Entri Populer

pengaruh gangguan jiwa berat ke jantung

Written By iqbal_editing on Senin, 15 Mei 2017 | 21.03

Risiko penyakit jantung tidak hanya berkaitan dengan berat badan dan gaya hidup. Studi mengungkap gangguan jiwa, terutama gangguan jiwa berat, turut memegang peranan penting.

Peneliti dari King's College London melakukan penelitian lintas negara dengan kurang lebih 3,2 juta partisipan. Seluruh partisipan adalah pasien gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, gangguan bipolar dan depresi berat.

Hasil studi menyebut mereka yang mengalami gangguan jiwa berat diketahui mengalami penurunan angka harapan hidup sebesar 10 hingga 15 tahun. Salah satu sebabnya adalah risiko kematian akibat penyakit jantung yang lebih lebih 85 persen daripada populasi umum.
 

Tak hanya itu, risiko pasien gangguan jiwa berat mengalami penyakit jantung lebih tinggi 53 persen daripada populasi normal. Jika gangguan jiwa sudah berlangsung lama, risikonya turut naik menjadi 78 persen.

Peneliti menduga hal ini terjadi akibat efek samping pemakaian obat antipsikotik dalam jangka panjang. Beberapa obat antipsikotik memang diketahui dapat meningkatkan berat badan dan indeks massa tubuh, fluktuasi glukosa dalam darah serta tekanan darah tinggi.

"Penelitian ini menunjukkan kebijakan kesehatan masyarakat masih tak menyentuh mereka yang memiliki gangguan jiwa berat," tutur dr Brendon Stubss dari Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience, King's College London, yang melakukan penelitian, dikutip dari EurekAlert!

dr Brendon juga mengemukakan pentingnya skrining penyakit kardiovaskular bagi mereka yang sudah didiagnosis mengalami gangguan jiwa berat. Skrining penyakit kardiovaskular penting untuk mengurangi beban perawatan bagi pasien gangguan jiwa berat.

"Dengan melakukan skrining, penyakit kardiovaskular pada pasien gangguan jiwa berat bisa dicegah. Hal ini berdampak pada meningkatnya angka harapan hidup," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik