Entri Populer

studi hubungan durasi tidur dan kanker paru-paru

Written By iqbal_editing on Minggu, 28 Mei 2017 | 21.26

Durasi jam tidur menjadi salah satu faktor penentu kondisi kesehatan seseorang. Nah, baru-baru ini, durasi tidur disebut juga berkaitan dengan risiko seseorang terkena kanker paru.

Memang, merokok menjadi faktor risiko utama kanker paru. Tapi nyatanya, penelitian terbaru dalam Cancer Prevention Research menyebutkan durasi tidur juga memengaruhi risiko terkena kanker paru. Untuk studi ini, peneliti mensurvei lebih dari 42 ribu petani di China tentang kebiasaan tidur mereka selama periode waktu berbeda dalam kehidupannya.

"Kami menemukan pria yang tidur kurang dari 7 jam dari usia 41 sampai 50 tahun 39 persen lebih mungkin meninggal karena kanker paru dibanding mereka yang mendapat waktu tidur 8 jam sehari. Sementara, pria yang tidur lebih dari 10 jam sehari selama tahun-tahun tersebut dua kali lebih mungkin meninggal karena kanker paru," kata salah satu peneliti, dikutip dari Men's Health.

Pada prinsipnya, kurang tidur atau terlalu lama tidur disebutkan bisa meningkatkan risiko kematian akibat kanker paru. Hubungan ini dikatakan paling terlihat saat melihat kebiasaan tidur pria di pertengahan usia lanjut.


Dalam studi ini, peneliti juga mempertimbangkan hal lain yang bisa meningkatkan risiko kanker paru. Misalnya, riwayat merokok di mana sebagian besar responden adalah perokok, kemudian berapa lama mereka merokok dan apakah mereka memakai batubara untuk pemanasan atau memasak.

"Setelah disesuaikan, hubungan antara durasi tidur dengan kematian akibat kanker paru tetap ada," ujar peneliti.

Sulit tidur atau terlalu lama tidur bisa menyebabkan kacaunya kadar hormon dalam tubuh yang menyebabkan terganggunya imunitas serta sistem metabolisme tubuh. Peneliti mengatakan hormon tidur melatonin terlah terbukti memiliki sifat yang dapat menghalangi pembelahah sel yang tidak diatur yang bisa jadi faktor pendorong berkembangnya sel kanker.

Meski demikian, peneliti menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan durasi tidur dengan risiko kanker paru dikaitkan dengan populasi di daerah tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik