Entri Populer

faktor, dan pencegahan artoskelerosis

Written By iqbal_editing on Minggu, 16 Oktober 2016 | 07.14

embuluh arteri mengikuti proses penuaan yang karakteristik seperti penebalan tunika intima, berkurangnya elastisitas, penumpukan kalsium terutama di arteri-arteri besar  menyebabkan fibrosis yang merata menyebabkan aliran darah lambat laun berkurang. Iskemi yang relatif ringan tetapi berlangsung lama dapat pula menyebabkan kelainan katup jantung.
Manifestasi penyakit jantung koroner disebabkan ketidak seimbangan antara kebutuhan oksigen miokrdium dengan  masuknya. Masuknya oksigen untuk miokardium sebetulnya tergantung dari oksigen dalam darah dan arteria koronaria. Oksigen dalam darah tergantung oksigen yang dapat diambil oleh darah, jadi dipengaruhi oleh Hb, paru-paru dan oksigen dalam udara pernapasan. Di kenal dua keadaan ketidakseimbangan masukan terhadap kebutuhan oksigen yaitu :
Hipoksemi (iskemi) yang ditimbulkan oleh kelainan vaskular.
Hipoksi (anoksi) yang disebabkan kekurangan oksigen dalam darah.
Perbedaannya ialah pada iskemi terdapat kelainan vaskular sehingga perfusi ke jaringan berkurang dan eleminasi metabolit yang ditimbulkannya menurun juga, sehingga gejalanya akan lebih cepat muncul.Ada beberapa hipotesis mengenai apa yang pertama kali menyebabkan kerusakan sel endotel dan mencetuskan rangkaian proses arteriosklerotik, yaitu :
1. Kolesterol Serum yang Tinggi
Hipotesis pertama mengisyaratkan bahwa kadar kolesterol serum dan trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan pem-bentukan arteriosklerosis. Pada pengidap arteriosklerosis, pengedapan lemak ditemukan di seluruh kedalaman tunika intima, meluas ke tunika media.
Kolesterol dan trigliserid di dalam darah terbungkus di dalam protein pengangkut lemak yang disebut lipoprotein. Lipoprotein berdensitas tinggi (high-density lipoprotein, HDL ) membawa lemak ke luar sel untuk diuraikan, dan diketahui bersifat protektif melawan arteriosklerosis. Namun, lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein,LDL) dan lipo-protein berdensitas sangat rendah (very-low-density lipo-protein,VLDL) membawa lemak ke sel tubuh, termasuk sel endotel arteri, oksidasi kolesterol dan trigliserid menyebabkan pembentukan radikal bebas yang diketahui merusak sel-sel endotel.

2. Tekanan Darah Tinggi
Hipotesis ke dua mengenai terbentuknya arteriosklerosis di dasarkan pada kenyataan bahwa tekanan darah yang tinggi secara kronis menimbulkan gaya regang atau potong yang merobek lapisan endotel arteri dan arteriol. Gaya regang terutama timbul di tempat-tempat arteri bercabang atau membelok: khas untuk arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri serebrum. Dengan robeknya lapisan endotel, timbul kerusakan berulangsehingga terjadi siklus peradangan, penimbunan sel darah putih dan trombosit, serta pembentukan bekuan. Setiap trombus yang terbentuk dapat terlepas dari arteri sehingga menjadi embolus di bagian hilir.
3. Infeksi Virus
Hipotesis ke tiga mengisyaratkan bahwa sebagian sel endotel mungkin terinfeksi suatu virus. Infeksi mencetuskan siklus peradangan; leukosit dan trombosit datang ke daerah
tersebut dan terbentuklah bekuan dan jaringan parut. Virus spesifik yang diduga berperan dalam teori ini adalah sito-megalovirus, anggota dari famili virus herpes.
4. Kadar Besi Darah yang Tinggi
Hipotesis ke empat mengenai arterosklerosis arteri koroner adalah bahwa kadar besi serum yang tinggi dapat merusak arteri koroner atau memperparah kerusakan yang di sebabkan oleh hal lain. Teori ini diajukan oleh sebagian orang untuk menjelaskan perbedaan yang mencolok dalam insidens penyakit arteri koroner antara pria dan wanita pramenopause.
Pria biasanya mempunyai kadar besi yang jauh lebih tinggi daripada wanita haid.
Penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner adalah penyempitan arteri koronaria besar di bagian proksimal oleh aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan kelainan pada pembuluh darah yang ditandai dengan lesi intimal yang ditandai dengan atheromas (juga disebut atheromatus atau plak aterosklerosis) yang menonjol ke pembuluh lumen. Kelainan ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang lebih banyak dibandingkan kelainan lain di negara-negara barat. Faktor resiko yang telah diidentifikasi melalui beberapa pendekatan prospektif oleh Framingham Heart Study and Atherosklerosis Risk in Communities Study menunjukan bahwa faktor-faktor resiko memiliki efek multiplikasi. Jika terdapat dua faktor resiko, resikonya akan meningkat menjadi empat kali. Kemudian, jika terdapat tiga faktor resiko (misal hiperlipidemia, hipertensi dan merokok), kejadian infark miokard dapat meningkat menjadi tujuh kali.
Faktor resiko dibedakan menjadi faktor constitutional yaitu :
usia,
jenis kelamin
genetika serta
faktor yang dapat dimodifikasi meliputi:
      hiperlipidemia,
hipertensi,
merokok,
diabetes.
Namun, ternyata 20% kejadian kardiovaskular terjadi tanpa adanya faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor resiko tambahan tersebut di antaranya adalah inflamasi, hiperkromosistinemia, sindrom metabolik, lipoprotein (a), faktor yang mempengaruhi hemostasis (penanda fungsi hemostasis dan fungsi fibrinolitik untuk memprediksi) serta faktor lain. Faktor-faktor lain yang dimaksud merupakan faktor yang berkaitan dengan resiko yang jarang didiskusikan atau sulit untuk dihitung seperti
jarangnya olahraga, gaya hidup yang kompetitif dan penuh tekanan/stres (orang dengan A personality), serta obesitas. (2)
penyakit arteri koroner adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan sementara penyebab pasti aterosklerosis tetap tidak diketahui, ciri-ciri tertentu, kondisi, atau kebiasaan dapat meningkatkan kesempatan seseorang mengembangkan itu.
  • kadar kolesterol darah yang tidak sehat – ini termasuk LDL kolesterol tinggi (kadang-kadang disebut kolesterol jahat) dan rendah kolesterol HDL (kadang-kadang disebut kolesterol baik). Kondisi ini dikenal sebagai faktor risiko dan kemungkinan seseorang mengembangkan meningkatkan aterosklerosis dengan sejumlah faktor risiko yang mereka miliki – faktor risiko yang dapat dikendalikan dan aterosklerosis dapat dicegah atau ditunda – ini termasuk Kolesterol tinggi dan low-density lipoprotein (LDL) dalam darah, tingkat rendah high density lipoprotein (HDL) .
  • Tekanan darah tinggi – tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau di atas 140/90 mmHg selama periode waktu.
  • Merokok – ini bisa merusak dan mengencangkan pembuluh darah, meningkatkan kadar kolesterol, dan meningkatkan tekanan darah – merokok juga tidak memungkinkan oksigen yang cukup untuk mencapai jaringan-jaringan tubuh.
  • Resistensi insulin – Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan gula darah ke dalam sel di mana itu digunakan dan resistensi insulin terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin sendiri dengan benar.
  • Diabetes – ini adalah penyakit di mana tingkat gula darah Tubuh tinggi karena tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan benar.
  • Kegemukan atau obesitas – kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak, dan / atau air – obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra.
  • Kurangnya aktivitas fisik – kurangnya aktivitas dapat memperburuk faktor risiko lain untuk aterosklerosis.
  • Umur – sebagai usia tubuh meningkatkan risiko aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor genetik menyebabkan plak untuk secara bertahap membangun di arteri – pada pertengahan usia atau lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan tanda-tanda atau gejala, pada laki-laki, yang meningkatkan risiko setelah usia 45, sedangkan pada wanita, meningkatkan risiko setelah usia 55.
  • Riwayat keluarga penyakit jantung awal – risiko untuk meningkatkan aterosklerosis jika ayah atau saudara didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan didiagnosis dengan penyakit jantung sebelum usia 65 tahun tetapi meskipun usia dan riwayat keluarga penyakit jantung dini merupakan faktor risiko, itu tidak berarti bahwa Anda akan mengembangkan atherosclerosis jika Anda memiliki satu atau keduanya. Membuat perubahan gaya hidup dan / atau mengambil obat-obatan untuk mengobati faktor risiko lainnya seringkali dapat mengurangi pengaruh genetik dan mencegah aterosklerosis dari berkembang, bahkan pada orang dewasa yang lebih tua.
Faktor lainnya Mempengaruhi Aterosklerosis
Faktor  risiko lain juga dapat meningkatkan resiko Anda untuk mengembangkan atherosclerosis meliputi:
  • Sleep apnea – gangguan di mana napas berhenti atau menjadi sangat dangkal sementara orang yang sedang tidur – sleep apnea yang tidak diobati dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, diabetes, dan bahkan serangan jantung atau stroke.
  • Stress – penelitian menunjukkan bahwa “memicu” yang paling sering dilaporkan untuk serangan jantung adalah peristiwa menjengkelkan emosional-khususnya yang melibatkan kemarahan.
  • Alkohol – minum berat dapat merusak otot jantung dan memperburuk faktor risiko lain untuk aterosklerosis – laki-laki seharusnya tidak memiliki lebih dari dua minuman yang mengandung alkohol per hari, sementara wanita seharusnya tidak memiliki lebih dari satu minuman yang mengandung alkohol sehari.
Pencegahan Aterosklerosis
Untuk membantu mencegah aterosklerosis yang harus dihilangkan adalah faktor-faktor risikonya. Jadi tergantung kepada faktor risiko yang dimilikinya, seseorang hendaknya:
• Menurunkan kadar kolesterol darah
• Menurunkan tekanan darah
• Berhenti merokok
• Menurunkan berat badan
• Berolah raga secara teratur.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik