Diet Demam Typhoid
Diet demam thypoid adalah diet yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makan penderita thypoid dalam bentuk
makanan lunak rendah serat. Tujuan utama diet demam thypoid adalah
memenuhi kebutuhan nutrisi penderita demam thypoid dan mencegah
kekambuhan. Penderita penyakit demam Tifoid selama menjalani perawatan
haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di
konsumsi, antara lain:
a. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
b. Tidak mengandung banyak serat.
c. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
d. Makanan lunak diberikan selama istirahat.
Makanan dengan rendah serat dan rendah sisa bertujuan untuk memberikan
makanan sesuai kebutuhan gizi yang sedikit mungkin meninggalkan sisa
sehingga dapat membatasi volume feses, dan tidak merangsang saluran
cerna. Pemberian bubur saring, juga ditujukan untuk menghindari
terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus.
Syarat-syarat diet sisa rendah adalah:
1. Energi cukup sesuai dengan umur, jenis kelamin dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total
5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan
serat maksimal 8 gr/hari. Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi
perorangan
6. Menghindari susu, produk susu, daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan.
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam dan berbumbu tajam.
8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin
9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
10. Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam
keadaan khusus, diet perlu disertai suplemen vitamin dan mineral,
makanan formula, atau makanan parenteral.
Makanan yang dianjurkan antara lain :
1. Sumber karbohidrat : beras dibubur/tim, roti bakar, kentang rebus, krakers, tepung-tepungan dibubur atau dibuat puding
2. Sumber protein hewani: daging empuk, hati, ayam, ikan direbus,
ditumis, dikukus,diungkep, dipanggang; telur direbus, ditim, diceplok
air, didadar, dicampur dalam makanan dan minuman; susu maksimal 2 gelas
per hari
3. Sumber protein nabati : tahu, tempe ditim, direbus, ditumis; pindakas; susu kedelai
4. Sayuran : sayuran berserat rendah dan sedang seperti kacang panjang,
buncis muda, bayam, labu siam, tomat masak, wortel direbus, dikukus,
ditumis
5. Buah-buahan : semua sari buah; buah segar yang matang
(tanpa kulit dan biji) dan tidak banyak menimbulkan gas seperti pepaya ,
pisang, jeruk, alpukat
6. Lemak nabati : margarin, mentega, dan minyak dalam jumlah terbatas untuk menumis, mengoles dan setup
7. Minuman : teh encer, sirup
8. Bumbu : garam, vetsin, gula, cuka, salam, laos, kunyit, kunci dalam jumlah terbatas
Sedangkan makanan yang tidak dianjurkan adalah :
1. Sumber karbohidrat : beras ketan, beras tumbuk/merah, roti
whole wheat, jagung, ubi, singkong, talas, tarcis, dodol dan kue-kue
lain yang manis dan gurih
2. Sumber protein hewani : daging berserat kasar (liat), serta daging, ayam, ikan diawetkan, telur mata sapi, didadar
3. Sumber protein nabati : Kacang merah serta kacang-kacangan
kering seperti kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang
tolo
5. Sayuran : sayuran yang berserat tinggi seperti : daun
singkong, daun katuk, daun pepaya, daun dan buah melinjo, oyong,timun
serta semua sayuran yang dimakan mentah
6. Buah-buahan :
buah-buahan yang dimakan dengan kulit seperti apel, jambu biji, jeruk
yang dimakan dengan kulit ari; buah yang menimbulkan gas seperti durian
dan nangka
7. Lemak : minyak untuk menggoreng, lemak hewani, kelapa dan santan
8. Minuman : kopi dan teh kental; minuman yang mengandung soda dan alkohol
9. Bumbu : cabe dan merica
· Diet dengan semua nutrisi penting
Energi
Dianjurkan untuk meningkatkan asupan energi dengan 10-20% karena
kenaikan suhu tubuh. Awalnya, selama tahap akut, pasien mungkin dapat
hanya mengkonsumsi 600-1200kcal/day, tetapi asupan energi harus
berangsur-angsur meningkat dengan pemulihan dan toleransi ditingkatkan.
Protein
Kebutuhan protein lebih terkait dengan keparahan dan durasi infeksi
daripada ketinggian demam. Karena ada kerusakan jaringan yang
berlebihan, asupan protein harus ditingkatkan untuk 1,5 sampai 2gm
protein / kg / berat badan / hari. Untuk meminimalkan kehilangan
jaringan, makanan protein nilai biologis tinggi seperti susu dan telur
harus digunakan secara bebas karena mereka yang paling mudah dicerna dan
diserap. Untuk mencapai hal ini, makan secara teratur harus ditambah
dengan minuman protein tinggi.
Carbohydrares
Asupan
karbohidrat liberal disarankan untuk mengisi toko glikogen habis tubuh.
Mudah dicerna, karbohidrat juga dimasak seperti pati sederhana, glukosa,
madu, gula tebu dll harus dimasukkan karena mereka memerlukan
pencernaan lebih sedikit dan berasimilasi dengan baik.
Diet Serat
Sebagai gejala tipus termasuk diare dan lesi di saluran usus, segala
bentuk iritasi harus dihilangkan dari diet. Semua serat, kasar
menjengkelkan harus, karena itu akan dihindari dalam diet, karena
merupakan iritan mekanik.
Lemak
Karena adanya diare, emulsi
lemak bentuk seperti krim, mentega, susu, kuning telur, harus dimasukkan
dalam diet, karena mereka mudah dicerna. Makanan yang digoreng yang
sulit untuk dicerna harus dihindari.
Mineral
Karena hilangnya
elektrolit yang berlebihan seperti sup natrium, kalium dan klorida
asin, kaldu, jus buah, susu harus dimasukkan untuk mengkompensasi
hilangnya elektrolit. Suplemen zat besi harus diberikan untuk mencegah
anemia.
Vitamin
Karena infeksi dan demam resultants, ada kebutuhan untuk meningkatkan asupan Vitamin A dan C.
Cairan
Dalam rangka untuk mengkompensasi kerugian melalui kulit dan keringat
dan juga untuk memastikan volume yang memadai urin untuk mengeluarkan
limbah, asupan cairan liberal sangat penting dalam bentuk minuman, sup,
jus, air biasa dll
Jadi energi yang tinggi, protein tinggi, diet
cairan penuh dianjurkan di awal dan segera setelah demam turun, serat,
hambar rendah, diet lunak harus diberikan kepada pasien.
Contoh Menu Makanan untuk Penderita Tifus
Makan Pagi :
- Bubur ayam tanpa bumbu kuning
saring
- Telur Rebus Matang
- Susu
Makan Siang :
- Tim saring
- Abon ayam tabur
- Sup/Sayur bening labu siam
- Semangka potong
Makan Malam :
- Tim saring (Blender,dengan campuran dada ayam,udang kupas,wortel,brokoli,sedikit bawang putih)
- Sup tahu rebus
- Pudding buah susu
- Jus melon
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar