Entri Populer

senam khusus osteoartitis

Written By iqbal_editing on Senin, 28 November 2016 | 07.13

OSTEOARTRITIS (OA) lutut termasuk salah satu keluarga besar penyakit artritis (rematik) yang paling sering terjadi. Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 40 persen penduduk dunia yang berusia di atas 70 tahun menderita osteoartritis lutut. Di antara jumlah tersebut, 80 persen mengalami keterbatasan gerak.
Menurut dr Nunung Nugroho SpRM MARS, spesialis rehabilitasi medik RS PHC, OA mengakibatkan sendi lutut kaku pada pagi, bengkak, dan kadang menjadi nyeri hebat saat digerakkan. Beragam gangguan itulah yang membatasi gerak sendi.
Rasa nyeri yang muncul pada OA disebabkan terjadinya kerusakan sendi. Direktur medik RS PHC tersebut mengatakan, kerusakan sendi diawali kerusakan tulang rawan sendi yang diikuti pertumbuhan osteofit (tulang rawan sendi), penebalan tulang subchondrial, dan kerusakan ligamen. Yang termasuk faktor risiko OA, antara lain, kegemukan, olahraga yang banyak melompat, penyakit hormonal, dan trauma.
Penanganan nyeri sendi pada OA dimulai dari hal sederhana. Misalnya, mengistirahatkan sendi untuk sementara. Bila gejala akut, lakukan kompres es (icing) selama 15-20 menit pada lutut yang sakit. Kompres bisa diulang setiap 4-6 jam. Beberapa obat penghilang nyeri, seperti nonsteroid anti-inflamation drug (obat antiinflamasi nonsteroid), dapat diberikan secara temporer. Suplemen untuk sendi, seperti glucosamine hydrochloride dan khondroitin sulfat, dapat diberikan untuk membantu memperbaiki sendi yang sakit.
Terapi fisik membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu implementasinya adalah senam ringan untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot penyangga sendi yang rusak. ”Bila otot penyangga sendi menguat, nyeri sendi akan berkurang,” terang Nunung.
Meski yang menjadi fokus adalah sendi lutut, senam itu juga melatih otot area lain yang berhubungan dengan otot di wilayah sendi lutut. Misalnya, otot paha depan dan paha belakang.
Terapi fisik bisa juga berupa olahraga ringan lain, seperti bersepeda atau berenang. ”Berjalan juga boleh. Syaratnya, pilih alas kaki yang pas sehingga tidak melukai lutut,” saran Nunung.
Pemberian alat bantu, seperti korset, brace, atau tongkat, dapat mencegah kerusakan sendi lebih lanjut. ”Bagi yang kegemukan, sebaiknya imbangi dengan mengurangi berat badan.”
Senam ini ada yang menggunakan bantuan alat pemberat dan kain. Pemberat digunakan untuk latihan penguatan tonus otot pada sendi lutut yang melemah. Jika otot menguat, sendi lutut akan lebih stabil sehingga rasa nyeri berkurang. Pemberat tersebut dapat ditemukan di toko yang menjual peralatan medis.
”Jika tidak ada, dapat diakali dengan menggunakan plastik yang sudah diisi kacang hijau atau pasir seberat 1 kg,” ujar Juni fisioterapis RS PHC. Sedangkan, kain berguna sebagai alat peregangan. (ign/soe)

Gerakan 1
Bebat engkel kaki yang nyeri dengan pemberat. Angkat tungkai hingga lutut membentuk sudut 90 derajat. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi hingga 8 kali. Gunakan bantuan kursi sebagai pegangan.
Gerakan 2
Berdiri tegak. Angkat kaki yang nyeri ke atas bangku pendek. Dorong lutut perlahan-lahan ke depan hingga otot paha terasa berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 3
Duduk di kursi. Bebat kaki yang nyeri dengan pemberat. Angkat kaki hingga lurus ke depan. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 4
Duduk di kursi. Dorong kaki yang nyeri perlahan-lahan ke belakang. Saat mendorong, rasakan otot paha berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi hingga 8 kali.
Gerakan 5
Berdiri tegak di atas kain, lutut sedikit ditekuk, tubuh tegak, pandangan ke depan. Lalu, tarik kain ke atas, posisi kaki tetap menekuk. Rasakan otot kedua paha berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 6
Duduk di atas matras. Ganjal lutut yang nyeri dengan handuk, lalu kontraksikan otot paha. Tahan 6 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi 8 kali.
Gerakan 7
Tidur terlentang. Tekuk kedua kaki, lalu secara bergantian kaki dientakkan ke atas seperti menendang bola. Lakukan 8 hitungan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik