OSTEOARTRITIS (OA) lutut termasuk salah satu
keluarga besar penyakit artritis (rematik) yang paling sering terjadi.
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 40 persen penduduk dunia
yang berusia di atas 70 tahun menderita osteoartritis lutut. Di antara
jumlah tersebut, 80 persen mengalami keterbatasan gerak.
Menurut dr Nunung Nugroho SpRM MARS, spesialis rehabilitasi medik RS
PHC, OA mengakibatkan sendi lutut kaku pada pagi, bengkak, dan kadang
menjadi nyeri hebat saat digerakkan. Beragam gangguan itulah yang
membatasi gerak sendi.
Rasa nyeri yang muncul pada OA disebabkan terjadinya kerusakan sendi.
Direktur medik RS PHC tersebut mengatakan, kerusakan sendi diawali
kerusakan tulang rawan sendi yang diikuti pertumbuhan osteofit (tulang
rawan sendi), penebalan tulang subchondrial, dan kerusakan
ligamen. Yang termasuk faktor risiko OA, antara lain, kegemukan,
olahraga yang banyak melompat, penyakit hormonal, dan trauma.
Penanganan nyeri sendi pada OA dimulai dari hal sederhana. Misalnya,
mengistirahatkan sendi untuk sementara. Bila gejala akut, lakukan
kompres es (icing) selama 15-20 menit pada lutut yang sakit.
Kompres bisa diulang setiap 4-6 jam. Beberapa obat penghilang nyeri,
seperti nonsteroid anti-inflamation drug (obat antiinflamasi nonsteroid), dapat diberikan secara temporer. Suplemen untuk sendi, seperti glucosamine hydrochloride dan khondroitin sulfat, dapat diberikan untuk membantu memperbaiki sendi yang sakit.
Terapi fisik membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu
implementasinya adalah senam ringan untuk meregangkan dan memperkuat
otot-otot penyangga sendi yang rusak. ”Bila otot penyangga sendi
menguat, nyeri sendi akan berkurang,” terang Nunung.
Meski yang menjadi fokus adalah sendi lutut, senam itu juga melatih
otot area lain yang berhubungan dengan otot di wilayah sendi lutut.
Misalnya, otot paha depan dan paha belakang.
Terapi fisik bisa juga berupa olahraga ringan lain, seperti bersepeda
atau berenang. ”Berjalan juga boleh. Syaratnya, pilih alas kaki yang
pas sehingga tidak melukai lutut,” saran Nunung.
Pemberian alat bantu, seperti korset, brace, atau tongkat,
dapat mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. ”Bagi yang kegemukan,
sebaiknya imbangi dengan mengurangi berat badan.”
Senam ini ada yang menggunakan bantuan alat pemberat dan kain.
Pemberat digunakan untuk latihan penguatan tonus otot pada sendi lutut
yang melemah. Jika otot menguat, sendi lutut akan lebih stabil sehingga
rasa nyeri berkurang. Pemberat tersebut dapat ditemukan di toko yang
menjual peralatan medis.
”Jika tidak ada, dapat diakali dengan menggunakan plastik yang sudah
diisi kacang hijau atau pasir seberat 1 kg,” ujar Juni fisioterapis RS
PHC. Sedangkan, kain berguna sebagai alat peregangan. (ign/soe)
—
Gerakan 1
Bebat engkel kaki yang nyeri dengan pemberat. Angkat tungkai hingga
lutut membentuk sudut 90 derajat. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi
semula. Ulangi hingga 8 kali. Gunakan bantuan kursi sebagai pegangan.
Gerakan 2
Berdiri tegak. Angkat kaki yang nyeri ke atas bangku pendek. Dorong
lutut perlahan-lahan ke depan hingga otot paha terasa berkontraksi.
Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 3
Duduk di kursi. Bebat kaki yang nyeri dengan pemberat. Angkat kaki
hingga lurus ke depan. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8
kali.
Gerakan 4
Duduk di kursi. Dorong kaki yang nyeri perlahan-lahan ke belakang.
Saat mendorong, rasakan otot paha berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali
ke posisi semula. Ulangi hingga 8 kali.
Gerakan 5
Berdiri tegak di atas kain, lutut sedikit ditekuk, tubuh tegak,
pandangan ke depan. Lalu, tarik kain ke atas, posisi kaki tetap menekuk.
Rasakan otot kedua paha berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi
semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 6
Duduk di atas matras. Ganjal lutut yang nyeri dengan handuk, lalu
kontraksikan otot paha. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8
kali.
Gerakan 7
Tidur terlentang. Tekuk kedua kaki, lalu secara bergantian kaki dientakkan ke atas seperti menendang bola. Lakukan 8 hitungan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar