Entri Populer

Putus Asa Sampai Ingin Bunuh Diri, Baca Dulu Saran Dokter Ini

Written By iqbal_editing on Jumat, 14 Juli 2017 | 01.15

Bunuh diri yang dilakukan pria asal Cilacap, Sumanto (34) menggegerkan netizen. Keputusan yang diambil Sumanto untuk meninggalkan istri dan anaknya dengan seutas tali sangat disayangkan oleh banyak orang.

Sumanto adalah satu dari sekian orang yang telah memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan jalan pintas. Motif dari tiap pelaku tindakan bunuh diri pun berbeda-beda.

Namun, secara garis besar, ketika seseorang melakukan bunuh diri biasanya hal ini terjadi karena dua hal, menurut Bona Sardo, MPsi, ketika dihubungi detikHealth via telepon, Jumat (14/7/2017). Dua hal lain antara lain karena regulasi emosi dan pemahaman diri yang kurang baik.

Pemahaman diri sendiri menyangkut mengenai kemampuan seseorang memahami kelebihan dan kekurangan diri, termasuk di dalamnya mengenal kemampuan diri sendiri dalam mencari diri sendiri.


Ketika kemampuannya mengenal konsep diri kurang baik, maka seseorang tidak akan berhenti mencari jati diri. "Nanti jadi bertanya-tanya 'saya tuh siapa, sih?'. Kalau dikasih stimulus sedikit ngikut-ngikut, kalau ada masalah 'eh nyilet-nyilet tangan aja,' dia ikut," ujar psikolog dari RS Mitra Keluarga, Depok.

Sedangkan, regulasi emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengatur emosi. Seseorang dengan tingkat regulasi emosi yang rendah biasanya cenderung berpikiran pendek karena kesulitan dalam melampiaskan diri. Hal ini juga berkaitan dengan lingkungan dalam keluarga seseorang.

"Nggak boleh lupa dia tumbuh di keluarga yang seperti apa, kalau keluarga yang penyelesaiannya dangkal, dia jadi ikut nggak mikir panjang," terang psikolog yang merupakan lulusan Universitas Indonesia ini.


Saat orang terdekat atau bahkan diri sendiri memutuskan bunuh diri, Bona Sardo memberikan satu permintaannya. "Jangan lakukan," katanya. Sebab katanya, ketika seseorang gelap mata yang diinginkan sebenarnya adalah sebuah bentuk perhatian.

Menurut sebuah riset, orang yang mau melakukan tindakan upaya bunuh diri, hampir semuanya adalah sebuah bentuk upaya meneriakkan ingin diperhatikan. "Rasanya seperti masuk lubang terdalam, merasakan hollowness yang besar. Ini hanya upaya dia untuk meneriakan 'eh perhatiin gue dong," tuturnya.

Karenanya, penting bagi seseorang yang merasa ingin bunuh diri menemukan orang yang paling ia percaya untuk membagikan emosi yang ia punya. Jika dirasa kurang efektif mengatasi gejolak emosi, jangan ragu untuk menemui psikolog. "Banyak kok klien saya yang datang dan cerita pernah melakukan upaya bunuh diri," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik