Entri Populer

gangguan irama jantung lambat atau cepat sama 2 menimbulkan kematian

Written By iqbal_editing on Minggu, 30 April 2017 | 22.06

Gangguan irama jantung (aritmia) terkesan penyakit yang tidak berbahaya. Namun pakar mengatakan jika didiamkan, gangguan irama jantung bisa menyebabkan kematian.

dr Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, dari Divisi Gangguan Irama Jantung, RS Harapan Kita, mengatakan ada dua jenis gangguan irama jantung. Yakni gangguan irama jantung cepat atau gangguan irama jantung lambat.

"Gangguan irama jantung menyebabkan denyut jantung menjadi tidak normal atau tidak teratur. Dalam keadaan istirahat, denyut jantung normal antara 50-100 kali per menit. Nah, kalau di bawah 50 per menit tandanya gangguan irama melambat, kalau di atas 100 tandanya gangguan irama cepat," tutur dr Yoga, dalam temu media di RS Jantung Harapan Kita, Jl Letjen S. Parman, Grogol, Jakarta Barat.

Baca juga: Beragam Dampak Detak Jantung yang Tak Teratur Pada Tubuh

Dijelaskan dr Yoga, kedua jenis gangguan irama jantung ini sama-sama berbahaya. Pada orang yang mengalami denyut jantung cepat, di atas 100 kali per menit, risiko kematian mendadak (sudden death) akibat penebalan otot jantung termasuk tinggi.

Di sisi lain, denyut jantung yang melambat di bawah 50 per menit berisiko menyebabkan kurangnya asupan darah ke organ tubuh, termasuk otak. Akibatnya, risiko mengalami kematian akibat stroke pun meningkat.

"Gangguan denyut jantung juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner, yang berujung pada serangan jantung," ungkapnya.

Penyebab gangguan irama jantung sendiri bermacam-macam. Ada yang disebabkan karena faktor bawaan lahir (congenital), proses degeneratif atau bertambahnya usia, serta kebiasaan buruk seperti gaya hidup tidak sehat, merokok, minum alkohol hingga tidak menjaga tekanan darah dan kolesterol.

Obat-obatan menjadi jalan pengobatan pertama yang biasa dilakukan. Namun jika gangguan irama jantung sudah memasuki stadium lanjut, dokter biasanya menganjurkan pasien untuk memasang alat pacu jantung untuk mengatur sistem kelistrikan agar denyut jantung kembali normal.

"Gangguan irama terjadi karena ada masalah pada sistem kelistrikan jantung. Dengan alat pacu jantung, nanti bisa kita atur, yang terlalu cepat kita turunkan ritme dan yang terlalu lambat dinaikkan," pungkasnya

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik