Entri Populer

KATA DOKTER MENGENAI KEROKAN PASIEN HIPERTENSI

Written By iqbal_editing on Kamis, 11 Mei 2017 | 02.52

Praktik kerokan masih dilakukan beberapa orang. Pada pasien hipertensi, disebutkan baiknya hindari mengerok area leher karena dikhawatirkan bisa menyebabkan pecah pembuluh darah. Apa kata dokter soal hal ini?

dr Prasna Pramita SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus mengatakan pada prinsipnya, ketika kerokan dilakukan, pori-pori akan terbuka dan membesar. Nah, kerokan lebih cenderung memberi efek pada psikologis di mana seseorang jadi lebih nyaman.

"Pada semua orang, nggak cuma pasien hipertensi, jangan kerokan di daerah leher. Kalau memang mau, di area punggung aja. Sebab, di leher itu banyak pembuluh darah," kata dokter yang akrab disapa dr Mita ini dalam Live Chat 'Kenali dan Waspadai Hipertensi' yang digelar detikHealth dan detikForum bekerjasama dengan Mayapada Healthcare Group di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).

"Risikonya tinggi sekali karena banyak pembuluh darah besar. Takutnya dengan adanya tekanan dari kerokan, kita nggak tahu pembuluh darahnya pecah apa gimana," lanjut dr Mita.

Ia menambahkan, risiko ketika sedang kerokan lalu pembuluh darah besar di leher pecah, seseorang bisa kolaps dan langsung meninggal. Sebab leher berisi pembuluh darah paling besar dan banyak terkandung oksigen di area tersebut sehingga ketika ada sesuatu terjadi di area tersebut, bisa bahaya.

Lain halnya jika pembuluh darah kecil yang pecah, dikatakan dr Mita bisa saja tidak timbul reaksi spontan. Tapi, tidak diketahui apa efeknya dalam jangka panjang mengingat pembuluh darah di leher berhubungan juga dengan pembuluh darah di otak.

"Di otak kan kita nggak tahu (akibat pembuluh darah di leher yang pecah) terkena bagian memori atau apa. Makanya orang yang stroke kan kena ke sistem bicara atau ingatan misalnya, tergantung daerah mana yang terkena," kata dr Mita.

"Kalau kenanya di daerah itu masih bisa ditoleran. Tapi kalau kena pembuluh darah di batang otak, bahaya," kata dr Mita.

Beberapa waktu lalu, Prof Dr dr Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM, MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta mengatakan jangan sekali-kali melakukan kerokan di leher bagian depan.

"Di sana ada tulang-tulang rawan untuk pernapasan, ada saraf-saraf juga yang kalau dikerok bisa rusak fungsinya dan membahayakan kesehatan," kata Prof Didik.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik