Entri Populer

pengertian dan gejala osteroposis

Written By iqbal_editing on Kamis, 01 September 2016 | 23.55

Secara harfiah, osteoporosis berarti lubang di dalam tulang. Menurut WHO (1994), osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang.
Massa tulang osteoporosis
Massa tulang normal dan osteoporosis. (Gambar: utar.edu.my).
Pada osteoporosis, kualitas dan kepadatan jaringan tulang di dalam tulang akan memburuk, disertai mikro arsitektur tulang, sehingga terdapat lebih banyak ruang kosong di dalamnya dan menjadikan tulang lebih rapuh. Hal ini terjadi pada tulang kortikal (bagian luar) maupun trabekular (bagian dalam), sehingga kedua lapisan tersebut menjadi tipis dan rapuh.
Sebagai akibat osteoporosis, tulang lebih mudah untuk patah (fraktur). Tulang akan mudah patah meskipun hanya disebabkan oleh kecelakaan atau jatuh ringan. Bahkan pada kondisi osteoporosis yang parah, batuk yang keras pun dapat menyebabkan patah tulang belakang.
Gejala Osteoporosis
Gejala osteoporosis tidak akan terlihat oleh kasat mata. Kecuali dengan pemeriksaan rontgen, orang-orang baru mengetahui mereka menderita osteoporosis ketika tulang mereka patah. Tulang yang paling berisiko patah pada osteoporosis adalah tulang pergelangan tangan, tulang panggul, dan tulang punggung (tulang belakang).
Penyebab Osteoporosis
Banyak faktor yang mempengaruhi kekuatan tulang seseorang. Di bawah ini beberapa hal yang bisa menyebabkan penurunan kekuatan atau massa tulang, yaitu:
  • Usia. Faktanya, di atas usia 35 tahun, kepadatan tulang akan menurun.
  • Menopause (berhenti haid). Saat kadar hormon estrogen menurun setelah menopause, kepadatan tulang juga menurun.
  • Kadar testosteron rendah. Pada pria, hormon testosteron memperlambat resorpsi (proses asimilasi atau pemecahan) tulang yang cara kerjanya sama seperti hormon estrogen pada wanita. Kadar testosteron yang rendah akan menyebabkan penurunan kepadatan tulang dan menyebabkan osteoporosis.
  • Genetik. Riwayat keluarga dan kelompok etnik dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis. Orang dari ras Kaukasia dan Asia lebih berisiko mengalami osteoporosis.
  • Penyakit lain. Beberapa penyakit dapat mempengaruhi regenerasi tulang normal sehingga meningkatkan risiko osteoporosis (misalnya gagal ginjal, penyakit hati).
  • Obat-obatan. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati penyakit lain juga dapat mempengaruhi regenerasi tulang sehingga menyebabkan osteoporosis.
  • Berat badan rendah.
  • Pola makan buruk. Kurang mengonsumsi makanan yang kaya kalsium dan vitamin D berperan dalam osteoporosis.
  • Merokok/mengonsumsi alkohol. Kedua faktor ini mengurangi kekuatan tulang dan berpotensi menyebabkan osteoporosis.
  • Kurang berolahraga. Untuk memperoleh kekuatan tulang, tulang harus diberi tekanan dengan memberikan latihan beban, terutama saat tulang tumbuh.
  • Kehamilan dan menyusui. Walaupun jarang terjadi, seorang wanita dapat mengalami osteoporosis selama hamil, walaupun alasan untuk hal ini belum jelas. Biasanya tulang pulih kembali setelah wanita tersebut berhenti menyusui.
Kapan harus ke dokter
Bila Anda merasa khawatir bahwa Anda mungkin berisiko mengalami osteoporosis, segeralah kunjungi dokter dan mintalah nasihatnya. Khususnya untuk kasus di bawah ini:
  • Sebelumnya Anda pernah mengalami patah tulang (utamanya karena kecelakaan ringan).
  • Anda mengalami nyeri punggung hebat.
  • Anda sudah menopause dan ayah atau ibu Anda pernah mengalami patah tulang panggul sebelum usia 75 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik