Entri Populer

dampak anak usia setahun makananya masih di blender

Written By iqbal_editing on Kamis, 16 Maret 2017 | 07.40

Terkadang orang tua terlalu khawatir sehingga terlalu berhati-hati saat memberikan makanan pendamping ASI. Khawatir usus dan lambung si kecil belum siap, meski anak sudah berusia setahun masih saja diberi makanan yang diblender.

Benarkah lambung dan usus bayi satu tahun ke atas belum bisa menerima makanan yang lebih padat dari makanan blender?

dr Melisa Anggraeni, SpA beberapa waktu lalu menjelaskan pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) hendaknya disesuaikan dengan usia anak. Misalnya ketika anak baru saja memulai MPASI di usia 6 bulan, maka tekstur makanan yang dikenalkan adalah yang paling lunak. Jadi makanannya adalah yang teksturnya paling lembut atau hampir cair.

Kemudian tekstur makanan anak naik secara bertahap menjadi lebih padat, misalnya di usia 7-9 bulan diberi bubur oatmeal. Sementara di usia 9 bulan ke atas bisa diberi nasi tim. Selanjutnya di usia 12 bulan ke atas seharusnya anak sudah bisa makan makanan keluarga alias makanan yang sama seperti anggota keluarga lainnya.

Jika anak terlalu dini diberi makanan yang teksturnya tidak sesuai perkembangan, maka saluran pencernaan anak belum siap. Akibatnya pencernaan pun bisa terganggu. Pun jika anak terus-menerus diberi makanan dengan tekstur lunak dan lembek, padahal usianya sudah setahun lebih, tentu bisa berdampak pada hal lainnya.


"Jika tidak mengikuti aturan makan, keterampilan dan kemampuan oromotor anak akan terganggu, dan tentu akan mempengaruhi tumbuh kembangnya kelak," ucap dr Meta Hanindita, SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Perlu diketahui, gangguan fungsi oromotor (oral motor) bisa menyebabkan anak susah makan.Gangguan oromotor adalah gangguan sistem gerak otot pada rongga mulut seperti rahang, bibir, gigi, langit-langit dan faring.

Kemampuan oromotor seorang anak biasanya berkembang saat mulai berusia 4-6 bulan, utamanya saat bayi sudah mulai mendapat MPASI. Nah, tekstur makanan bisa menjadi stimulus bagi perkembangan oromotor anak.

dr Luh Karunia Wahyuni, SpRM beberapa waktu lalu menjelaskan stimulus apapun yang diberikan pada anak nantinya akan diproses dan menghasilkan respons dalam bentuk bahasa atau perilaku.

Misalnya ibu memberikan makanan dalam bentuk tekstur halus, bisa dilihat lidah anak akan bergerak ke atas dan ke bawah. Kalau makanan agak padat lidah bisa ke kanan dan kiri, jika tekstur lebih padat lagi maka lidah bisa ke atas ke bawah dan ke kanan ke kiri.

Selain tekstur, temperatur makanan, rasa dan tekanan dari sendok yang digunakan pun bisa menjadi stimulus perkembangan fungsi oromotor anak.

Yang perlu diketahui juga, ketika makanan dihaluskan atau diblender maka cenderung mengandung kadar air yang lebuh tinggi. Ini yang membedakan besaran gizi dengan makanan dengan tekstur lebih padat yang tidak melalui proses diblender.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik