Entri Populer

SUDI HUBUNGAN MALAS KE DOKTER GIGI DAN PENURUNAN KUALITAS HIDUP

Written By iqbal_editing on Kamis, 20 April 2017 | 01.34

Fobia terhadap dokter gigi tidak hanya berakibat buruk pada kesehatan gigi dan mulut, namun juga kualitas hidup seseorang. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian terbaru dari Inggris.

Ellie Heidari dari King's College London Dental Institute mengatakan fobia dokter gigi membuat kemungkinan seseorang mengalami gigi bolong, karang gigi menumpuk hingga masalah kesehatan gigi dan mulut lainnya menjadi lebih besar. Hal ini berimbas pada penurunan kualitas hidup, di mana orang gigi yang jelek membuat mereka rentan merasa rendah diri dan malu.

"Penelitian kami membuktikan fobia terhadap dokter gigi membuat kualitas hidup, termasuk kondisi fisiologis, psikologis, sosial dan emosionalnya, lebih buruk daripada orang lain," tutur Heidari, dikutip dari EurekAlert!


Penelitian dilakukan dengan menganalisis data Adult Dental Health Survey tahun 2009. Dari total 10.900 partisipan, sekitar 1.367 di antaranya memiliki fobia terhadap dokter gigi. Dilihat dari jenis kelamin lebih banyak wanita (1.023 orang) yang memiliki fobia terhadap dokter gigi daripada pria (344 orang).

Hasil penelitian menyebut orang dengan fobia dokter gigi memiliki lebih dari 1 gigi yang berlubang dan ompong. Hal ini membuat mereka lebih rentan merasa malu, sulit tersenyum dan malas bergaul akibat kondisi gigi mereka yang buruk.

"Penelitian kami juga menemukan bahwa mereka yang memiliki fobia terhadap dokter gigi lebih sering merasakan emosi negatif seperti kelelahan, lemas, rasa cemas berlebih dan tidak memiliki gairah hidup," papar Heidari dalam studi yang dipublikasikan di British Dental Journal ini.

Professor Tim Newton, juga dari King's College London Dental Institute, mengatakan hasil penelitian ini bisa menjadi pedoman bagi organisasi profesi atau pemerintah untuk menangani masalah gigi dan mulut pada pengidap fobia dokter gigi.

"Idealnya adalah melakukan terapi untuk menghilangkan fobia mereka terhadap dokter gigi. Namun jika itu tidak bisa dilakukan, minimal kita bisa memberikan penyuluhan bagaimana merawat gigi sendiri supaya tidak perlu ke dokter gigi," tutur Prof Newton.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik