Entri Populer

macam-macam stroke dan penangananya

Written By iqbal_editing on Selasa, 20 September 2016 | 15.00

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang disebabkan oleh terhentinya aliran darah ke area otak. Jika aliran darah berhenti selama lebih dari beberapa detik, sel-sel jaringan otak yang tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen dapat mati dan menyebabkan kerusakan fungsi otak permanen.
Ada dua jenis utama stroke:
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik terjadi bila pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat. Jenis stroke ini yang paling umum (hampir 90% stroke adalah iskemik).
Kondisi yang mendasari stroke iskemik adalah penumpukan lemak yang melapisi dinding pembuluh darah (disebut aterosklerosis). Kolesterol, homocysteine dan zat lainnya dapat melekat pada dinding arteri, membentuk zat lengket yang disebut plak. Seiring waktu, plak menumpuk. Hal ini sering membuat darah sulit mengalir dengan baik dan menyebabkan bekuan darah (trombus).
Stroke iskemik dibedakan berdasarkan penyebab sumbatan arteri:
  • Stroke trombotik. Sumbatan disebabkan trombus yang berkembang di dalam arteri otak yang sudah sangat sempit.
  • Stroke embolik. Sumbatan disebabkan trombus, gelembung udara atau pecahan lemak (emboli) yang terbentuk di bagian tubuh lain seperti jantung dan pembuluh aorta di dada dan leher, yang terbawa aliran darah ke otak. Kelainan jantung yang disebut fibrilasi atrium dapat menciptakan kondisi di mana trombus yang terbentuk di jantung terpompa dan beredar menuju otak.
2. Stroke hemoragik.
Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau di sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan memampatkan jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan fungsinya.
Dua jenis stroke hemoragik:
  • Perdarahan intraserebral. Perdarahan intraserebral adalah perdarahan di dalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh salah satu kondisi tersebut, paling sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi kronis. Perdarahan intraserebral menyumbang sekitar 10% dari semua stroke, tetapi memiliki persentase tertinggi penyebab kematian akibat stroke.
  • Perdarahan subarachnoid. Perdarahan subarachnoid adalah perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang di antara lapisan dalam (Pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) dari jaringan selaput otak (meninges). Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah kedaruratan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Stroke ini juga satu-satunya jenis stroke yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.
GEJALA DAN PENANGANAN STROKE RINGAN
Stroke ringan atau yang dikenal secara medis sebagai transient ischemic attack (TIA) terjadi ketika asupan oksigen ke bagian tertentu dari otak terhalang sebentar, lalu kembali normal. Halangan tersebut biasanya disebabkan oleh penyempitan arteri otak karena aterosklerosis atau gumpalan darah kecil yang terbawa masuk dari tempat lain dalam tubuh dan menyumbat arteri otak.
Kebanyakan stroke ringan hanya berlangsung kurang dari sepuluh menit dengan gejala yang bersifat temporer. Bila berlanjut dalam 24 jam atau lebih maka dikategorikan sebagai stroke biasa.

Gejala Stroke Ringan
Gejala stroke ringan mirip dengan stroke biasa. Berikut adalah beberapa gejala stroke ringan,tergantung bagian mana dari sistem peredaran darah dan otak Anda yang terkena:
§  Masalah penglihatan di salah satu atau kedua mata, termasuk penglihatan ganda dan kebutaan sementara
§  Pusing, bingung dan lemah
§  Kesulitan berbicara, termasuk berbicara dengan intonasi kacau
§  Tidak dapat berjalan (ataxia).
§  Kehilangan ingatan atau kesadaran secara tiba-tiba
§  Kesulitan koordinasi tangan dan lengan
§  Lemah atau lumpuh di satu sisi tubuh
Stroke berat

- Sebagian dari gejal-gejala stroke ringan atau seluruhnya
- Kelumpuhan tangan dan kaki sebelah
- Kehilangan kesadaran total
- Mengeluarkan air seni dan kotoran tidak terkontrol
- Bicara yang tidak jelas dan penderita mengalami perubahan perilaku.
- Kembali ke sifat anak kecil,dengan menunjukan tidak terkontrolnya emosi,seperti marah,menangis dan mudah tersinggung.
- Kadang-kadang terjadi kelumpuhan di bagian rahang,seperti sebelah mulut tertarik (perot),sehingga sulit menelan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik