Entri Populer

perbedaan dokter gizi dan ahli gizi

Written By iqbal_editing on Jumat, 06 Januari 2017 | 06.34

Nutritionist vs Dietitian

Apa sih bedanya nutritionist sama dietitian?

Sepengetahuan aku , nutritionist adalah orang yang sudah lulus sarjana gizi dan tentu saja sudah mendapatkan title S.Gz lalu sudah mengikuti profesi. Sedangkan Dietitian itu semacam ada ujian lagi supaya jadi Dietitian, jadi seperti ada ujian nasional supaya mendapatkan gelas RD. Nah, RD itu apa? RD itu singkatan dari Register Dietitian. Nah titile RD berada di depan nama kalian. Jadi suatu saat nanti RD. Fani Cahya Wahyuni, S. Gz. Aamiin

Di Indonesia sendiri, nutritionist maupun dietitian belum terlalu sering di dengar oleh telinga masyarakat. masyarakat hanya mengetahui ahli gizi. terkadang ada juga yang tidak tahu jika ada ahli gizi. Memang di Indonesia itu masih identik dengan adanya dokter. Kesadaran akan kesehatan belumlah terlalu tinggi seperti yang ada di luar negeri. Pasien lebih banyak bertemu dengan dokter daripada ahli gizi. Terkadang dokter akan menyarankan pasien untuk bertemu dengan ahli gizi. Namun tak sedikit dokter akan memberikan saran untuk pola makan pasien. Dalam hal ini pasien yang rawat jalan ya. Jika pasien rawat inap harusnya memiliki ahli gizi karena pasien memiliki berbagai macam penyakit. Pola makan yang diberikan bisa berbeda antara pasien yang satu dengan pasien yang lainnya tergantung penyakit yang diderita. Bahkan pasien yang memiliki penyakit yang sama terkadang diberikan diet yang berbeda. Hal tersebut bisa tergantung dari alergi makanan, riwayat penyakit setiap pasien berbeda-beda.  Nah disinilah 'hak paten' ahli gizi berperan. Ahli gizil-lah yang mengatur diet kepada pasien. Bukanlah dokter maupun perawat atau bahkan apoteker.

Nah ahli gizi berbeda dengan dokter ya, memang ada sih dokter spesialis gizi. nah bedanya apa lagi nih ahli gizi dengan dokter gizi? jadi dokter gizi itu, mereka yang menempuh pendidikan dokter dan memilih spesialis gizi. Jadi dokter gizi tersebut memiliki bekal seperti dokter umum yang lain. Sedangkan ahli gizi sejak awal memang disiapkan untuk menjadi ahli gizi, Tidak dibekali seperti dokter umum yang lain. Di ugm sendiri gizi kesehatan masuk dalam fakultas kedokteran karena gizi di ugm termasuk rimpun kesehatan. Sehingga di ugm sendiri terdapat mata kuliah anatomi dan fisiologi yang hampir sama seperti pendidikan dokter. Namun apa yang dipelajari di prodi (program studi) gizi kesehatan tidaklah sedalam pendidikan dokter.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang upaya perbaikan gizi, Pada pasal 30, pelayanan gizi diberikan oleh tanaga gizi yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam memberikan pelayanan gizi setelah memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada pasal 31 ayat 1, disebutkan bahwa puskesmas, klinik rawat inap, balai kesehatan, rumah sakit harus mempunyai tenaga gizi yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam memberikan pelayanan gizisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh sebab itu, ahli gizi memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat. Tidak perlu ragu lagi pada kalian yang ingin belajar tentang dunia per'gizi'an karena masyarakat di Indonesia masih sangat membutuhkan uluran tangan dari para ahli gizi. Salam Nutrisi :D

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik