Entri Populer

Wanita Gemuk dan Tinggi Berisiko Diserang Penyakit Jantung Ini

Written By iqbal_editing on Minggu, 30 April 2017 | 22.02

Berat badan ideal memang menjadi dambaan setiap wanita. Namun sejatinya ini memang diperlukan karena berdampak bagi kesehatan jantung mereka.

Sebuah studi mengungkap, wanita dengan perawakan tinggi dan besar berisiko tinggi untuk mengalami gangguan pada detak jantungnya, walaupun mungkin tubuhnya tidak begitu gemuk.

Gangguan detak jantung yang dimaksud adalah atrial fibrillation. Lazimnya, kondisi ini ditemukan pada mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan bila dibiarkan akan memicu peningkatan risiko stroke dan gagal jantung.

Tetapi nyatanya dari hasil pada pengamatan yang dilakukan terhadap 1,5 juta responden wanita selama 33 tahun, wanita berusia 20-an tahun juga bisa mengalami kondisi ini.

"Ukuran tubuh yang besar di usia 20 dan penambahan berat badan dalam rentang usia 20 hingga paruh baya sebelumnya diketahui meningkatkan risiko atrial fibrillation pada pria, namun kami menemukan ini juga berlaku untuk wanita," kata peneliti Prof Annika Rosengren seperti dilaporkan Science Daily.


Untuk penelitian tersebut, peneliti mengamati berbagai faktor yang ada pada partisipan seperti berat badan, usia, riwayat diabetes, hipertensi dan kebiasaan merokok.

Kemudian partisipan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan 'body surface area' atau permukaan tubuh mereka, yang dihitung dari ukuran berat dan tinggi badan.

Menurut peneliti dari Gothenburg University, Swedia tersebut, partisipan dengan BSA tertinggi tercatat 9 cm lebih tinggi, 28 kg lebih berat dan memiliki BMI atau indeks massa tubuh lebih tinggi daripada yang BSA-nya paling rendah.

"Padahal kelompok yang permukaan tubuhnya paling tinggi memiliki risiko tiga kali lipat daripada risiko yang permukaan tubuhnya paling rendah," simpul Rosengren.

Pertama, atrial fibrillation memang umumnya ditemukan pada mereka yang mengalami obesitas karena terjadi perubahan metabolisme. Kedua, seperti halnya yang ditemukan dalam penelitian ini, mereka yang bertubuh besar juga rata-rata memiliki atrium atau serambi jantung yang lebih besar sehingga risiko gangguan detak jantungnya juga meningkat.

"Begitu juga dengan orang tinggi, karena tinggi badan merubah struktur jantung yang kemudian membuatnya kondusif untuk terserang atrial fibrillation," lanjut Rosengren.

Meski demikian, Rosengren menegaskan bahwa risiko atrial fibrillation untuk wanita muda sangatlah kecil, yaitu kurang dari 0,5 persen saja.

Ia lebih mengingatkan kepada pria atau wanita berusia minimal paruh baya dan berbadan besar. "Apalagi jika Anda bertubuh tinggi, baiknya tidak dikombinasikan dengan kenaikan berat badan karena ini jelas meningkatkan risiko atrial fibrillation Anda," imbuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik