Entri Populer

Lebih Halus dan Sulit Terdeteksi, Jangan Remehkan Depresi Ringan

Written By iqbal_editing on Selasa, 22 Agustus 2017 | 03.38

Depresi bisa dialami oleh siapa saja tanpa mengenal usia maupun jenis kelamin. Hanya saja kadang depresi yang dianggap ringan justru lebih mengkhawatirkan. Seperti apa penjelasannya? Simak di sini.

Dikutip dari Times of India, depresi ringan atau dysthymia bisa lebih akut dan parah dibanding depresi mayor. WHO (World Health Organization) mendefinisikan dysthymia sebagai bentuk depresi ringan yang persisten atau kronis, yang gejalanya mirip dengan gangguan depresi mayor namun cenderung kurang intens dan bertahan lebih lama.


Dysthymia sulit untuk didiagnosis karena gejala dan karakteristiknya sangat halus, sehingga sulit diketahui apakah sebenarnya ada masalah yang lebih dalam atau tidak. Orang yang menderita gangguan semacam itu cenderung pandai menyembunyikan gejalanya di depan orang lain yang membuatnya menjadi tantangan untuk memahami dan mengenali hal semacam itu.

Dysthymia bisa disertai dengan beberapa jenis gangguan lainnya, seperti masalah fisik ataupun psikologis. Hal ini membuat semua semakin sulit ditangani karena tingkat kerumitan dalam pikiran orang yang terkena dampak.

Menurut psikiater, Dr dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ, beberapa waktu lalu dysthymia bisa ditangani dengan pemberian obat antidepresan. Hanya saja sebelumnya jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

"Orang yang depresi dysthmic itu depresinya ringan tapi berlangsung lama bisa sampai dua tahun. Dia misalnya masih bisa sekolah tapi ya itu moodnya kerasa enggak enak terus," kata dr Suzy.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik