Entri Populer

kondisis yang terjadi ketika kehilangan darah

Written By iqbal_editing on Minggu, 19 Februari 2017 | 17.01

Darah adalah cairan penting yang memegang peran kunci dalam transportasi nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan juga sistem imun. Oleh sebab itu ketika melihat darah seseorang dapat alami reaksi stres secara natural karena jadi tanda bahwa ada yang salah.

Nah ketika terjadi pendarahan (hemorrhage), kadang luka bisa sembuh dengan cepat tapi kadang bisa juga berakhir fatal. Apa yang terjadi pada tubuh dijelaskan oleh dr Joe Alton dari American College of Surgeons (ACS) akan sangat tergantung dari seberapa besar darah yang hilang dan seberapa cepat penanganannya.

Setidaknya menurut ACS ada empat kategori pendarahan. Kelas pertama yaitu bila darah hilang kurang atau sama dengan 15 persen dari total darah, kelas kedua bila darah hilang 15-30 persen, kelas ketiga bila darah hilang 30-40 persen, dan terakhir kelas empat bila darah hilang lebih atau sama dengan 40 persen.

Baca juga: Baca juga: Bakar Kalori Hingga Cegah Kanker, Ini 4 Manfaat Donor Darah Bagi Tubuh

Pada pendarahan kelas pertama tidak ada gejala yang akan terlihat sehingga aman dan takaran ini yang biasanya dipakai ketika mendonor. Tapi beberapa orang yang tak biasa mungkin tetap akan merasa ingin pingsan.

Berikutnya ketika terjadi pendarahan kelas dua, beberapa tanda bahaya baru mulai muncul. "Tubuh akan mencoba mengkompensasi dengan cara memacu jantung agar oksigen bisa lebih cepat diantar. Pasien mungkin akan merasa lemah, pucat, dan kulitnya dingin," kata dr Joe seperti dikutip dari Medical Daily, Senin (16/1/2017).

Lanjut pada pendarahan kelas tiga menurut dr Joe adalah saat di mana seseorang membutuhkan bantuan transfusi darah. Denyut jantung makin cepat dan pembuluh darah juga mengecil untuk mengimbangi tekanan darah yang terus turun.

Terakhir pada pendarahan kelas empat sistem sirkulasi tubuh tidak mampu lagi mengimbangi tekanan darah. Organ-organ akan mulai gagal berfungsi dan pasien masuk ke dalam kondisi koma hingga akhirnya meninggal.Darah adalah cairan penting yang memegang peran kunci dalam transportasi nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan juga sistem imun. Oleh sebab itu ketika melihat darah seseorang dapat alami reaksi stres secara natural karena jadi tanda bahwa ada yang salah.

Nah ketika terjadi pendarahan (hemorrhage), kadang luka bisa sembuh dengan cepat tapi kadang bisa juga berakhir fatal. Apa yang terjadi pada tubuh dijelaskan oleh dr Joe Alton dari American College of Surgeons (ACS) akan sangat tergantung dari seberapa besar darah yang hilang dan seberapa cepat penanganannya.

Setidaknya menurut ACS ada empat kategori pendarahan. Kelas pertama yaitu bila darah hilang kurang atau sama dengan 15 persen dari total darah, kelas kedua bila darah hilang 15-30 persen, kelas ketiga bila darah hilang 30-40 persen, dan terakhir kelas empat bila darah hilang lebih atau sama dengan 40 persen.

Pada pendarahan kelas pertama tidak ada gejala yang akan terlihat sehingga aman dan takaran ini yang biasanya dipakai ketika mendonor. Tapi beberapa orang yang tak biasa mungkin tetap akan merasa ingin pingsan.

Berikutnya ketika terjadi pendarahan kelas dua, beberapa tanda bahaya baru mulai muncul. "Tubuh akan mencoba mengkompensasi dengan cara memacu jantung agar oksigen bisa lebih cepat diantar. Pasien mungkin akan merasa lemah, pucat, dan kulitnya dingin," kata dr Joe seperti dikutip dari Medical Daily, Senin (16/1/2017).

Lanjut pada pendarahan kelas tiga menurut dr Joe adalah saat di mana seseorang membutuhkan bantuan transfusi darah. Denyut jantung makin cepat dan pembuluh darah juga mengecil untuk mengimbangi tekanan darah yang terus turun.

Terakhir pada pendarahan kelas empat sistem sirkulasi tubuh tidak mampu lagi mengimbangi tekanan darah. Organ-organ akan mulai gagal berfungsi dan pasien masuk ke dalam kondisi koma hingga akhirnya meninggal.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik