Entri Populer

Meski Orang Tua Pendek, Anak Tidak Boleh Ikut-ikutan Pendek

Written By iqbal_editing on Kamis, 27 April 2017 | 00.20

Faktor genetik disebut-sebut sebagai penentu tinggi badan maksimal seseorang. Padahal menurut pakar, pengaruh faktor genetik tidak terlalu besar dalam hal tumbuh kembang anak.

dr Ahmad Suryawan, SpA(K), pakar tumbuh kembang anak dari RSU Dr Soetomo Surabaya mengatakan prinsip genetik adalah sebagai cetak biru seseorang berdasarkan potensi yang dimiliki kedua orang tuanya. Meski begitu, faktor genetik bukan segala-galanya.

"Ada anak yang 2,5 tahun belum bicara, namun tidak ke dokter karena kata neneknya dulu ayahnya juga baru bicara usia 4 tahun. Lah kalau begini kan tidak benar namanya," papar pria yang akrab disapa dr Wawan ini, dalam temu media Sarihusada, baru-baru ini.

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Sebabkan Tumbuh Kembang Anak Tak Maksimal

"Jadi ada juga faktor genetik yang jelek, badan pendek misalnya, harus disetop oleh lingkungan. Misalnya ayahnya pendek lalu anaknya nanti pendek juga, tidak boleh seperti itu," ujarnya lagi.

Dijelaskan dr Wawan, potensi genetik tidak bekerja seperti matematika, di mana 1 tambah 1 sama dengan 2. Apalagi soal tumbuh kembang anak di mana faktor lingkungan, pengasuhan, pendidikan dan asupan nutrisi juga memegang peranan penting.

"Di Indonesia ini ada salah persepsi soal genetik. Misalnya ayahnya dokter bedah, ibunya dokter anak, lalu nanti anaknya ketika besar jadi dokter bedah anak, bukan seperti itu," tambahnya lagi.

Ia mencontohkan bangsa Jepang yang dulu terkenal pendek, namun saat ini memiliki generasi muda yang berbadan tinggi. Hal ini karena Jepang sudah mengimplementasikan penerapan nutrisi dan pengasuhan yang baik sehingga tak hanya tinggi namun juga pintar.

Oleh karena itu, dr Wawan menegaskan bahwa apa yang terjadi pada orang tua tidak bisa diaplikasian semuanya kepada anak. Jangan sampai karena ada alasan faktor genetik lalu anak terlambat mendapat pertolongan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik