Entri Populer

barium enema bagian 2

Written By iqbal_editing on Jumat, 25 November 2016 | 20.47

PROSEDUR STANDART PEMERIKSAAN COLON
TATA CARA PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA
METODE :
1.       Double Contras  : merupakan standar untuk pemeriksaan colon orang dewasa, yang akan dievaluasi adalah mukosa colon, polip, massa dan tanda keradangan.
2.       Single Contras : merupakan pemeriksaan colon untuk penderita-penderita :
·         anak-anak
·         reduksi intussusepsi
·         kecurigaan obstruksi colon
·         kecurigaan diverticulitis acuta, irritable colon, colitis
·         kecurigaan appendicitis  acuta
·         kecurigaan fistulasi acuta
·         kecurigaan fistulasi colon
·         penyakit megacolon
·         penderita-penderita dengan keadaan umum jelek, debil atau persiapan yang kurang baik
INDIKASI :
  1. Gangguan pola buang air besar
  2. Nyeri daerah colon
  3. Kecurigaan massa daerah colon
  4. Melena
  5. Kecurigaan obstruksi colon
KONTRA INDIKASI :
  1. absolute
·         toxic megacolon
·         pseudo membranous colitis
·         post biopsy colon (sebaiknya menunggu setelah 7 hari)
2.       Relatif
·         persiapan colon kurang baik
·         baru saja mengalami pemeriksaan GI tract bagian atas dengan kontras
KOMPLIKASI :
  1. Perforasi usus
  2. Extraluminasi ke venous
  3. Water intoxication
  4. Intramural barium
  5. Cardiac arithmia
  6. Transient bactericemia
  7. ES obat-obatan yang dipergunakan (buscopan, dll)
PERSIAPAN :
  1. Kasus darurat (yang memerlukan single kontras) dan bayi tak perlu persiapan.
  2. Untuk wanita subur sebaiknya memperhatikan TEN DAY RULE.
·         Penderita dianjurkan diet  lunak (low residu) 3 hari sebelumnya.
·         Diet cair 1 hari sebelumnya. Pada malam hari diberikan urus-urus (jam 22.00 wib) diikuti dengan minur air putih secara bertahap sebanyak 6-8 gelas.
·         Bila ada kecurigaan massa colon atau perdarahan per-rectal dan tidak ada kontra indikasi, dapat diberikan atropine per-oral.
·         Pagi hari diberikan dulcolax supp (jam 04.00 wib). Penderita tidak boleh makan, minum dan merokok.
·         Bila pada hasil anamnesa dicurigai bahwa urus-urus kurang berhasil atau kebersihan colon diragukan, maka dilakukan lavament (sampai mencapai colon proximal) memakai air + 1-2 liter (sesuai dengan suhu tubuh). Foto colon dilakukan paling cepat 1-2 jam setelah lavament.
·         Penderita diberi penerangan tentang prosedur pemeriksaan.
·         Dilakukan BOF bila ada kecurigaan :
-  adanya sisa kontras di saluran pencernaan karena pemeriksaan   sebelumnya.
-     Kemungkinan adanya kontra indikasi pemeriksaan colon
KONTRAS MEDIA :
1.      Double contrast, dipakai larutan lebih pekat (70 W/vol) dengan jumlah ± 300-400cc.
2.      Single contrast, dipakai larutan lebih encer (150 watt/vol) dengan jumlah ± 600-800cc.
TATA CARA LAVEMENT/CLEANSING ENEMA :
-          Lavement dilakukan oleh orang yang terlatih
-          Pada orang dewasa diperlukan 1 - 1½  liter cairan
-          Air hangat kaku + garam (1 cth/gelas yang sesuai ± 9 gr NaCl/l) dan dicampur bahan iritan
-          Lavement dilakukan 2 ½ jam sebelum foto colon, agar tonus colon normal lagi dan cairan residu diserap
-          Untuk px dari ruangan, sebaiknya dilavement juga pada malam sebelum pemeriksaan
-          Bila perlu, lavement lebih dari. 1 kali. Defekasi px sebaiknya dicek oleh petugas bahwa beraknya hanya keluar air saja.
TEKNIK PEMERIKSAAN :
DOUBLE CONTRAST :
  1. Dilakukan RT untuk menilai tonus sphincter ani dan kemungkinan adanya massa.
  2. Dilakukan pemasangan kateter rectal, balon kateter digunakan bila dicurigai px tidak dapat menahan berak. Px Ca rectal dan ulcerative colitis daerah rectosigmoid, sebaiknya tidak memakai balon kateter yang besar
  3. Diberikan spasmolitik : mis. Buscopan IV/IM.
  4. Cairan Ba SO4 dimasukkan pelan-pelan dan selalu diikuti ujungnya. Diberikan kesempatan colon untuk adaptasi terhadap perubahan volume (diklem beberapa detik)
  5. Setelah mencapai flexura hepatica, sebagian kontras dikeluarkan lewat kateter. Secara bertahap dimasukkan gas. Sebelum mencapai caecum dibuat foto daerah rectosigmoid dengan posisi optimal (biasanya oblique supine ke kanan).
  6. Kontras diteruskan sampai dengan masuk daerah caecum diusahakan masuk  ileum distal. Bila kontras tidak masuk ileum diusahakan manipulasi dengan memutar –mutar badan px dan palpasi daerah caecum.
  7. Dibuat foto daerah flexura lienalis (biasanya oblique supine ke kiri) dan flexura hepatica (oblique supine ke kanan).
  8. Bila perlu dibuat foto tambahan, dengan coating kontras dan posisi berbeda pada daerah lesi colon, daerah caecum bila kontras tidak masuk ileum (1 – 2 foto).
  9. Dibuat foto seluruh colon  (terlentang / AP).
  10. Px jangan diturunkan dulu dari meja x-ray sebelum evaluasi hasil foto (basahnya).
  11. REKAPITULASI PENGGUNAAN FILM :
DAERAH
POSISI
STANDART
TAMBAHAN
1.  Rectosigmoid
Supine oblique kanan
24/30
Posisi Lat
2.  Flex. Lienalis
Supine oblique kiri
24/30

3.  Flex. Hepatica
Supine oblique kanan
24/30

4.  Caccum


Prone oblique kiri
5.  Seluruh colon
AP/supine
30/40

6.  Posisi daerah lesi


Posisi sesuai fluorosc.




SINGLE KONTRAS :
  1. Kontras dimasukkan pelan-pelan dan diberi waktu adaptasi pada colon terhadap tambahan volume. Pemberian spasmolitik tidak mutlak, tgt keperluan dan ada tidaknya Kontra Indikasi.
  2. Pada waktu mencapai flex. Lienalis, dibuat foto daerah rectosigmoid. Setelah mencapai caecum dan ileum terminal, dibuat foto daerah flex. Lienalis, fle. Hepatica dan caecum. Diusahakan kontras masuk ileum distal.
  3. Buat foto seluruh colon.
  4. Bila perlu dibuat foto tambahan pada daerah lesi, dan daerah caecum bila kontras tidak dapat masuk ileum.
  5. Dibuat foto post evacuasi, bila kesukaran berak diberi rangsangan dengan minum air hangat.
  6. Rekapitulasi penggunaan gambar = foto double kontras.
PERAWATAN SETELAH PEMERIKSAAN :
-          Penerangan pada px bahwa babnya akan berwarna putih selama 1-2 hari.
-          Anamnesa dan observasi adanya kemungkinan komplikasi akibat pemberian kontras dan obat-obatan sebelum px diijinkan pulang / meninggalkan ruangan.
HAL-HAL KHUSUS :
  1. PENYAKIT  MEGACOLON / HIRSCHPRUNG DISEASE :
-          Pasang marker opaque pada anus, untuk petunjuk letak anus dan standart ukuran panjang (sebaiknya 1 cm).
-          Pemeriksaan dihentikan setelah tampak kontras menyebar dalam colon yang melebar (pada fluoroscopy)
-          Bila meragukan ada tidaknya megacolon, dibuat foto 24 jam setelah pemeriksaan.
  1. ATRESIA ANI :
-          Pasang marker opaque pada anus untuk petunjuk letak anus dan ukuran panjang sebaiknya 1 cm.
  1. TUMOR COLON :
-          Pasang marker opaque (kawat/bulat) di daerah yang teraba massa.
  1.  INVAGINASI :
-          Lebih dianjurkan untuk diagnostic, ok biasanya sudah > 24 jam.
-          Dilakukan terapi/reposisi bila < 24 jam, maximum 3 kali dengan ketinggian Ba maximum 1 meter.
  1. PADA COLOSTOMI :
-          Pasang marker opaque pada stomp (dengan kawat).
-          Bila tujuan akan menutup colostomy, periksa bagian distal (kontras dapat masuk lewat stomp distal atau peranus tergantung kasusnya).
  1. Penggunaan foto pada anak dan bayi diusahakan seminimal mungkin (  kalau perlu  jumlah film dibawah standart).
  2. Pada anak < 1 tahun ;
-          Kontras harus dicampur PZ (diusahakan isotonik).
-          Pemasukan kontras sebaiknya dengan spuit oleh dokter secara perlahan.
  1. Bila terjadi komplikasi segera ditangani kegawatannya.
OBAT
EFEK FAMAKOLOGIS
DOSIS
SIDE EFFECT
KONTRA INDIKASI
TUJUAN PADA FOTO
Artropin
Parasimpatolitik, menghambat peristalik dan sekresi dari lambung dan usus.
Tab 0,25 mg dan 0,50 mg   3-4 x 1        
Inj
0,25 mg/amp IM/IV/SC
Muntah, mulut kering, midriasis, flushing, tachycardia, retensi urine, palpitasi, suhu tubuh meningkat
Myasthenia gravis, glaucoma, obstruksi GI & UT, BPH, asthma br, hernia, hepatic & renal dis.
Membantu coating contras. Relaksasi colon (shg nyeri-) Diberikan 30’ sebelum foto per os.
Probantine HBr
Parasimpatolitik, menghambat pengosongan lambung
Tab 15 mg 3x1 ac.
inj 30 mg/amp IM/IV
Mulut kering, tachycardia, retensi urine, mata kabur.
BPH, glaucoma
Menimbulkan motilitas colon. Diberikan IV sesaat sebelum foto.
Buscopan
Action pada parasim-patetik ganglion pada  dinding colon
Tab 10 mg 3x1. inj 20 mg/amp IM/IV
Hipersensitive reaksi, mulut kering, agranulositosis (lama).
Penyumbatan mekanik sal cerna, mega-colon, tachi-cardia, hiper-sensitif thd derivate pira-zolon, pembe-saran prostate.
Relaxasi colon (nyeri-). Dibe-rikan IV sesaat atau IM 5-10’ sebelum foto
Systabon
Parasimpatetik pada otot polos
Tab 2 mg pap & 250 mg metampiron.
3 x 1 /hari.
Inj amp /5cc IM/IV
Granulositopenia
Glaucoma, BPH, Pyloric Stenosis.
Idem buscopan
Papaverin
Pada otot polos & jantung. Pada otot polos usus lemah.
Tab 40 mg 3x1/hr.
Inj 40 mg/amp IM/IV
-
IV hati-hati pada glaucoma
-
Dulcolax
Pencahar, merang-sang mukosa colon. Efek setelah 6-12 jam. Supp 15’–1 jam
Tad 5 mg. 10 mg.
Anak 5-10 mg, Dew 10-15mg.
Kolik usus, pe-rasaan ter-bakar pada penggunaan rectal.
Setelah operasi perut.
Anak < 4 tahun,
hamil muda.
Pembersih colon
Castor oil
Pencahar, merangsang mukosa saraf intramural otot polos pada usus halus. Masa laten 3 jam.
Anak 5-15 cc Dew 15-60 cc Dosis > tak menambah efek
-
-
Idem
BaSO4
Meningkatkan peristaltik usus dgn menarik air kedlm lumen usus (daya osmotic), shg feses lembek (3-6 jam).
Bubuk,
Dewasa 30 gr.
Mual, dehidrasi, decomp ginjal, hipotensi, paralise pernafasan.
Kelainan ginjal
Idem

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik