ponsel. Anda harus fokus pada mereka, dan berdirilah tak jauh dari anak," katanya.

Selain itu, ajarkan kepada anak bahwa mereka tidak diperkenankan untuk berendam atau masuk ke dalam air tanpa didampingi orang dewasa.

Bahkan untuk anak yang sudah lebih besar maupun remaja yang mahir berenang, sebaiknya tidak berenang seorang diri.

"Kalaupun anak tenggelam, bukan berarti ketika Anda berhasil menyelamatkannya lalu Anda terbebas dari masalah. Ini karena kecelakaan di dalam air bisa berdampak sangat serius," pesan Vittone.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik