Entri Populer

diagnosis dan penanganan osteroposis

Written By iqbal_editing on Kamis, 01 September 2016 | 23.56

Diagnosis Osteoporosis
Dokter akan bertanya mengenai apakah Anda pernah patah tulang atau apakah ada riwayat osteoporosis dalam keluarga Anda. Dokter juga akan mempertimbangkan semua kondisi kesehatan Anda saat ini atau pengobatan yang Anda jalani bila kondisi tersebut memang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Bila dokter mencurigai Anda mungkin mengalami osteoporosis, maka langkah nyata satu-satunya untuk mendiagnosis osteoporosis adalah melalui suatu jenis pemeriksaan yang disebut DXA (dual X-ray absorptiometry) scan. DXA secara langsung mengukur kepadatan tulang panggul dan punggung.
DXA Scan
DXA scan (Gambar: bris.ac.uk)

Berdasarkan gejala dan riwayat penyakit, dokter mungkin memutuskan untuk mulai mengobati Anda sebagai pengidap osteoporosis sebelum Anda menjalani scan, terutama bila scan tidak mungkin dilakukan karena keterbatasan alat.
Penanganan Osteoporosis
Bila Anda didiagnosis mengidap osteoporosis, banyak pendekatan yang dapat dilakukan oleh Anda dan dokter untuk menjamin bahwa osteoporosis dapat ditangani seefektif mungkin. Bila Anda berisiko mengalami osteoporosis, namun kepadatan tulang Anda tidak menurun serendah yang dapat dipertimbangkan sebagai osteoporosis, banyak upaya yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan risiko osteoporosis di masa depan.
Perubahan gaya hidup
Bila Anda berisiko mengalami osteoporosis atau sudah pernah mengalaminya, maka alangkah baiknya untuk:
  • Makan dengan pola makan seimbang, yaitu cukup kalsium dan vitamin D.
  • Berolahraga. Tapi sebaiknya tanyakan dulu ke dokter olahraga apa yang cocok untuk Anda
  • Berhenti merokok.
  • Berhenti mengonsumsi alkohol.
  • Mandi sinar matahari 5-20 menit setiap pagi hari.
Penanganan dengan obat
Tujuan pengobatan osteoporosis adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus cukup mengonsumsi kalsium dan vitamin D. Saat ini, sudah banyak obat untuk mengobati osteoporosis, antara lain:
  • Bifosfonat (misalnya alendronic acid, risedronate sodium).
  • Obat tulang dengan aksi ganda (misalnya strontium ranelate).
  • Selective oestrogen receptor modulator (SERM; misalnya raloxifene hydrochloride).
  • Hormon paratiroid (misalnya teriparatide).
  • Kalsitriol.
  • Kalsitonin.
  • Terapi sulih hormon (hormone replacement therapy, HRT).
Penanganan nyeri
Bila Anda juga merasakan nyeri akibat osteoporosis, maka dokter mungkin akan menyarankan beberapa hal, yaitu:
  • Mengonsumsi obat analgesik (penghilang rasa nyeri).
  • Fisioterapi.
  • Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS, memutus sinyal nyeri yang berjalan ke otak dengan menggunakan bantalan elektroda yang ditempel ke kulit).
  • Latihan relaksasi.
  • Terapi komplementer (termasuk akupunktur).

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik