Entri Populer

Ingin Bullying Diberantas? Psikolog: Kuncinya Sejak dari Keluarga

Written By iqbal_editing on Senin, 17 Juli 2017 | 01.42

Bullying atau perundungan nyata-nyata tidak hanya dialami oleh anak atau remaja berkebutuhan khusus, tetapi mungkin hampir semua orang pernah mengalaminya.

Lantas bagaimana memutus mata rantai ini? "Wah ini sih never ending problem ya. Jangankan anak berkebutuhan khusus, anak biasa juga mengalaminya," tandas psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, M.Psi.

Apalagi bullying di Indonesia rata-rata bersifat sistematis, dan seringkali tidak disadari, kecuali mungkin oleh korban.


Untuk itu bila ingin bullying diberantas, maka edukasinya harus dilakukan secara luas. Namun yang terpenting adalah memberikan pemahaman yang tepat sejak seseorang berada di unit terkecil dalam masyarakat, yaitu keluarga.

"Children see, children do. Anak melihat orang tua menghalalkan segala cara, termasuk fisik untuk menyelesaikan masalah. Di situ mereka akan meniru," terangnya kepada detikHealth baru-baru ini.

Dengan melihat orang tua yang seperti ini, anak merasa begitulah caranya memecahkan masalah yang benar. "Ingat, kekerasan itu beda tipisnya dengan galak. Orang tua sendiri sering tidak menyadari itu," imbuhnya.

Psikolog yang berpraktik di RaQQi - Human Development & Learning Centre tersebut menambahkan, dengan penanaman dan pembentukan perilaku di keluarga sangatlah krusial karena akan menentukan perilaku masyarakat.


Lagi-lagi Ratih mengingatkan secara umum bullying tidak dapat dibenarkan. Bagaimanapun, tindakan ini menimbulkan efek negatif, baik pada pelaku maupun korban bullying itu sendiri.

"Perlu diingat, pelaku bullying itu juga bermasalah. Dari sisi pelaku, ia jadi cenderung mengembangkan perilaku negatif kemudian sulit berinteraksi dengan orang lain," pesannya.

Hanya saja pada korban, efeknya memang lebih buruk dari pelaku bullying itu sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik