Entri Populer

bahaya kutex bagi kesehatan

Written By iqbal_editing on Selasa, 13 Desember 2016 | 07.39

Setiap perempuan pastinya sangat senang dengan memakai cat kuku atau kutek ini. Manfaat kutek untuk wanita adalah sebagai hiasan untuk mempercantik tampilannya. Tahukah ladies, ternyata cat kuku kutek itu ternyata bahaya juga lho bagi kesehatan. Sebagai contoh bahaya kutek kuku adalah kuku mudah patah, kuku kering, dan juga kuku kuning. Zat berbahaya dalam kutek harus kita tahu, yaitu zat etil asetat, zat toluene, dan juga zat formaldehyd.

Zat Berbahaya kutek kuku akan saya bahas satu persatu agar kita lebih cermat dalam memilih cat kuku untuk kecantikan kuku kita. Sebagai konsumen yang cerdas kita harus betul-betul waspada dan jeli dalam memeilih produk tertentu walaupun itu hanya sebatas produk perawatan kuku tetapi harus diwaspadai juga bahaya dari cat kuku ini.

Bahaya Cat Kuku atau Kutek Bagi Kesehatan

Dr. OZ Bahaya Kutek Kuku Bagi Kesehatan

Zat Toluene Pada Kutek

Kita ketahui bersama bahwa zat yang terkandung dalam kutek seperti toluene ini sangat membahayakan kesehatan. Karena sebenarrnya toluene itu adalah diperuntukkan sebagai pelarut zat kimia lain. Bahaya dari toluene ini bisa mengakibatkan gangguan saraf seperti iritasi pada mata, kepala pusing, juga mengakibatkan mudah lupa. Zat toluene ini sudah dilarang peredarannya, namun tetap saja ada oknum nakal yang membuat cat kutek menggunakan bahan berbahaya ini.

Formaldehid Kutek Kuku

Zat ini merupakan turunan dari formalin. Kita semua pasti tahu apa fungsi dari formalin itu, yap anda benar. Formalin biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, Ketika zat ini tertelan baik itu sengaja ataupun tidak tentunya ini membahayakan tubuh kita salah satunya adalah bisa memicu kanker, kepala menjadi sakit, iritasi pada hidung, tenggorokan dan juga mulut. Selain itu dalam periode yang lebih lama , formalin ini akan mengakibatkan rusaknya jaringan kulit, kuku dan bisa menyebabkan kematian.

Etyl Asetat Dalam Kutek Cat Kuku

Tahukah ladies, zat ini bisa untuk mengeraskan kuku, dan efek samping kutek kuku ini bisa berakibat pada timbulnya penyakit seperti ginjal, gangguan saraf, kemudain jantung, dan juga bisa mengakibatkan sakit paru-paru. Kandungan zat dalam kutek kuku ini juga ada yang namanya metil asetat dan ini lebih berbahaya dari pada zat etil asetat itu sendiri.
ampir semua perempuan ingin tampil cantik dan menarik. Salah satu cara untuk tampil menarik bagi perempuan adalah mengenakan cat kuku (kuteks). Kalau zaman dahulu cat kuku hanya terdiri dari satu warna, kini terdapat variasi warna dan corak yang semakin mempercantik jari wanita. Namun, dibalik keindahan yang ditawarkan, ternyata cat kuku (kuteks) juga beresiko menyebabkan gangguan kesehatan tertentu.

Nail polish
Dr Thu Quach adalah seorang ahli epidemiologi dari Universitas Stanford mengatakan produk perawatan kuku mengandung bahan-bahan beracun dan berpotensi berbahaya. Cat kuku atau kuteks mengandung bahan kimia toulene, formaldehyde (formalin) dan Dibutyl Phtalate (DBP), ketiga bahan kimia ini dikenal sebagai toxic trio atau trio beracun', Dr Thu Quach mengatakan paparan bahan kimia ini dapat merusak sistem saraf, hormon dan telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker dan masalah kesuburan.
Sebagai seorang ahli epidemiologi, saya telah melakukan beberapa studi penelitian untuk menguji cara kerja dan efek kesehatan bagi pekerja salon kuku. Dalam pembicaraan saya dengan ratusan pekerja salon dan pemilik, banyak yang berbagi cerita secara pribadi, mengenai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala kronis hingga kasus tragis kanker dan komplikasi kehamilan.
Studi penelitian, termasuk penelitian saya di Cancer Prevention Institute of California, telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada pekerja salon kuku. Termasuk sakit kepala, masalah pernapasan dan iritasi kulit, umumnya terkait dengan produk cat kuku yang mengandung zat bahan kimia yang berbahaya tersebut. 
Pekerja salon kuku mendapat gangguan kesehatan dalam masalah pikiran dan memori, gejala neurologis, mual, gangguan pernapasan, kanker dan kontraksi otot tak terkendali karena paparan bahan kimia, katanya.
Bagi yang suka memakai kutek atau cacat kuku, ada baiknya tahu efek samping penggunaannya agar kamu bisa meminimilisir bahaya yang ditimbulkannya. Mari kita lihat kandungan zat kimia beserta bahayanya bagi kesehatan.
Toluena
Bahan kimia pertama yang selalu ada di setiap cat kuku adalah Toluena. Bahan kimia merupakan salah satu jenis bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pelarut cat kuku yang berfungsi mempertajam warna.  Dengan kata lain, bahan kimia ini mempunyai sifat melarutkan zat kimia lain agar mendapatkan hasil warna cat kuku yang cantik dan menarik. Toluene dapat merusak sistem saraf jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengguna juga dapat merasakan gejala seperti iritasi mata, pusing, dan mudah lupa. Meskipun sudah dilarang penggunaannya, namun sebagian besar produsen cat kuku masih menggunakan bahan ini.
Formaldehyde
Selain toluene, bahan kimia cat kuku juga dilarutkan dengan formaldehyde. Zat kimia yang sering disebut formalin ini dapat berwujud gas maupun cairan. Formalin tidak hanya berbahaya saat dikonsumsi saja, namun juga ketika kita menghirupnya. Jika digunakan dalam waktu yang lama, formaldehyde (formalin) akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut, dan tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.
Formaldehyde (formalin) bekerja sebagai bahan pengeras serta pengawet kutek. Zat ini disebut sebagai karsinogen atau penyebab kanker. Bila kutek yang mengandung formaldehyde tersentuh tangan, maka akan timbul reaksi alergi yang berupa ruam dan berujung pada kondisi kulit dermatitis.
Beberapa jenis cat kuku yang tidak mengandung formaldehyde adalah Color Madnic Luscious dan Zoya Professional. Kamu bisa memakai kutek dengan merk tersebut untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan si karsinogen ini.
Formaldehyde (formalin) yang dalam bentuk gas justru lebih berbahaya daripada saat dikonsumsi. Mengapa demikian? Karena dalam bentuk gas formaldehyde ini akan langsung masuk ke paru-paru dan berikatan dengan gas yang lain. Padahal, gas dalam paru-paru akan diambil dan dialirkan melalui peredaran darah. Senyawa formaldehyde dengan oksigen ini dapat meracuni tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit secara mendadak.
Dibutyl Phtalate (DBP)
Dibutyl phthalate DBP pada kutek untuk memberi efek kilau serta mencegah kutek retak dan sebagai plasticizer yang mencegah poles kuku menjadi rapuh.
Phthalates yang paling sering digunakan dalam kosmetik: dibutylphthalate (DBP), dimethylphthalate (DMP), dan diethylphthalate (DEP). Phthalates digunakan untuk membuat plastik atau vinil lembut dan fleksibel. Mungkin mengejutkan bahwa phthalates yang sama yang digunakan dalam kosmetik Anda juga digunakan dalam membuat plastik, perabotan kayu, pelumas, insektisida, dan deterjen.
Dibutyl phthalate ditemukan di beberapa poles kuku dan semprotan rambut, dan biasanya tersembunyi di bawah label bahan istilah “aroma”. Penggunaan bahan ini biasanya dianggap sebagai rahasia dagang, sehingga produsen tidak perlu untuk mencantumkan dalam tabel komposisi. DBP juga biasa digunakan dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC) untuk membuatnya menjadi fleksibel.
DBP diserap melalui kulit. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas bahan kimia lainnya untuk menyebabkan mutasi genetik, meskipun belum terbukti menjadi mutagen sendiri. Dalam percobaan laboratorium, telah terbukti dapat menyebabkan cacat perkembangan, perubahan dalam testis dan prostat, dan sperma berkurang. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sebagai endokrin yang diduga berdasarkan bukti yang dapat mengganggu fungsi hormon, dan meracuni reproduksi, dan lebih lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada janin dan mengganggu kesuburan. Dibutyl Phthalate juga terbukti dapat mempengaruhi fungsi tiroid dan berakibat pada bayi lahir cacat pada wanita hamil. 
Kesehatan Kanada telah mencatat bukti yang menunjukkan bahwa paparan Dibutyl phthalate dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan, seperti liver dan gagal ginjal pada anak-anak jika produk yang mengandung phthalates ini terhirup atau dikunyah untuk waktu yang lama. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sangat beracun untuk organisme dalam air. 
Selain tiga zat bahaya utama tersebut, zat lain yang berefek buruk pada kesehatan adalah acetone dan benzophenone. Sama seperti toluene, acetone menimbulkan uap berbahaya yang berisiko pada sistem pernapasan. Sedangkan benzophenone menyebabkan kanker. Semua zat kimia tersebut diserap ke dalam tubuh melalui bantalan kuku.
Nail Remover
Sama halnya seperti cat kuku, nail remover atau cairan penghapus cat kuku pun mengandung acetone yang dapat membuat kuku menjadi sangat kering dan bisa berpengaruh pula pada kutikula kuku. Sebaiknya gunakan nail remover tidak lebih dari dua kali dalam sebulan. Pilihan lain adalah mengganti nail remover dengan yang tidak mengandung acetone. Perlu diketahui, acetone adalah racun untuk mata, syaraf, dan paru-paru.

Acetone berupa Ethyl acetate dan butyl acetate juga dapat berfungsi sebagai pelarut dan bekerja agar kutek cepat kering dan mengeras. Jika aroma acetone ini terlalu banyak terhirup, maka ini bisa menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, dan hati. Yang perlu kamu perhatikan, acetone ini mudah terbakar. Jadi, sangat disarankan untuk menjaga kutek dengan kandungan acetone ini dari panas dan api seperti kompor, korek api, dan panas alat catok.

Tips memilih kutek yang aman
Cat kuku juga dapat meracuni tubuh melalui udara. Acetone, toulene, formaldehyde (formalin) dan Dibutyl Phtalate (DBP) dapat berubah bentuk dari zat cair menjadi gas. Buktinya, saat memakai cat kuku, Anda pasti mencium aroma khas yang menusuk. Aroma tersebut dapat masuk ke paru-paru yang meracuni tubuh. Bagi sebagian orang yang peka, aroma yang mirip dengan bensin tersebut dapat membuat pusing, sedangkan sebagian yang lain tidak merasakannya. Meski tidak merasakannya, zat-zat kimia tersebut tetap membahayakan jika digunakan dalam jangka panjang.
Untuk anda yang sedang mengandung bila ingin memakai cat kuku, sangat disarankan untuk memakai jasa petugas salon untuk membantu mewarnai kuku. Carilah ruangan berventilasi baik sehigga udara yang segar mengalir untuk menghilangkan aroma cat kuku yang kuat. Dengan demikian, anda yang sedang hamil pun tidak perlu menghirup zat-zat berbahaya tersebut.
Tapi tenang saja yang suka menggunakan kutek tak perlu khawatir, karena tak semua kutek menggunakan bahan zat kimia seperti diatas.

Disini saya akan membagikan tips memilih kutek yang aman.
  1. Saat ingin membeli kutek atau cat kuku perhatikan bahan bahan yang terkandung di dalam kutek. Pilihlah kutek dengan bahan dasar air dan biasanya kutek yang aman adalah kutek yang tidak berbau menyengat, dan jika kalian menemukan kutek yang baunya sangat tajam, kalian musti waspada. Dan yang jangan lupa juga, kutek atau cat kuku yang baik mencantumkan tanggal kadaluarsanya. Dan yang terakhir adalah untuk harganya,  karena biasanya kutek harganya tidak murah murah amat, memang harga tidak bisa menjadi patokan untuk memilih, tapi setidaknya kita tahu ada kualitas juga ada harga yang mahal.
  2. Cara kedua ini adalah cara yang paling aman karena menggunakan bahan alami. Langsung saja deh kalian bisa coba buat di rumah sendiri, berikut cara membuatnya.
Cara membuat kuteks alami

Bahan

1. Daun pacar kuku dan gambir atau kapur
2. Wadah
3. Tali

Langkah pertama dengan membersihkan daun pacar yang sudah anda siapkan. Kemudian, tumbuklah daun pacar dalam wadah sampai halus. Usahakan agar tumbukan tidak terlalu berair tapi padat. Ini bisa anda siasati dengan menumbuk daun pacar dalam jumlah yang cukup banyak.


Langkah Kedua
dengan memasukkan sedikit kapur atau gambir kedalam tumbukkan daun pacar. Ini berguna untuk memaksimalkan hasil dari kuteks yang anda buat. Jika anda tidak mempunyai gambir atau kapur, anda bisa menggunakan jeruk nipis untuk menggantikannya. Jika anda menggunakan jeruk nipis, usahakan anda menggunakan sedikit air saja. Kadar air yang cukup banyak akan membuat kuteks lama kering dan hasilnya pun tidak maksimal.


Setelah tumbukkan daun pacar halus dan tercampur merata, taruhlah sedikit diatas kuku. Usahakan untuk menaruhnya sesuai dengan lebar kuku anda sehingga daun pacar tidak mewarnai kulit sekitar kuku anda. Untuk menghindari kuteks mewarnai kulit anda, gunakanlah sarung tangan.


Tutuplah dengan plastik atau daun. Sebaiknya tutuplah kuku hingga ¼ dari jari anda. ini akan menghindari daun pacar yang jatuh dan berserakan.

Ikatlah jari anda dengan tali. Usahakan mengikatnya dengan erat untuk menghindari daun pacar terlepas atau bergeser
- See more at: http://www.belanjaalkes.com/blog/2015/05/watch-out-decorate-danger-wearing-nail-polish-nail-polish#sthash.DbL1ipfi.dpuf
ampir semua perempuan ingin tampil cantik dan menarik. Salah satu cara untuk tampil menarik bagi perempuan adalah mengenakan cat kuku (kuteks). Kalau zaman dahulu cat kuku hanya terdiri dari satu warna, kini terdapat variasi warna dan corak yang semakin mempercantik jari wanita. Namun, dibalik keindahan yang ditawarkan, ternyata cat kuku (kuteks) juga beresiko menyebabkan gangguan kesehatan tertentu.

Nail polish
Dr Thu Quach adalah seorang ahli epidemiologi dari Universitas Stanford mengatakan produk perawatan kuku mengandung bahan-bahan beracun dan berpotensi berbahaya. Cat kuku atau kuteks mengandung bahan kimia toulene, formaldehyde (formalin) dan Dibutyl Phtalate (DBP), ketiga bahan kimia ini dikenal sebagai toxic trio atau trio beracun', Dr Thu Quach mengatakan paparan bahan kimia ini dapat merusak sistem saraf, hormon dan telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker dan masalah kesuburan.
Sebagai seorang ahli epidemiologi, saya telah melakukan beberapa studi penelitian untuk menguji cara kerja dan efek kesehatan bagi pekerja salon kuku. Dalam pembicaraan saya dengan ratusan pekerja salon dan pemilik, banyak yang berbagi cerita secara pribadi, mengenai masalah kesehatan, mulai dari sakit kepala kronis hingga kasus tragis kanker dan komplikasi kehamilan.
Studi penelitian, termasuk penelitian saya di Cancer Prevention Institute of California, telah mendokumentasikan efek kesehatan akut pada pekerja salon kuku. Termasuk sakit kepala, masalah pernapasan dan iritasi kulit, umumnya terkait dengan produk cat kuku yang mengandung zat bahan kimia yang berbahaya tersebut. 
Pekerja salon kuku mendapat gangguan kesehatan dalam masalah pikiran dan memori, gejala neurologis, mual, gangguan pernapasan, kanker dan kontraksi otot tak terkendali karena paparan bahan kimia, katanya.
Bagi yang suka memakai kutek atau cacat kuku, ada baiknya tahu efek samping penggunaannya agar kamu bisa meminimilisir bahaya yang ditimbulkannya. Mari kita lihat kandungan zat kimia beserta bahayanya bagi kesehatan.
Toluena
Bahan kimia pertama yang selalu ada di setiap cat kuku adalah Toluena. Bahan kimia merupakan salah satu jenis bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pelarut cat kuku yang berfungsi mempertajam warna.  Dengan kata lain, bahan kimia ini mempunyai sifat melarutkan zat kimia lain agar mendapatkan hasil warna cat kuku yang cantik dan menarik. Toluene dapat merusak sistem saraf jika digunakan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, pengguna juga dapat merasakan gejala seperti iritasi mata, pusing, dan mudah lupa. Meskipun sudah dilarang penggunaannya, namun sebagian besar produsen cat kuku masih menggunakan bahan ini.
Formaldehyde
Selain toluene, bahan kimia cat kuku juga dilarutkan dengan formaldehyde. Zat kimia yang sering disebut formalin ini dapat berwujud gas maupun cairan. Formalin tidak hanya berbahaya saat dikonsumsi saja, namun juga ketika kita menghirupnya. Jika digunakan dalam waktu yang lama, formaldehyde (formalin) akan menyebabkan timbulnya berbagai jenis kanker, sakit kepala, iritasi pada mukosa hidung, mulut, dan tenggorokan, kerusakan kulit, serta kematian.
Formaldehyde (formalin) bekerja sebagai bahan pengeras serta pengawet kutek. Zat ini disebut sebagai karsinogen atau penyebab kanker. Bila kutek yang mengandung formaldehyde tersentuh tangan, maka akan timbul reaksi alergi yang berupa ruam dan berujung pada kondisi kulit dermatitis.
Beberapa jenis cat kuku yang tidak mengandung formaldehyde adalah Color Madnic Luscious dan Zoya Professional. Kamu bisa memakai kutek dengan merk tersebut untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan si karsinogen ini.
Formaldehyde (formalin) yang dalam bentuk gas justru lebih berbahaya daripada saat dikonsumsi. Mengapa demikian? Karena dalam bentuk gas formaldehyde ini akan langsung masuk ke paru-paru dan berikatan dengan gas yang lain. Padahal, gas dalam paru-paru akan diambil dan dialirkan melalui peredaran darah. Senyawa formaldehyde dengan oksigen ini dapat meracuni tubuh dan menimbulkan berbagai penyakit secara mendadak.
Dibutyl Phtalate (DBP)
Dibutyl phthalate DBP pada kutek untuk memberi efek kilau serta mencegah kutek retak dan sebagai plasticizer yang mencegah poles kuku menjadi rapuh.
Phthalates yang paling sering digunakan dalam kosmetik: dibutylphthalate (DBP), dimethylphthalate (DMP), dan diethylphthalate (DEP). Phthalates digunakan untuk membuat plastik atau vinil lembut dan fleksibel. Mungkin mengejutkan bahwa phthalates yang sama yang digunakan dalam kosmetik Anda juga digunakan dalam membuat plastik, perabotan kayu, pelumas, insektisida, dan deterjen.
Dibutyl phthalate ditemukan di beberapa poles kuku dan semprotan rambut, dan biasanya tersembunyi di bawah label bahan istilah “aroma”. Penggunaan bahan ini biasanya dianggap sebagai rahasia dagang, sehingga produsen tidak perlu untuk mencantumkan dalam tabel komposisi. DBP juga biasa digunakan dalam pembuatan plastik polivinil klorida (PVC) untuk membuatnya menjadi fleksibel.
DBP diserap melalui kulit. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas bahan kimia lainnya untuk menyebabkan mutasi genetik, meskipun belum terbukti menjadi mutagen sendiri. Dalam percobaan laboratorium, telah terbukti dapat menyebabkan cacat perkembangan, perubahan dalam testis dan prostat, dan sperma berkurang. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sebagai endokrin yang diduga berdasarkan bukti yang dapat mengganggu fungsi hormon, dan meracuni reproduksi, dan lebih lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada janin dan mengganggu kesuburan. Dibutyl Phthalate juga terbukti dapat mempengaruhi fungsi tiroid dan berakibat pada bayi lahir cacat pada wanita hamil. 
Kesehatan Kanada telah mencatat bukti yang menunjukkan bahwa paparan Dibutyl phthalate dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan, seperti liver dan gagal ginjal pada anak-anak jika produk yang mengandung phthalates ini terhirup atau dikunyah untuk waktu yang lama. Uni Eropa mengklasifikasikan DBP sangat beracun untuk organisme dalam air. 
Selain tiga zat bahaya utama tersebut, zat lain yang berefek buruk pada kesehatan adalah acetone dan benzophenone. Sama seperti toluene, acetone menimbulkan uap berbahaya yang berisiko pada sistem pernapasan. Sedangkan benzophenone menyebabkan kanker. Semua zat kimia tersebut diserap ke dalam tubuh melalui bantalan kuku.
Nail Remover
Sama halnya seperti cat kuku, nail remover atau cairan penghapus cat kuku pun mengandung acetone yang dapat membuat kuku menjadi sangat kering dan bisa berpengaruh pula pada kutikula kuku. Sebaiknya gunakan nail remover tidak lebih dari dua kali dalam sebulan. Pilihan lain adalah mengganti nail remover dengan yang tidak mengandung acetone. Perlu diketahui, acetone adalah racun untuk mata, syaraf, dan paru-paru.

Acetone berupa Ethyl acetate dan butyl acetate juga dapat berfungsi sebagai pelarut dan bekerja agar kutek cepat kering dan mengeras. Jika aroma acetone ini terlalu banyak terhirup, maka ini bisa menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, dan hati. Yang perlu kamu perhatikan, acetone ini mudah terbakar. Jadi, sangat disarankan untuk menjaga kutek dengan kandungan acetone ini dari panas dan api seperti kompor, korek api, dan panas alat catok.

Tips memilih kutek yang aman
Cat kuku juga dapat meracuni tubuh melalui udara. Acetone, toulene, formaldehyde (formalin) dan Dibutyl Phtalate (DBP) dapat berubah bentuk dari zat cair menjadi gas. Buktinya, saat memakai cat kuku, Anda pasti mencium aroma khas yang menusuk. Aroma tersebut dapat masuk ke paru-paru yang meracuni tubuh. Bagi sebagian orang yang peka, aroma yang mirip dengan bensin tersebut dapat membuat pusing, sedangkan sebagian yang lain tidak merasakannya. Meski tidak merasakannya, zat-zat kimia tersebut tetap membahayakan jika digunakan dalam jangka panjang.
Untuk anda yang sedang mengandung bila ingin memakai cat kuku, sangat disarankan untuk memakai jasa petugas salon untuk membantu mewarnai kuku. Carilah ruangan berventilasi baik sehigga udara yang segar mengalir untuk menghilangkan aroma cat kuku yang kuat. Dengan demikian, anda yang sedang hamil pun tidak perlu menghirup zat-zat berbahaya tersebut.
Tapi tenang saja yang suka menggunakan kutek tak perlu khawatir, karena tak semua kutek menggunakan bahan zat kimia seperti diatas.

Disini saya akan membagikan tips memilih kutek yang aman.
  1. Saat ingin membeli kutek atau cat kuku perhatikan bahan bahan yang terkandung di dalam kutek. Pilihlah kutek dengan bahan dasar air dan biasanya kutek yang aman adalah kutek yang tidak berbau menyengat, dan jika kalian menemukan kutek yang baunya sangat tajam, kalian musti waspada. Dan yang jangan lupa juga, kutek atau cat kuku yang baik mencantumkan tanggal kadaluarsanya. Dan yang terakhir adalah untuk harganya,  karena biasanya kutek harganya tidak murah murah amat, memang harga tidak bisa menjadi patokan untuk memilih, tapi setidaknya kita tahu ada kualitas juga ada harga yang mahal.
  2. Cara kedua ini adalah cara yang paling aman karena menggunakan bahan alami. Langsung saja deh kalian bisa coba buat di rumah sendiri, berikut cara membuatnya.
Cara membuat kuteks alami

Bahan

1. Daun pacar kuku dan gambir atau kapur
2. Wadah
3. Tali

Langkah pertama dengan membersihkan daun pacar yang sudah anda siapkan. Kemudian, tumbuklah daun pacar dalam wadah sampai halus. Usahakan agar tumbukan tidak terlalu berair tapi padat. Ini bisa anda siasati dengan menumbuk daun pacar dalam jumlah yang cukup banyak.


Langkah Kedua
dengan memasukkan sedikit kapur atau gambir kedalam tumbukkan daun pacar. Ini berguna untuk memaksimalkan hasil dari kuteks yang anda buat. Jika anda tidak mempunyai gambir atau kapur, anda bisa menggunakan jeruk nipis untuk menggantikannya. Jika anda menggunakan jeruk nipis, usahakan anda menggunakan sedikit air saja. Kadar air yang cukup banyak akan membuat kuteks lama kering dan hasilnya pun tidak maksimal.


Setelah tumbukkan daun pacar halus dan tercampur merata, taruhlah sedikit diatas kuku. Usahakan untuk menaruhnya sesuai dengan lebar kuku anda sehingga daun pacar tidak mewarnai kulit sekitar kuku anda. Untuk menghindari kuteks mewarnai kulit anda, gunakanlah sarung tangan.


Tutuplah dengan plastik atau daun. Sebaiknya tutuplah kuku hingga ¼ dari jari anda. ini akan menghindari daun pacar yang jatuh dan berserakan.

Ikatlah jari anda dengan tali. Usahakan mengikatnya dengan erat untuk menghindari daun pacar terlepas atau bergeser
- See more at: http://www.belanjaalkes.com/blog/2015/05/watch-out-decorate-danger-wearing-nail-polish-nail-polish#sthash.DbL1ipfi.dpuf

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik