Entri Populer

penemuan bra mendetksi kanker payudara

Written By iqbal_editing on Selasa, 09 Mei 2017 | 15.14

Namanya Julian Rios Cantu. Di usianya yang baru 17 tahun, ia berhasil menciptakan sebuah bra yang diklaim dapat memberikan peringatan dini akan adanya gejala kanker payudara. Alat tersebut diberi nama Eva.

Ia memang tidak menciptakannya seorang diri, melainkan bersama ketiga teman sebayanya. Bahkan keempatnya juga berupaya merealisasikan bra ini dengan mendirikan perusahaan bernama Higia Technologies, di kampung halaman mereka di Meksiko.

Julian mengaku punya alasan pribadi ketika menciptakan alat ini. Sang ibu nyaris meninggal dunia lima tahun lalu karena kanker payudara.

"Waktu itu usiaku 13 tahun. Ibu didiagnosis dengan kanker payudara untuk kedua kalinya," tutur Julian dalam video yang dibagikan situs resmi Higia Technologies.

Ia bahkan masih ingat ketika tumor ibunya berkembang dari yang semula hanya seukuran bulir beras menjadi seukuran bola golf hanya dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. "Diagnosisnya terlambat, sehingga ibu harus kehilangan kedua payudaranya, bahkan nyaris kehilangan nyawanya," imbuh Julian.


Julian Rios Cantu, Remaja yang Membuat Bra Pendeteksi KankerJulian Rios Cantu, Remaja yang Membuat Bra Pendeteksi Kanker (Foto: Twitter/ Julian Rios Cantu)



Lantas bagaimana cara kerja bra ini? Remaja yang kini telah menginjak usia 18 tahun itu menjelaskan, keberadaan tumor di dalam tubuh akan mengubah suhu di dalam kulit menjadi berbeda dengan suhu pada umumnya sebab terjadi peningkatan aliran darah.

Inilah yang kemudian 'ditangkap' oleh bra Eva. Bra ini pada dasarnya dilengkapi 200-an biosensor yang akan mengukur suhu di kulit serta perubahan warna dan tekstur payudara yang berkaitan dengan kemunculan tumor, lalu memasukkan data tersebut ke sebuah aplikasi yang memberikan peringatan akan adanya perubahan tersebut.

Julian menambahkan, bra itu setidaknya harus dipakai selama 60-90 menit perpekan untuk mendapatkan pembacaan yang akurat. Dalam sebuah wawancara, Julian mengatakan sengaja memilih bentuk bra karena dengan begitu sensornya berada pada posisi yang sama ketika melakukan pengukuran atau pembacaan.

Akan tetapi untuk saat ini, bra tersebut masih berbentuk purwarupa. Namun Julian dan ketiga temannya telah mengumpulkan cukup dana untuk mulai melakukan pengujian terhadap bra tersebut.

Tak hanya itu, baru-baru ini perusahaan mereka juga memenangkan Global Student Enterpreneur Awards, dan berhak membawa pulang uang senilai 20.000 dollar AS untuk mengembangkan alat ciptaan mereka.
 

Menanggapi temuan ini, Anna Perman dari Cancer Research UK berkomentar, "Tumor memang memicu perubahan aliran darah dalam tubuh seseorang, tetapi ini tidak bisa dijadikan penanda yang bisa diandalkan untuk mendeteksi kanker."

Hanya saja ia sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan generasi muda seperti Julian untuk ikut mencari solusi dalam mendeteksi kanker payudara. Seperti kita tahu, hingga saat ini belum ada metode atau alat yang dapat mendeteksi kanker payudara secara akurat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik