Entri Populer

Lawan Kanker Tulang di Usia 4 Tahun, Pio Tetap Lincah dan Selalu Tersenyum Radian Nyi Sukmasari - detikHealth

Written By iqbal_editing on Senin, 17 Juli 2017 | 23.49

Di tahun 2013, Stepio Andika (5) didiagnosis kanker tulang fibrosarkoma. Saat itu, bocah yang akrab disapa Pio ini awalnya hanya merasa ada benjolan di gusi dan di bawah lidah ketika ia berusia 4 tahun.

Pio tidak pernah mengeluh sakit, tetapi adanya benjolan di area pipi membuat bocah kelahiran Pontianak, 30 Juni 2009 itu tidak nyaman. Sang ibu, Eka (27) dan suaminya pun membawa Pio ke dokter di tempat tinggalnya di desa Menteba. Setelah dirujuk ke salah satu RS di Pontianak, Pio diminta menjalani biopsi.

"Hasilnya ada tumor jinak. 4 bulan dibawa lagi makin gede benjolannya, diperiksa kata dokter masih tumor jinak. Udah sempat diobatin tapi makin gede bejolannya akhirnya dirujuk ke Jakarta 3 bulan lalu. Ada rumah Anyo ini juga ada tetangga yang bilang ada rumah singgah di Jakarta," kisah Eka kepada detikHealth dan ditulis pada Sabtu (6/6/2015).

Sesampainya di Jakarta, Pio diperiksa di RS Dharmais dan menjalani dua kali biopsi tulang. Setelah itulah dokter memastikan bawah Pio terkena fibrosarkoma. Untuk mengatasi kanker tulang yang diidap Pio, mau tak mau bocah itu harus menjalani operasi pengangkatan tulang rahang yang nantinya akan diganti dengan tulang di bagian kaki yang bisa tumbuh. Namun, sebelumnya Pio harus menjalani kemoterapi untuk mengecilkan ukuran sel kankernya.

"Sampai saat ini dibilangnya harus dua kali, tapi Pio baru dikemo satu kali, sekitar 2 minggu lalu. Kemonya pakai infus dan pas dikemo dia muntah-muntah, abis kemo juga muntah, makan minum nggak mau ada kali 3-4 hari akhirnya dirayu aja biar mau minum makan dikit, pakai pipa juga nggak apa-apa. Alhamdulillah dikit-dikit mau," tutur Eka.

Selama menjalani pengobatan, Eka selalu memberi tahu apa saja prosedur yang harus dijalani Pio. Dulunya, putra semata wayang Eka juga kerap bertanya mengapa ada benjolan besar di pipinya. Setelah diberi tahu, Pio hanya mengatakan dirinya akan berdoa agar cepat sembuh, benjolannya cepat kempes, dan bisa pulang ke rumahnya bertemu nenek dan kakeknya.

"Aku sakit kanker tulang, satu kali lagi operasi aku sembuh lho. Nanti kalau aku udah gede mau jadi pemain bola sama tentara," celoteh Pio saat ditanya dirinya sakit apa. Pio juga bercerita bahwa ia meminta alat suntik pada dokter saat dikemoterapi. Namun, ketika ditanya untuk apa alat suntik itu, Pio hanya tersenyum.

Selama di rumah Anyo, Pio terlihat sangat lincah dan selalu tersenyum. Bahkan, sesekali ia terlihat menggoda temannya. Meski kondisi dagunya membesar, Pio tidak terlihat minder dan selalu riang berceloteh saat diajak mengobrol.


"Supaya Pio nggak ngeluh, nggak nangis, kuncinya saya juga jangan nangis. Jadi ya menerima aja dengan ikhlas. Saya senang sekali kalau ngelihat Pio tetap semangat, mau cepat sembuh, mau dioperasi. Kita tetep ikhlas nerima apa adanya. Pokoknya kuncinya harus tegar," kata Eka.

Nah, bagi pembaca yang ingin menyalurkan bantuan untuk Pio dan pasien kanker anak lainnya, Anda bisa bertandang langsung ke rumah Anyo di Jl Anggrek Nelli Murni Blok A/110, Slipi, Jakarta Barat, no telp 021-5346529. Atau, bantuan bisa disalurkan melalui rekening di nomor 1640000582421 (bank Mandiri) dan 0845244010 (bank BCA) atas nama Yayasan Anyo Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik