Entri Populer

Treadmill test

Written By iqbal_editing on Kamis, 10 November 2016 | 07.59

UJI LATIH BEBAN JANTUNG / TREADMILL TEST

A. Pengertian
Treadmill test adalah uji latih jantung beban dengan cara memberikan stress fisiologi yang dapat menyebabkan abnormalitas kardiovaskuler yang tidak ditemukan pada saat istirahat.
    
    Dasar – dasar fisiologi
Dasar fisiologi ULJB adalah latihan dinamik. Telah diketahui  latihan dinamik memberikan serial kompleks penyesuaian kardiovaskuler yang terjadi akibat peningkatan suplai darah ke otot gerak sesuai dengan kebutuhan metabolisme yang terjadi, disamping upaya untuk mempertahankan suplai darah ke organ vital seperti otak dan jantung.
Secara umum akibat latihan dinamik  dapat terjadi :
  • Peningkatan curah jantung (cardiac output)
  • Tekanan darah arterial meningkat
  • Tahanan/resistensi perifer meningkat
Apabila terjadi pengurangan suplai darah ke organ vital seperti jantung akan mengakibatkan perubahan pada rekaman listrik jantung (EKG) ataupun rekaman listrik ke otak (EEG. Khusus pada EKG akan terlihat perubahan segmen ST berupa ST depresi atau ST elevasi.
Respons denyut jantung.
Peningkatan denyut jantung merupakan respon dari sistem kardiovaskuler terhadap latihan  yang dapat diukur untuk pertama kalinya dan merupakan mekanisme utama dari peningkatan curah jantung (CO) dimana :
 CO = HR X SV
Denyut jantung meningkat secara linier sesuai dengan beban peningkatan beban kerja (work loads) dan peningkatan ambilan oksigen (oksigen uptake)
Respons tekanan darah.
Tekanan darah meningkat dengan meningkatnya kerja dinamik yang mengakibatkan peningkatan curah jantung  (CO). Tekanan sistolik meningkat segera dalam beberapa menit pertama dan kemudian terjadi tingkat penyesuaian yang disebut “stedy state“ (saat penyesuaian). Sedang tekanan diastolik tidak mengalami perubahan yang nyata, bila terjadi peningkatan tekanan diastolik (DBP) menandakan adanya hipertensi yang labil .
B. Indikasi   
  • Untuk menegakkan diagnosa PJK.
  • Untuk mengevaluasi keluhan : nyeri dada , sesak nafas  dll.
  • Untuk mengevaluasi kapasitas kemampuan fungsional
  • Untuk mengevaluasi adanya disritmia.
  • Untuk mengevaluasi hasil pengobatan.
  • Untuk menentukan prognosa dari kelainan kardiovaskuler
C. Kontra indikasi :
  • Infark miokard akut  < 5 hari.
  • Unstable angina pectoris
  • Hipertensi berat
  • Aritmia yang berarti
  • Sesak
  • Vertigo
D.Komplikasi
  • Hipotensi
  • Disritmia yang berat
  • Infark myocard acute
  • Syncope dan stroke
  • Trauma fisik (jatuh saat test)
  • Henti jantung (cardiac arrest)
  • Kematian
E. Indikasi penghentian test.
1. Keluhan subjektif
  • Timbul nyeri dada yang hebat
  • Sesak nafas
  • Vertigo / pusing
  • Nyeri pada persendian kaki
  • Kelelahan/cape sekali
  • Pasien minta agar test dihentikan
2. Objektif
  • Respon hipertensi/hipotensi
  • Timbul aritmia yang berarti
  • ST depresi/ST elevasi >3 mm
  • Timbul tanda- tanda perfusi yang buruk (pucat,sianotik,ekstremitas dingin).
  • Target HR maximal tercapai
F. Persiapan Tindakan Treadmill test ada 2 :
1. Persiapan untuk pasien
  • Malamnya tidur cukup
  • Sebaiknya dua jam sebelum dilakukan tindakan tidak boleh makan
  • Pada pagi harinya sebaiknya jangan olahraga dulu.
  • Untuk diagnostic sebaiknya obat-obatan kardiovaskuler (beta blocker) dihentikan sesuai dengan perintah dokter.
  • Harus bawa surat consult dari dokter.
2. Persiapan  Alat
  • Satu set alat treadmill
  • Kertas printer teradmill
  • Emergencytroly lengkap dan defibilator
  • Plester
  • Elektrode
  • Oksigen
  • Tensimeter dan stetoscpoe
  • jelly
  • Alkohol 70 % dan kassa  non steril
  • Tissue/Handuk kecil
  • Celana, baju dan sepatu  yang layak dipakai untuk treadmill.
G.Cara kerja
  1. Pasien di anamnesa dan menjelaskan tentang tata cara,maksud, manfaat dan resiko dari treadmill.
  2. Menentukan  target HR submaximal dan maximal (target HR max : 220 dikurang umur dan submaximal adalah 85 % dari target HR max)
  3. Pasien menandatangani formulir informed consent.
  4. Pasien dipersilahkan ganti pakaian, celana dan sepatu treadmill yang telah disediakan.
  5. Pasien berbaring denagn tenang di tempat tidur
  6. Bersihkan tubuh pasien pada lokasi pemasangan electrode dengan menggunakan kassa alkohol.
  7. Tempelkan electrode sesuai dengan tempat yang sudah ditentukan.
  8. Sambungkan dengan kabel treadmill
  9. Fiksasi electrode dengan sempurna
  10. Masukkan data pasien ke alat treadmill
  11. Ukur tekanan darah
  12. Rekam EKG 12 leads
  13. Jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai dengan prosedur.
  14. Setiap tiga menit speed dan elevation akan bertambah sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
  15. Pantau terus perubahan EKG dan keluhan pasien selama tets.
  16. Rekam EKG 12 leads dan BP setiap tiga menit.
  17. Hentikan test sesuai dengan prosedur.
H. Recovery 
  1. Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah setelah test dihentikan.
  2. Persilahkan pasien untuk duduk/berbaring.
  3. Pantau terus gambaran EKG selama pemulihan.
  4. Rekam EKG 12 leads dan ukur tekanan darah setiap tiga menit.
  5. Pemulihan biasanya selama enam menit/sembilan menit (hingga gambaran EKG ,HR, dan tekanan darah kembali seperti semula)
  6. Menberitahukan pada pasien bahwa test sudah selesai.
  7. Lepaskan elektrode dan manset BP.
  8. Bersihkan jelly yang menempel di dada pasien .
  9. Merapihkan kembali alat–alat pada tempatnya.
  10. Sebaiknya selama 15 menit pasca treadmill test pasien masih berada dalam pengawasan petugas.
Personal pelaksana ULJB.
  1.  Dua orang tenaga yang terlatih telah menguasai seluk beluk alat dan prosedur treadmill.
  2. Mempunyai pengetahuan tentang indikasi dan kontra indikasi ULJB.
  3. Mempunyai pengetahuan tentang dasar – dasar fisiologi treadmill.
  4. Mengetahui prinsip – prinsip interpretasi ULJB
  5. Mampu melakukan prosedur penanganan emergency termasuk kemampuan ACLS.
Protokol Bruce
Phase        Speed          Elevation
  1           1,7              10
  2           2,5              12
  3           3,4              14
  4           4,2              16
  5           5                18
Setiap phase selama tiga menit.

Protokol Modifikasi Bruce
Phase        Speed          Elevation
  1           1,7               0
  2           1,7               5,0
  3           1,7              10
  4           2,5              12
  5           3,4              14
Setiap phase selama tiga menit
Apa itu Tes Treadmill (Exercise Stress Test)?
  • Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi apakah jantung Anda memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi stres fisik yang mungkin tidak muncul pada EKG saat istirahat. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi penting apabila ada kelainan dari irama jantung dan tekanan darah.
Kapan Tes Treadmill Sebaiknya Dilakukan?
  • Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang membutuhkan tes treadmill, yaitu:
  • Apabila Anda dicurigai memiliki penyakit jantung koroner (PJK), yang terkadang tidak muncul pada EKG saat istirahat.
    • Anda memiliki risiko tinggi memiliki PJK
    • Untuk mengevaluasi toleransi saat beraktivitas saat Anda mengeluhkan kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya dan napas pendek.
    • Untuk mengevaluasi respon tekanan darah pasien yang memiliki kecenderungan hipertensi saat beraktivitas.
    • Untuk mencari adanya irama jantung yang tidak teratur (ireguler) yang dipicu oleh aktivitas.
  • Akan tetapi, Tes Treadmill sebaiknya tidak dilakukan pada beberapa kasus seperti pasien yang baru saja mengalami serangan jantung, atau saat pasien baru saja mengalami nyeri dada, dengan kecurigaan atau kemungkinan serangan jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, gagal jantung yang belum diobati, gangguan irama jantung yang tidak terkontrol.
Bagaimana Proses Tes Treadmill Dilakukan?
  • Pasien dibawa ke ruang treadmill dimana nadi dan tekanan darah saat istirahat akan direkam. Elektroda ditempelkan pada dada dan dihubungkan dengan EKG pada mesin pemeriksaan.
  • Tes ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama yaitu exercise stress test, Anda akan diminta untuk berjalan diatas treadmill dengan prosedur latihan spesifik, dimulai dari langkah lambat. The Bruce Protocol, protokol yang paling sering digunakan, memiliki total 7 tahapan dengan peningkatan kecepatan secara periodik dan inklinasi kecuraman setiap 3 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan EKG Anda akan dipantau dan direkam secara bersamaan, pada saat istirahat, dan setiap 3 menit dalam setiap tahapan latihan. Dokter akan bertanya kepada Anda sebelum suatu tahapan berakhir, apakah Anda masih sanggup untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya.
  • Ada beberapa pertimbangan yang harus diikuti apabila tes ini akan dihentikan dan Anda tidak perlu menyelesaikan 7 tahapan. Tahapan 4-6 sudah memerlukan usaha yang intens, dan tahapan 7 memerlukan usaha maksimal. Tes ini akan dihentikan apabila target denyut nadi telah tercapai, atau apabila Anda mengalami gejala seperti nyeri dada, pusing, kenaikan tekanan darah yang berlebihan, atau kelelahan yang ekstrim.
  • Bagian kedua dari tes ini adalah periode pemulihan atau fase “slowing down”. Kecepatan akan diturunkan secara bertahap dalam 10 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan EKG Anda akan tetap dipantau selama bagian kedua ini berlangsung.
Adakah persiapan yang harus saya lakukan sebelum menjalani tes?
  • Puasa makan dan minum selama 2-3 jam sebelum prosedur dilakukan. Hal ini akan menurunkan risiko mual yang dapat terjadi pada kelelahan akibat latihan berat setelah makan. Apabila Anda penderita diabetes yang mendapat terapi insulin, akan ada instruksi khusus dari dokter.
  • Konsumsi beberapa obat jantung spesifik mungkin perlu dihentikan oleh dokter selama 1-2 hari sebelum tes dilakukan. Instruksi ini biasanya diberikan saat tes dijadwalkan.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk latihan (olahraga).
  • Penjelasan mengenai tes ini akan diberikan oleh dokter dan Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan tindakan.
  • Bagian dada dibersihkan dengan kasa dan alkohol untuk memastikan kualitas sadapan EKG yang baik. Bulu dada sebaiknya dicukur agar stiker sadapan dapat melekat dengan sempurna di dada.
  • Bagi wanita sebaiknya menggunakan bra dengan kait yang mudah dibuka, dan apabila memungkinkan, kenakan kaos atau kemeja dengan kancing depan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalani tes ini?
  • Tes ini memakan waktu sekitar 20-40 menit tergantung dari kapasitas latihan Anda dan waktu munculnya gejala. The Bruce Protocol memakan waktu total 21 menit, periode pemulihan 10 menit, dan persiapan 10 menit.
Apakah tes ini aman untuk dilakukan?
  • Porsi risiko stres pada tes ini sangat kecil dan sama dengan apa yang Anda harapkan dari bentuk latihan yang berat. Tenaga medis berpengalaman akan mendampingi Anda untuk mengatasi komplikasi seperti gangguan irama jantung, nyeri dada yang tidak membaik, ataupun serangan jantung.
Seberapa cepat saya akan mendapatkan hasil dan apakah artinya? 
  • Dokter yang menjalankan tes ini dapat memberikan Anda hasil penilaian sementara secepatnya setelah tes selesai. Akan tetapi, hasil yang lebih lengkap membutuhkan waktu beberapa hari untuk selesai. Hasil tes ini dapat mengkonfirmasi suatu diagnosis penyakit jantung. Studi ini juga membantu menilai apakah Anda berada dalam kondisi stabil, memiliki penyakit jantung, atau penyumbatan baru sedang berlangsung.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/portfolio/tes-treadmill-atau-exercise-stress-test/#sthash.mwVedqKM.dpufs
Apa itu Tes Treadmill (Exercise Stress Test)?
  • Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi apakah jantung Anda memiliki asupan darah dan oksigen dari sirkulasi saat terjadi stres fisik yang mungkin tidak muncul pada EKG saat istirahat. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi penting apabila ada kelainan dari irama jantung dan tekanan darah.
Kapan Tes Treadmill Sebaiknya Dilakukan?
  • Berikut ini merupakan beberapa kondisi yang membutuhkan tes treadmill, yaitu:
  • Apabila Anda dicurigai memiliki penyakit jantung koroner (PJK), yang terkadang tidak muncul pada EKG saat istirahat.
    • Anda memiliki risiko tinggi memiliki PJK
    • Untuk mengevaluasi toleransi saat beraktivitas saat Anda mengeluhkan kelelahan yang tidak diketahui penyebabnya dan napas pendek.
    • Untuk mengevaluasi respon tekanan darah pasien yang memiliki kecenderungan hipertensi saat beraktivitas.
    • Untuk mencari adanya irama jantung yang tidak teratur (ireguler) yang dipicu oleh aktivitas.
  • Akan tetapi, Tes Treadmill sebaiknya tidak dilakukan pada beberapa kasus seperti pasien yang baru saja mengalami serangan jantung, atau saat pasien baru saja mengalami nyeri dada, dengan kecurigaan atau kemungkinan serangan jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, gagal jantung yang belum diobati, gangguan irama jantung yang tidak terkontrol.
Bagaimana Proses Tes Treadmill Dilakukan?
  • Pasien dibawa ke ruang treadmill dimana nadi dan tekanan darah saat istirahat akan direkam. Elektroda ditempelkan pada dada dan dihubungkan dengan EKG pada mesin pemeriksaan.
  • Tes ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama yaitu exercise stress test, Anda akan diminta untuk berjalan diatas treadmill dengan prosedur latihan spesifik, dimulai dari langkah lambat. The Bruce Protocol, protokol yang paling sering digunakan, memiliki total 7 tahapan dengan peningkatan kecepatan secara periodik dan inklinasi kecuraman setiap 3 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan EKG Anda akan dipantau dan direkam secara bersamaan, pada saat istirahat, dan setiap 3 menit dalam setiap tahapan latihan. Dokter akan bertanya kepada Anda sebelum suatu tahapan berakhir, apakah Anda masih sanggup untuk melanjutkan ke tahapan berikutnya.
  • Ada beberapa pertimbangan yang harus diikuti apabila tes ini akan dihentikan dan Anda tidak perlu menyelesaikan 7 tahapan. Tahapan 4-6 sudah memerlukan usaha yang intens, dan tahapan 7 memerlukan usaha maksimal. Tes ini akan dihentikan apabila target denyut nadi telah tercapai, atau apabila Anda mengalami gejala seperti nyeri dada, pusing, kenaikan tekanan darah yang berlebihan, atau kelelahan yang ekstrim.
  • Bagian kedua dari tes ini adalah periode pemulihan atau fase “slowing down”. Kecepatan akan diturunkan secara bertahap dalam 10 menit. Tekanan darah, denyut jantung, dan EKG Anda akan tetap dipantau selama bagian kedua ini berlangsung.
Adakah persiapan yang harus saya lakukan sebelum menjalani tes?
  • Puasa makan dan minum selama 2-3 jam sebelum prosedur dilakukan. Hal ini akan menurunkan risiko mual yang dapat terjadi pada kelelahan akibat latihan berat setelah makan. Apabila Anda penderita diabetes yang mendapat terapi insulin, akan ada instruksi khusus dari dokter.
  • Konsumsi beberapa obat jantung spesifik mungkin perlu dihentikan oleh dokter selama 1-2 hari sebelum tes dilakukan. Instruksi ini biasanya diberikan saat tes dijadwalkan.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang sesuai untuk latihan (olahraga).
  • Penjelasan mengenai tes ini akan diberikan oleh dokter dan Anda akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan tindakan.
  • Bagian dada dibersihkan dengan kasa dan alkohol untuk memastikan kualitas sadapan EKG yang baik. Bulu dada sebaiknya dicukur agar stiker sadapan dapat melekat dengan sempurna di dada.
  • Bagi wanita sebaiknya menggunakan bra dengan kait yang mudah dibuka, dan apabila memungkinkan, kenakan kaos atau kemeja dengan kancing depan.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjalani tes ini?
  • Tes ini memakan waktu sekitar 20-40 menit tergantung dari kapasitas latihan Anda dan waktu munculnya gejala. The Bruce Protocol memakan waktu total 21 menit, periode pemulihan 10 menit, dan persiapan 10 menit.
Apakah tes ini aman untuk dilakukan?
  • Porsi risiko stres pada tes ini sangat kecil dan sama dengan apa yang Anda harapkan dari bentuk latihan yang berat. Tenaga medis berpengalaman akan mendampingi Anda untuk mengatasi komplikasi seperti gangguan irama jantung, nyeri dada yang tidak membaik, ataupun serangan jantung.
Seberapa cepat saya akan mendapatkan hasil dan apakah artinya? 
  • Dokter yang menjalankan tes ini dapat memberikan Anda hasil penilaian sementara secepatnya setelah tes selesai. Akan tetapi, hasil yang lebih lengkap membutuhkan waktu beberapa hari untuk selesai. Hasil tes ini dapat mengkonfirmasi suatu diagnosis penyakit jantung. Studi ini juga membantu menilai apakah Anda berada dalam kondisi stabil, memiliki penyakit jantung, atau penyumbatan baru sedang berlangsung.
- See more at: http://kardioipdrscm.com/portfolio/tes-treadmill-atau-exercise-stress-test/#sthash.mwVedqKM.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik