Entri Populer

pengertian, olahraga mempenbeser resiko , dan gejalacedera kepala

Written By iqbal_editing on Kamis, 20 Oktober 2016 | 05.57

edera kepala sangat berbahaya. Cedera kepala dapat menyebabkan cacat permanen, gangguan mental, dan bahkan kematian. Bagi banyak orang, cedera kepala dianggap sebagai risiko yang dapat diterima ketika terlibat dalam kegiatan olahraga dan jenis-jenis kegiatan rekreasi lainnya. Tapi ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk mengurangi risiko cedera dan melindungi diri Anda dan anak-anak Anda.

Apa Itu Cedera Kepala?

Cedera kepala adalah cedera pada tengkorak, kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak merupakan jenis cedera otak paling umum yang berhubungan dengan olahraga, dan diperkirakan dalam setahun terdapat 1,6 juta sampai 3,8 juta orang mengalami gegar otak yang disebabkan karena olahraga. Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis (TBI atau Traumatic Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang cukup keras sehingga membentur tengkorak. Hal ini dapat terjadi ketika dua atlet bertabrakan atau ketika seseorang jatuh dan kepalanya terbentur. Gegar otak juga bisa terjadi akibat terpukul di kepala oleh peralatan olahraga. Dalam olahraga seperti sepak bola, bahkan menyundul bola bisa menyebabkan gegar otak. Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal dari otak. Gegar otak yang banyak terjadi, dapat memiliki dampak kumulatif dan jangka panjang sehingga dapat mengubah hidup seseorang. 
Anda tidak harus dipukul di kepala untuk mengalami gegar otak. Benturan di di bagian lain pada tubuh dapat menciptakan kekuatan yang cukup untuk menggetarkan otak. Anda juga tidak selalu kehilangan kesadaran ketika gegar otak. Gegar otak berkisar dari tahap ringan sampai parah. Efeknya mungkin segera terlihat, atau mungkin tidak muncul sampai beberapa jam atau bahkan beberapa hari kemudian.
Jenis lain dari cedera otak traumatis(TBI)adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat menyebabkan pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan dan membentuk gumpalan). Patah tulang tengkorak adalah jenis lain dari cedera kepala yang dapat mempengaruhi otak. Kadang-kadang pada kasus patah tulang, potongan tulang yang patah dapat melukai otak dan menyebabkan perdarahan dan jenis cedera lainnya.

Olahraga dan Aktivitas Rekreasi Apa yang Memiliki Risiko Cedera Kepala yang Tinggi?

Pada tahun 2008, kegiatan-kegiatan dibawah ini mengakibatkan cedera kepala dalam jumlah tertinggi untuk segala usia:
  • Bersepeda
  • Sepak bola Amerika
  • Bola basket
  • Bisbol dan sofbol
  • Naik kendaraan rekreasi bermesin seperti dune buggies (kendaraan rekreasi dengan roda besar, dan ban lebar, yang dirancang untuk digunakan pada bukit pasir, pantai, atau rekreasi padang pasir), go-kart, dan sepeda motor mini
Menurut Asosiasi Cedera Otak Amerika (Brain Injury Association of America), lima kegiatan teratas yang menyebabkan gegar otak pada anak-anak dan remaja berusia 5 sampai 18 tahun adalah:
  • Bersepeda
  • Sepak bola Amerika
  • Bola basket
  • Kegiatan di tempat bermain
  • Sepak bola

Apa Saja Tanda dan Gejala dari Cedera Otak?

Tanda-tanda dari cedera otak traumatis (TBI) meliputi:
  • Kebingungan
  • Depresi
  • Pusing atau masalah keseimbangan tubuh
  • Pandangan ganda atau kabur
  • Merasa berkabut atau pening
  • Merasa lesu atau lelah
  • Sakit kepala
  • Hilang ingatan
  • Mual
  • Sensitif terhadap cahaya atau suara
  • Gangguan tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan mengingat
Indikasi yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:
  • Perubahan ukuran pupil mata
  • Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga
  • Kejang-kejang
  • Ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya
  • Tekanan darah menurun
  • Wajah Memar
  • Patah tulang pada tengkorak atau wajah
  • Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan
  • Ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan
  • Mudah tersinggung
  • Hilang kesadaran
  • Tingkat pernapasan yang rendah
  • Gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak
  • Sakit kepala yang parah
  • Melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur
  • Leher kaku atau muntah-muntah
  • Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada peningkatan
  • Pembengkakan di lokasi cedera

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik