Entri Populer

tips mencegah kulit kering saat mudik

Written By iqbal_editing on Jumat, 23 Juni 2017 | 03.59

Bagi orang perantauan, mudik adalah ritual wajib tiap tahunnya. Saat melakukan perjalanan jauh tentu mengalami berbagai gangguan kesehatan, salah satunya kulit kerap terasa kering.

Diutarakan dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Permata Depok, dr Galih Manggala SpKK, hal yang perlu diperhatikan agar kesehatan kulit tetap terjaga ialah kondisi kampung halaman serta transportasi yang digunakan. Misal tujuannya ke daerah pegunungan maka kulit menjadi lebih kering. Berbeda jika ke daerah khatulistiwa atau pantai biasanya kulit cenderung lebih lembab.

"Kondisi lingkungan itu mempengaruhi penguapan kulit. Kalau kita di daerah yang kering atau menggunakan transportasi udara itu kan air pressure, kalau di pesawat pakai AC semua. Jadi kita akan lost cairan dan kulit jadi lebih kering, kemudian bibir lebih kering, mata lebih pedih," kata dr Galih, panggilan akrabnya.


Karena itu ia menyarankan untuk menggunakan moisturizer sebelum atau pada saat mudik, namun baiknya lagi digunakan sebelum berangkat mudik. Moisturizer yang direkomendasikan dr Galih pun adalah moisturizer golongan yang mengandung humectant yang dapat menarik air atau kelembaban moister yang ada di udara maupun dalam kulit.

"Jadi kulit kita menjadi lebih lembab. Di pasaran juga banyak," ucap dr Galih.


Udara terik dan berdebu bisa merusak kelembaban kulitUdara terik dan berdebu bisa merusak kelembaban kulit (Foto: Agung Pambudhy)


Kemudian, tak lupa juga dr Galih mengingatkan untuk menggunakan masker, khususnya bagi pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. Sebab ketika menempuh jarak jauh dan melalui jalur darat, tentu akan mengalami expose terhadap lingkungan yang tidak terkontrol.

"Masker pun ada dua, masker disposable dan masker reusable. Sebisa mungkin gunakan yang disposable. Karena reusable itu punya risiko. Misalnya kita kurang hygiene, dari masker itu nggak dicuci. Nah itu menumpuk bakteri," terang pria asal Malang, Jawa Timur ini.

"Begitu juga menggunakan helm, tapi kadang-kadang lupa dicuci tali helm-nya, nah itu kan nempel terus. Apalagi kalau kita jauh menggunakan motor berjam-jam. Nah itu berisiko terkena bakteri," tambahnya.

Tak terkecuali bagi pemudik yang naik kendaraan umum seperti bus atau kereta, bersentuhan dengan ruang publik di mana tak ada yang menjamin kebersihannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik