Entri Populer

Dramatis! Bidan di Kalimantan Ini Bantu Ibu Melahirkan di Atas Pick-up

Written By iqbal_editing on Minggu, 02 Juli 2017 | 04.46

Seorang bidan di pedalaman Kalimantan Barat mengisahkan salah satu pengalaman tak terlupakan saat membantu persalinan. Belum lama ini, ia menolong ibu melahirkan di atas mobil pick up dalam perjalanan ke puskesmas rujukan.

Saat itu hari masih pagi, Betty Simanjuntak yang merupakan bidan Polindes (Pondok Bersalin Desa) di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, sedang menggantikan rekannya yang masih cuti melahirkan. Seorang pasien mengalami kontraksi, saat didatangi sudah mengalami bukaan lebar dan siap melahirkan anak keempat.

Saat diperiksa, tekanan darahnya terukur sangat tinggi dan pasien tersebut punya riwayat persalinan yang kurang bagus. Pada kehamilan sebelumnya, pasien ini melahirkan bayi prematur dengan berat badan kurang dari 1 kg.

"Ini termasuk risiko tinggi sehingga harus segera dirujuk ke Puskesmas Kecamatan," kata Betty saat dihubungi detikHealth, Rabu (25/3/2015).

Baca juga: Kisah-kisah 'Heroik' di Balik Turunnya Angka Kematian Ibu di Gorontalo

Bukan perkara mudah untuk merujuk pasien tersebut ke puskesmas. Kendala pertama, akses menuju jalan provinsi berjarak sekitar 15 km. Untuk sampai di Puskesmas rujukan, dibutuhkan waktu 1,5 jam jika perjalanan lancar. Ditambah kendala berikutnya, tidak ada ambulans yang tersedia.

"Hanya ada mobil pick up milik warung sebelah," lanjut Betty.

Tak ingin buang-buang waktu, Betty memasang infus dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Pasien dievakuasi dengan mobil pick up yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut dagangan. Hanya beralaskan matras seadanya, pasien dibawa melintasi jalan beraspal yang rusak karena memang banyak dilintasi truk sawit.

Hanya sekitar 2 km sebelum tiba di puskesmas rujukan, pasien sudah tidak sanggup bertahan. Di titik tersebut, Betty melakukan pertolongan darurat dengan perlengkapan yang memang sudah disiapkan. Tidak butuh waktu lama, si jabang bayi pun lahir di atas bak mobil pick up.

"Puji Tuhan, ibu dan anaknya selamat. Saya jadi bidan sejak 1996, baru kali ini menolong ibu melahirkan di atas pick up," kenang Betty penuh rasa syukur.

Kendala Transportasi di Daerah

Meski baru pertama kali membantu persalinan di atas mobil, Betty mengaku sering menempuh perjalanan jauh untuk mengevakuasi ibu hamil ke fasilitas rujukan. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mengakui, buruknya sarana transportasi di banyak daerah di Indonesia menghambat pelayanan para bidan.

"Geografis kita kan unik. Mungkin jarak tempuh tidak terlalu jauh, tapi transportasinya tidak lancar. Ini menjadi kendala dalam konteks merujuk pasien," kata Ketua IBI, Dr Emy Nurjasmi, MKes kepada detikHealth.

Hambatan-hambatan tersebut menjadi tantangan tersendiri dalam menekan Angka Kematian Ibu (AKI) yang secara nasional tercatat masih tinggi yakni 359 kasus/100.000 kelahiran pada 2012. Dalam banyak kasus, ibu hamil meninggal karena terlambat mendapat penanganan kegawatdaruratan.

"Pasien kebidanan neonatal ini spesifikasinya kalau terjadi kegawatdaruratan, masa kritisnya tidak panjang. Memang harus segera tertangani," tandas Emy.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik