Entri Populer

Ingat! Pemicu Mag Kambuh Tak Melulu karena Makan Asam atau Pedas

Written By iqbal_editing on Kamis, 11 Mei 2017 | 03.45

Pemicu kambuhnya mag tidak melulu karena makan makanan asam atau pedas. Pakar saluran cerna mengatakan mag juga bisa dipicu oleh sugesti dari pikiran.

Prof Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, FINASIM dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan mag yang terjadi bukan karena adanya luka atau benda asing di lambung erat hubungannya dengan pikiran.

Salah satu contohnya adalah klaim yang menyebut konsumsi lemon atau jeruk asam dapat membuat mag kambuh. Menurut Prof Murdani, kadar keasaman yang dimiliki lemon tidak lebih dari 2,0-3,0 pH, lebih rendah dari kadar keasaman asam lambung.


"Kalau orang sudah sugesti dia akan mag ketika makan lemon, maka mag-lah dia. Padahal ya, asam dari lemon itu masih kalah kuat dibandingkan asam lambung. Jadi seharusnya tidak akan terlalu memengaruhi saluran cerna," tutur Prof Murdani, dalam simposium Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) di RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.

Dikatakan Prof Murdani, hubungan antara lambung dengan otak sangat kuat. Apa yang dirasakan oleh lambung akan berpengaruh terhadap otak, dan begitu juga sebaliknya.

Hal ini menurutnya menjelaskan rasa nyeri atau bahkan diare dan konstipasi yang muncul ketika seseorang sedang mengalami stres. Kondisi otak dan pikiran yang stres membuat kinerja saluran cerna terganggu, yang berujung pada munculnya keluhan seperti diare atau konstipasi.

"Anak yang sekolah yang tegang mau ujian, sakit perut. Mau masuk kerja, pindah kantor baru misalnya, sakit perut. Ini tandanya ada komunikasi dengan perut dan otak," paparnya lagi.

Maka dari itu, pemicu mag pada tiap orang pun berbeda-beda. Ada yang kambuh karena makan pedas, tapi bisa makan makanan asam. Ada yang makan makanan asam sedikit perut langsung nyeri.

"Makanya ini sangat individual, termasuk pantangan makan dan pengobatan. Cara paling tepat untuk mengetahuinya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter," paparnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik