Entri Populer

Welcome Guys

Diberdayakan oleh Blogger.

strees

Written By iqbal_editing on Minggu, 31 Juli 2016 | 18.51


Jaman berubah, tuntutan hidup semakin tinggi, dan stres melanda. Stres saat ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan tidak memilih usia, jenis kelamin, ataupun profesi. Oleh sebab itu dibandingkan mencoba menghindari atau memusuhi stres, mungkin lebih baik bila kita mengenali stres lebih dekat sehingga dapat mengatasinya. Dalam bidang medis telah dilakukan berbagai penelitian yang menyoroti kaitan antara daya tahan tubuh kita (sistem imun dalam tubuh) dengan kondisi stres secara psikologis. Bidang ini dikenal sebagai psikoimunoendokrinologi. Artikel ini diharapkan dapat membantu pembaca awam dalam memahami hal-hal terkait stres, dampaknya pada tubuh, hingga bagaimana mengatasi stres sederhana.
Apakah stres itu?
Sebetulnya apakah stres itu? Stres merupakan reaksi peringatan bahaya pada tubuh baik secara fisik maupun secara psikologis. Secara fisik stres umumnya bersifat objektif yaitu hampir sama untuk mnya bersifat objektif yaitu hampir sama untuk semua orang namun secara psikologis stres bersifat lebih subjektif yaitu tergantung persepsi masing-masing orang. Stres dalam kadar tertentu diperlukan oleh tubuh sehingga tubuh dapat berespon dengan benar untuk mengantisipasi bahaya. Respon ini dikenal sebagai respon “fight” (bertahan dan berjuang) atau “flight” (melarikan diri dari bahaya). Hal yang memicu timbulnya stres dikenal sebagai stresor.
Dalam kondisi stres baik psikis maupun fisik, otak akan memicu pengeluaran faktor stres. Faktor stres kemudian akan mempengaruhi beberapa kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon stres di dalam tubuh. Hormon stres ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mempersiapkan suatu aksi tertentu untuk melindungi tubuh. Hormon stres yang banyak beredar di dalam tubuh bernama kortisol yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar anak ginjal. Hormon stres kortisol akan memicu sistem persarafan simpatis yaitu sistem saraf yang bertanggung jawab dalam meningkatnya denyut jantung dan laju pernapasan, meningkatnya tekanan darah, relaksasi otot usus, membesarnya ukuran pupil mata, hingga meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh.
Reaksi stres
Dalam jangka waktu yang diperlukan, yaitu selama tubuh memerlukan untuk mempertahankan dirinya, reaksi stres ini diperlukan namun bila stres berlangsung dalam jangka waktu panjang dan dibiarkan terus berlangsung maka di sini dapat timbul masalah-masalah fisik dari taraf ringan sampai berat. Stres fisik umumnya hanya menimbulkan reaksi stres yang singkat karena biasanya lebih disadari sementara stres psikologis sering kali menimbulkan reaksi stres berkepanjangan karena biasanya lebih sulit disadari atau pada suatu waktu kemudian disangkal oleh yang mengalaminya. Sementara baik stres fisik maupun psikis tetap memicu reaksi stres di dalam tubuh itu tadi meskipun disangkal oleh yang mengalaminya.
Kerusakan atau gangguan fisik yang dapat timbul pada tubuh ini dapat bervariasi, mulai dari menurunnya sistem pertahanan tubuh hingga orang tersebut menjadi sangat mudah sakit, gangguan metabolisme di dalam tubuh, hingga penyakit serius seperti munculnya perdarahan di berbagai organ tubuh. Cukup banyak penelitian kedokteran menyebutkan korelasi yang kuat antara kondisi stres yang tinggi dan berkepanjangan dengan penyakit berat seperti jantung dan kanker.
Salah satu kondisi yang umum terjadi dan sering dikonsultasikan pada bagian psikiatri adalah orang-orang yang tekanan darah atau kadar gula darahnya terus-menerus tinggi meski sudah diberikan dan minum berbagai macam obat antihipertensi atau obat-obat diabetes.
Seberapa berbahaya stres yang tidak berusaha diatasi
Saya menulis artikel ini dengan harapan agar banyak orang tidak menyepelekan stres psikis dibandingkan problema fisik. Kasus ini saya tangani sendiri di salah satu rumah sakit swasta tempat saya bekerja dahulu. Suatu hari di bulan Februari tahun ini, saya mendapatkan konsul dari bangsal rawat inap Anak. Kasusnya adalah seorang anak remaja berusia 13 tahun, dirawat sudah 3 kali di rumah sakit dengan riwayat BAB berulang hingga kadar hemoglobin yaitu zat pengikat oksigen di darah sangat drop dan membahayakan pasien. Darah yang keluar sering berwarna hitam sehingga dokter anak yang merawat memperkirakan bahwa perdarahan berasal dari saluran cerna bagian atas (lambung). Sudah dilakukan berbagai pemeriksaan laboratorium, CT Scan area perut, dan berbagai pemeriksaan canggih lainnya namun hasilnya semua normal. Sudah diperiksakan juga ke bagian hematologi yang khusus menangani masalah pada darah dan hasilnya pun normal. Karena sudah putus asa, orang tua si anak kemudian minta kepada dokter anak yang merawat untuk konsul ke psikiater. Mereka merasa jangan-jangan ada kaitannya stres psikis dengan kondisi perdarahan yang terjadi pada anak mereka. Kasus perdarahan ini selalu berulang setiap si anak mengalami stres hebat di sekolah, entah mau ulangan kenaikan kelas, dan tes-tes lainnya. Akhirnya saya memeriksa pasien. Dari pemeriksaan terlihat sekali anak ini sangat pencemas, depresi atipikal, dan sangat perfeksionis dan dia terbiasa untuk bersikap tidak boleh gagal. Orang tuanya pun sangat menekankan mengenai prestasi belajar di sekolah dan sangat bersifat menuntut. Saya melakukan psikoterapi pada si anak dengan mengurangi sikap perfeksionistik serta penerimaan si anak terhadap kegagalan dan anti depresan rutin selama sekitar tujuh bulan. Pada orang tua pun saya menekankan pentingnya bersikap suportif, memodifikasi perilaku mereka untuk mengurangi sikap menekan dan menjadi stresor bagi si anak. Selama masa itu, terlihat perubahan cukup signifikan dan ketika musim ujian atau saat ia stres dengan kondisi lingkungan, si anak sudah tidak pernah lagi mengalami perdarahan sama sekali. Saya sendiri cukup banyak belajar dari kasus ini dan melihat betapa bahayanya stres yang dibiarkan berkelanjutan.
Cara sederhana berhadapan dengan stres
Baiklah, sebelum stres menyebabkan gangguan fisik maka ada baiknya kita belajar bagaimana mengatasi stres dengan cara-cara sederhana. Yang pertama bisa dilakukan adalah istirahat dengan teratur. Pada penelitian telah dibuktikan bahwa orang yang kurang istirahat cenderung lebih mudah stres dibandingkan orang yang cukup dalam istirahatnya. Yang kedua, mengembangkan sikap antisipasi, misalnya mempersiapkan diri untuk rapat dan liburan dengan benar atau hal-hal lainnya. Ketiga mengerjakan hobi, karena mengerjakan kegiatan yang disukai terbukti dapat memicu hormon endorfin di dalam tubuh dan hormon ini dapat menenangkan dan merilekskan tubuh secara alami.
Kapan perlu bantuan?
Mengatasi stres sebetulnya merupakan ketrampilan yang dapat dikembangkan oleh setiap orang dengan latihan dan pengalaman. Bila mana sudah mencoba mengatasi stres sendirian namun stres tetap berlangsung maka sebaiknya mencari orang lain untuk menceritakan problema kita karena penelitian menunjukan bercerita tentang masalah yang dihadapi dapat menurunkan tingkat stres secara signifikan. Bila mana hal ini belum cukup maka barulah mencari bantuan profesional sebelum stres mengakibatkan gangguan fisik dan psikis. Kiranya artikel ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan manfaat dalam mengenali dan menatalaksana stres.
Oleh: dr.Fransiska Irma,SpKJ

Kembali Aktif

Terima kasih atas para pengunjung yang sudah mau mampir ke blog ini. Maaf sekali karena kesibukan saya, sudah lama sekali blog ini terbengkalai. Banyak konsultasi yang terlewat saya jawab. Untuk menghindari terlewatnya konsultasi, bila mana mendesak dapat mengirimkan pertanyaan pada email pribadi saya di dr.fransiska@gmail.com. Namun mulai hari ini, blog ini akan kembali aktif. Saya harap blog ini dapat memberikan manfaat bagi para pengunjungnya. Masukan dan saran akan sangat saya hargai.
Salam,
dr.Irma,SpKJ

Nyeri Psikogenik

Nyeri sering dianggap hanya merupakan gejala sakit dan abnormalitas dari fungsi tubuh tertentu. Sebenarnya nyeri juga dapat timbul akibat konflik-konflik psikologis yang tak terselesaikan dengan baik yang dikenal sebagai nyeri psikogenik. Penelitian oleh para ahli di bidang psikosomatik menunjukan bahwa selain dipengaruhi oleh kondisi nyata gangguan fisik dan kondisi jiwa, nyeri juga terpengaruh kuat oleh kondisi emosi, fungsi kognitif, dan faktor-faktor sosial yang menimbulkan serta mempertahankan rasa nyeri. Penelitian juga menunjukan bahwa respon setiap orang sangat bervariasi dan sangat personal dalam menyikapi rasa nyeri. Penting untuk membedakan antara nyeri yang murni somatik (bersumber pada masalah fisik) dan nyeri yang terpengaruh faktor psikologis. Serta mengetahui bagaimana kedua kondisi tersebut saling mempengaruhi baik dalam hal gejala maupun tata laksananya.

Ilustrasi Kasus

Pasien pria 28 tahun dikonsultasikan dari bagian Penyakit Dalam di unit rawat inap kepada saya di suatu RS. Ia mengatakan sudah menderita sakit kepala hebat sekurangnya empat tahun terakhir. Awalnya ringan, hanya dirasakan sesekali dalam satu bulan dan jika hendak kambuh, tandanya dapat dikenali pasien. Sakit bertambah parah bila pasien mengalami masalah pribadi atau tertekan secara mental meskipun pasien menyangkal adanya perasaan tidak nyaman dengan masalah-masalah yang dihadapinya. Sejak tiga tahun yang lalu, pasien sudah berkeliling ke banyak dokter terutama spesialis syaraf namun tidak pernah ada yang bisa memberikan diagnosis pasti. Pasien yakin bahwa ada kelainan fisik di daerah kepalanya karena sakit terus memberat. Semakin lama sakit menyebar hingga ke seluruh kepala bagian kanan dan tidak bisa lagi dirasakan secara tepat di daerah mana paling berat. Kadang sakit dirasakan sangat berat hingga pasien meminta obat-obat penghilang rasa sakit dari rumah sakit baik obat minum hingga obat suntik. Jika sudah disuntik, pasien akan langsung tertidur dan ketika bangun, sakit sudah hilang dan pasien dapat beraktivitas seperti biasa. Hal ini terus berlangsung dan semakin memberat hingga pasien tidak dapat lagi bekerja. Dua minggu sebelum dirawat, sakit dirasakan sangat hebat. Pasien tidak dapat lagi mengenali gejala kekambuhannya, sakit bisa tiba-tiba muncul begitu saja. Pasien sering menangis dan sering membenturkan kepalanya ke dinding karena tidak dapat menahan rasa sakit yang timbul. Obat suntik yang biasa digunakan juga sudah tidak mempan lagi. Sakit kepala juga berlangsung lama sekali, satu hingga dua jam. Jika sudah reda, pasien dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Frekuensi dalam satu hari meningkat menjadi sangat sering sehingga pasien nyaris tidak bisa melakukan apa-apa. Sakit kepala bertambah berat bila pasien tertekan secara emosional. Hal ini menyebabkan rasa sedih dan kecemasan pada pasien.. Selama dirawat tetap terjadi kekambuhan walau sudah diberikan banyak obat. Hasil pemeriksaan dari bagian saraf, bagian mata, bagian penyakit dalam, pemeriksaan laboratorium dan MRI menunjukan hasil normal. Dari pemeriksaan psikiatrik terlihat adanya tanda-tanda depresi atipikal, kesulitan pengontrolan emosi, dan konflik yang berat dengan keluarga. Pasien kemudian mendapatkan terapi obat antidepresan dan psikoterapi selama beberapa waktu dengan fokus perbaikan mengatasi masalah. Perbaikan kemampuan coping dan kemampuan mengendalikan emosi sejalan dengan penurunan dari rasa sakit kepala yang diderita oleh pasien.
Apa itu nyeri psikogenik?
Nyeri psikogenik adalah nyeri yang dirasakan secara fisik yang timbulnya, derajat beratnya, dan lama berlangsungnya dipengaruhi oleh faktor mental, emosi, dan perilaku. Beberapa penelitian klinis menunjukan bahwa induksi nyeri secara sengaja pada seseorang akan memberikan hasil rasa nyeri yang tidak terlalu signifikan jika orang tersebut sedang berada dalam kondisi psikologis yang baik, tenang, damai, bahagia. Nyeri umumnya dirasakan lebih berat ketika seseorang mengalami gangguan psikiatri tertentu terutama depresi ataupun cemas.
Nyeri psikogenik yang murni psikologis umumnya ditandai dengan rasa nyeri yang menyebar, tidak terbatas pada suatu letak anatomis tertentu, dan tersebar pada banyak lokasi. Nyeri timbul tanpa adanya riwayat trauma fisik yang jelas sebelumnya atau timbul tanpa sebab. Pemeriksaan fisik, laboratorium, rontgen, hingga CT Scan, dan penunjang lainnya tidak dapat menunjukan adanya suatu masalah organ atau gangguan fisik tertentu. Nyeri tidak dapat hilang sepenuhnya atau seluruhnya walaupun sudah mendapatkan obat penghilang nyeri bahkan yang diberikan langsung ke dalam pembuluh darah (intra vena). Emosi dan motivasi merupakan isu pokok yang mendasari timbulnya nyeri.
Diagnosis
Diagnosis yang akurat memerlukan pemeriksaan neurologis dan psikiatrik secara menyeluruh. Diagnosis nyeri psikogenik harus didasarkan atas adanya faktor psikologis yang jelas yang berhubungan dengan rasa nyeri tersebut atau diketahui kondisi psikiatri yang jelas yang mungkin berhubungan dengan rasa nyeri. Jadi diagnosis tidak semata-mata ditegakan bila tidak ditemukannya dasar organik sebagai penyebab nyeri. Meski nyeri psikogenik juga dapat menyertai suatu sakit fisik yang nyata. Pasien yang sering mengeluhkan sakit kepala berulang atau sakit bagian tubuh lain berulang terutama ketika terdapat kondisi stres tertentu, banyak yang sebetulnya menderita nyeri psikogenik ini.
Penyebab
Di dalam ilmu psikiatri, nyeri psikogenik merupakan suatu mekanisme coping yaitu mekanisme adaptasi mental yang digunakan oleh seseorang dalam menghadapi masalah. Nyeri timbul akibat penekanan konflik psikis yang tidak dapat ditolerir. Penekanan konflik psikis ini memicu keluarnya hormon stres di dalam tubuh yang memicu perubahan sistem saraf otonom dan hormonal dalam tubuh. Pengaruh dari perubahan inilah yang pada akhirnya memicu timbulnya perasaan nyeri.
Nyeri psikogenik juga dapat merupakan gejala dari suatu gangguan psikiatri yang dinamakan kelompok gangguan somatisasi. Pada gangguan ini, nyeri muncul tanpa adanya gangguan sebenarnya pada tubuh. Jadi nyeri merupakan respon secara langsung dari konflik psikologis yang dipindahkan pada tubuh. Secara psikologis, penderita gangguan somatisasi lebih dapat menerima bahwa nyeri yang mereka rasa adalah problem fisik sementara rasa sakit yang mereka rasakan secara psikis disangkal dan dipindahkan pada tubuh.
Depresi dan cemas diketahui meningkatkan sensitifitas nyeri. Terutama pada penderita depresi lansia, sangat sering mengeluhkan berbagai problem fisik seperti sakit kepala. Pada pasien yang baru melewati operasi, beratnya gejala nyeri sudah dibuktikan bergantung dari derajat kecemasan pasien tersebut. Nyeri psikogenik yang ditemukan bersamaan dengan gangguan atau kondisi psikiatri tertentu harus dieksplorasi dengan lebih baik, selain untuk mencari penyebab dari nyeri, juga untuk menentukan tatalaksana yang tepat.
Stigma pada Nyeri Psikogenik
Para penderita nyeri psikogenik umumnya mengalami stigma baik dari kalangan medis sendiri maupun masyarakat umum. Mereka memandang bahwa rasa nyeri yang timbul dari konflik psikologis ini tidaklah nyata bila dibandingkan rasa nyeri yang timbul akibat kelainan organ atau fungsi anatomis dan fisiologis tubuh. Para penderita nyeri psikogenik sering dianggap berpura-pura dan akhirnya tidak diberikan penatalaksanaan yang tepat. Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi ini menyebabkan tatalaksana tidak maksimal. Model biopsikososial menunjukan bahwa dalam terapinya, bukan hanya pasien saja yang menjadi fokus terapi namun lingkungan sosial dan keluarga inti perlu dilibatkan dalm proses terapi
Tatalaksana Nyeri Psikogenik
Tatalaksana nyeri psikogenik tidak dapat hanya mengandalkan pada terapi farmakologis semata-mata namun amat perlu ditunjang dengan tatalaksana secara non farmakologis. Terapi non farmakologis terutama terpusat pada psikoterapi yang lebih berorientasi pada psikodinamika pasien ataupun psikoterapi CBT. Hal ini disebabkan karena nyeri muncul akibat konflik-konflik psikologis yang tidak terselesaikan dengan baik.
Penanganan pasien dengan nyeri psikogenik, memerlukan ketelitian lebih dari dokter pemeriksa. Pasien dengan nyeri psikogenik biasanya akan ‘memaksa’ dokter untuk melakukan pemeriksaan medis berulang mulai dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan penunjang. Pasien akan terus berusaha mendapatkan penjelasan mengenai gejala-gejala yang dialaminya dan hal ini dapat membuat frustasi baik pasien sendiri maupun dokter pemeriksa. Pada kondisi yang berat, dapat terjadi kondisi di mana pasien akhirnya mendapatkan tindakan operatif berulang akibat nyeri yang dirasakannya yang sebetulnya tidak tepat. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengeksplorasi faktor psikologis sebagai dasar dari kondisi nyeri tersebut.
Dalam tatalaksana juga sangat penting untuk tidak memberikan kesan pada pasien bahwa nyeri yang dirasakannya hanyalah “khayalan” semata dan dokter harus menunjukan empati bahwa rasa nyeri tersebut memang nyata. Tatalaksana nyeri lebih dipusatkan pada perbaikan mekanisme coping pasien. Bila nyeri psikogenik merupakan bagian dari suatu diagnosis psikiatrik tertentu maka terapi difokuskan pada kondisi psikiatrik utama yang menjadi sumber timbulnya rasa nyeri. Jika nyeri merupakan bagian dari kondisi depresi yang terselubung yaitu kondisi depresi tanpa ditemukannya gejala mood depresi dan gejala-gejala lainnya maka pemberian antidepresan akan menjadi terapi pilihan utama. Sedangkan dalam kondisi yang jarang, nyeri dapat juga dialami sebagai bagian dari gejala halusinasi pada psikotik maka pada kondisi ini, terapi farmakologis dengan antipsikotik menjadi pilihan yang utama.

Gangguan Obsesif Kompulsif

Apa itu gangguan obsesif kompulsif?
Gangguan obsesif kompulsif termasuk dalam kelompok gangguan cemas. Obsesif sendiri merupakan suatu pikiran yang sifatnya berulang-ulang, sangat sulit untuk dikendalikan dan terus-menerus muncul di dalam pikiran penderitanya. Pikiran ini dapat hanya merupakan suatu bayangan atau keinginan melakukan sesuatu atau dapat juga berupa kalimat atau kata-kata. Sementara kompulsif adalah tindakan yang dilakukan untuk meredakan kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran obsesif sehingga kecemasan itu dapat dikurangi. Umumnya di awal masa gangguan, pasien masih mampu menangani pikiran tersebut dan menyadari bahwa pikiran obsesif yang dialaminya bersifat tidak berdasar sehingga biasanya pikiran tersebut berusaha ditekan atau dibiarkan saja namun bila mana akhirnya kecemasan yang ditimbulkan pikiran obsesif semakin meningkat, maka disitulah biasanya muncul suatu perilaku kompulsi.
Seorang pasien saya misalnya, terus-menerus menghitung tiang listrik sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor. Pikiran ingin menghitung tiang listrik merupakan pikiran obsesif dan ketika pasien saya kemudian mulai benar-benar menghitung maka di situ muncul perilaku kompulsif. Pasien saya yang lainnya perlu mencuci tangan hingga sekitar 20 kali atau lebih setiap melakukan sesuatu yang menurutnya dapat menyebabkan tangannya kotor dan bila mana tidak dilakukan dapat menimbulkan kecemasan luar biasa di dalam dirinya. Pikiran bahwa tangannya kotor adalah pikiran obsesif sementara perilaku mencuci tangan adalah perilaku kompulsif.
Mengapa akhirnya disebut gangguan? Karena pada taraf tertentu kondisi obsesif kompulsif yang dialami akhirnya dapat menyebabkan pasien mengalami gangguan dalam kegiatannya sehari-hari baik dalam bekerja, bersekolah, ataupun bersosialisasi. Sering pasien obsesif kompulsif juga kemudian menderita depresi berkepanjangan akibat merasa stres dengan kondisi yang dialaminya.
Banyaknya orang yang mengalami gangguan ini adalah sekitar 2 hingga 3 persen. Sering tertukar dengan kepribadian obsesif kompulsif. Pada pria biasanya gejala berawal di usia yang lebih muda dibandingkan pada wanita.

Apa yang menyebabkan?

Seperti gangguan psikiatri lainnya, faktor biopsikososial diduga menjadi penyebab timbulnya gangguan ini. Secara biologis gangguan ini diduga timbul akibat adanya sistem pengaturan neurotransmiter serotonin yang bermasalah (disregulasi serotonin). Hal ini dibuktikan terutama karena nyatanya gejala obsesif kompulsif dapat dikontrol dengan baik dengan pemberian obat anti depresan golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). Selain itu terbukti bahwa pemberian obat memiliki efektivitas yang lebih unggul dibandingkan dengan metode terapi lainnya dalam mengatasi gangguan obsesif kompulsif.
Faktor lain yang diduga terkait dengan gangguan ini adalah faktor genetik dan psikososial. Pada faktor psikososial, diduga berkaitan dengan pembiasaan perilaku dalam mengatasi hal-hal yang sifatnya menimbulkan kecemasan. Diduga pula merupakan suatu mekanisme pertahanan mental dalam mengatasi hal-hal yang menimbulkan kecemasan.

Gejala klinis

Umumnya pasien datang dengan gambaran lengkap pikiran obsesif dan perilaku kompulsif namun ada pula pasien yang hanya mengalami salah satu dari gejala pikiran obsesif atau perilaku kompulsif. Pada beberapa pasien, dapat muncul perasaan malu yang luar biasa dengan kondisinya karena pikiran-pikiran yang muncul dapat berupa pikiran “terlarang” bagi pasien sendiri.
Terapi
Hingga saat ini pemberian obat antidepresan golongan SSRI masih menjadi pilihan terbaik. Pada beberapa kasus diperlukan kombinasi dengan obat antipsikotik untuk mengatasi gejala. Psikoterapi berupa terapi perilaku dapat membantu terutama dalam mengendalikan stresor ataupun menurunkan rasa malu yang timbul akibat kondisi sakit yang dialami.
Informasi pusat terapi gangguan obsesif kompulsif, silahkan klik di sini
18.51 | 0 komentar | Read More

daftar rs jiwa di indonesia




Daftar Rumah Sakit Jiwa Seluruh Indonesia

genimage
nih nih nih…
Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan setalah membaca blog ini,
saya kasih informasi alamat-alamat rumah sakit jiwa di indonesia, jadi kan bisa langsung cuzz lari kesana…

RSJ Grhasia
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Alamat
    Jalan Kaliurang KM. 17, Pakem
    Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
    55582
  • Telepon
    Tel 0274-895142, 0274-895143, 0274-895297
  • Fax
    Tel 0274-895142
  • Website

RSJ Aditama
Gresik, Jawa Timur
  • Alamat
    Jalan Raya Bunder, Kebomas
    Gresik, Jawa Timur
    61161
RSJ Bandung
Bandung, Jawa Barat
  • Alamat
    Jalan R. E. Martadinata No. 11, Citarum, Bandung Wetan
    Bandung, Jawa Barat
    40115
  • Telepon
    Tel 022-4203651, 022-4205447
  • Fax
    Tel 022-4205447
RS Jiwa Bangli
Bangli, Bali
  • Alamat
    Jalan Kusuma Yudha No. 29, Kawan
    Bangli, Bali
    80613
  • Telepon
    Tel 0366-91073, 0366-91074, 0366-91020, 0366-91052
  • Fax
    Tel 0366-91074
RS Jiwa Bina Atma      Denpasar, Bali
  • Alamat
    Jalan H. O. S. Cokroaminoto KM. 5, Ubung
    Denpasar, Bali
    80116
  • Telepon
    Tel 0361-437462, 0361-425744
RS Jiwa Budi Asih      Magelang, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Urip Sumoharjo No. 91, Wates, Magelang Utara
    Magelang, Jawa Tengah
    56113
  • Telepon
    Tel 0293-364263
RS Jiwa Cimahi      Cimahi, Jawa Barat
  • Alamat
    Jalan Kolonel Masturi KM. 7, Cisarua, Lembang
    Cimahi, Jawa Barat
    40525
  • Telepon
    Tel 022-2700260, 022-2700304
  • Fax
    Tel 022-2700260, 022-2700304
RS Jiwa dan Syaraf Puri Waluyo      Surakarta, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Laksda. Adi Sucipto No. 167, Karangasem, Laweyan
    Surakarta, Jawa Tengah
    57145
  • Telepon
    Tel 0271-710683, 0271-7651886, 0271-7651887, 0271-7652117, 0271-7652118
RS Jiwa Dharma Jaya      Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Alamat
    Jalan Mangga Besar Raya No. 138, Mangga Besar, Tamansari
    Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    10740
  • Telepon
    Tel 021-6393627, 021-6597780
  • Fax
    Tel 021-6597780
RS Jiwa Dharma Kusuma      Magelang, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 417, Kedungsari, Magelang Utara
    Magelang, Jawa Tengah
    56114
  • Telepon
    Tel 0293-365183
RS Jiwa Dharma Sakti      Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Alamat
    Jalan Kaji No. 40, Petojo Utara, Gambir
    Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    10130
  • Telepon
    Tel 021-6327961, 021-63864375, 021-63865542, 021-6386437
RS Jiwa Dharmawangsa      Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Alamat
    Jalan Dharmawangsa Raya No.13 Blok P II, Pulo, Kebayoran Baru
    Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    12160
  • Telepon
    Tel 021-7394484, 08001090909
  • Fax
    Tel 021-7394162
  • Email
    sanatorium@dharmawangsa.org
  • Website
RS Jiwa Dr. Amino Gondohutomo      Semarang, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Brigjen Sudiarto No. 347
    Semarang, Jawa Tengah
    50191
  • Telepon
    Tel 024-6722564
  • Fax
    Tel 024-6722566
  • Email
    amino@jatengprov.go.id
  • Website
RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat      Malang, Jawa Timur
  • Alamat
    Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 15, Lawang
    Malang, Jawa Timur
    65208
  • Telepon
    Tel 0341-426015, 0341-429067, 0341-423444
  • Fax
    Tel 0341-423785
  • Email
    rsjlawang@yahoo.com
  • Website
RS Jiwa Dr. R. M. Soedjarwadi      Klaten, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Ki Pandanaran KM. 2, Danguran, Klaten Selatan
    Klaten, Jawa Tengah
    57425
  • Telepon
    Tel 0272-321435
  • Fax
    Tel 0272-321418
  • Email
    support@rsjd-klaten.com
  • Website
RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan      Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Alamat
    Jalan Prof. Dr. Latumeten No. 1, Grogol, Petamburan
    Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    11460
  • Telepon
    Tel 021-5682841, 021-5682842
  • Fax
    Tel 021-5682842, 021-5682843
RS Jiwa Hurip Waluyo      Bandung, Jawa Barat
  • Alamat
    Jalan Karang Tineung No. 1A, Sukagalih, Sukajadi
    Bandung, Jawa Barat
    40162
  • Telepon
    Tel 022-2038892, 022-2038892
RS Jiwa Islam Klender      Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
  • Alamat
    Jalan Bunga Rampai X, Perumnas Klender, Malaka Jaya, Duren Sawit
    Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
    13460
  • Telepon
    Tel 021-8622491, 021-86602402
  • Fax
    Tel 021-86610234
  • Email
    rsjiwa@rsjiwaislam.com
  • Website
RS Jiwa Menur      Surabaya, Jawa Timur
  • Alamat
    Jalan Menur No. 120, Menur Prumpungan, Sukolilo
    Surabaya, Jawa Timur
    60282
  • Telepon
    Tel 031-5022436, 031-5021635, 031-5021636, 031-5021637, 031-5021863
  • Fax
    Tel 031-5021636, 031-5021637
  • Email
    dirrsjiwamenur@jatim.go.id
  • Website
RS Jiwa Prof. Dr. Soerojo      Magelang, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Ahmad Yani No. 169, Potrobangsan, Magelang Utara
    Magelang, Jawa Tengah
    56116
  • Telepon
    Tel 0293-363601, 0293-363602
  • Fax
    Tel 0293-365183
  • Email
    admin@rsjsoerojo.co.id
  • Website
RS Jiwa Puri Asih      Semarang, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Sompok No. 18
    Semarang, Jawa Tengah
    50249
  • Telepon
    Tel 024-314723
RS Jiwa Puri Nirmala      Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Alamat
    Jalan Jayaningprangan No. 13, Gunungketur, Pakualaman
    Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
    55111
  • Telepon
    Tel 0274-515255
  • Fax
RS Jiwa Surakarta
Surakarta, Jawa Tengah
  • Alamat
    Jalan Ki Hajar Dewantara No. 80, Kenthingan, Jebres
    Surakarta, Jawa Tengah
    57126
  • Telepon
    Tel 0271-641442, 0271-7997777, 0271-668851
  • Fax
    Tel 0271-648920
  • Email
    rsjsurakarta@jatengprov.go.id, rsjd_surakarta@yahoo.com
  • Website
RS Jiwa Wikar
ta Mandala      Malang, Jawa Timur
  • Alamat
    Desa Sembalu
    h, Pujon
    Malang, Jawa Timur
    65391
  • Telepon
    Tel 0341-524206
\
18.48 | 0 komentar | Read More

penyakit ganggian jiwa 2

1. Skizofrenia
Definisi : Skizofrenia adalah gangguan psikologis/kejiwaan yang disebabkan oleh kelainan secara kimiawi pada otak,  yang pada akhirnya mengganggu fungsi sistemik dan impuls syaraf otak.  kondisi ini mengakibatkan kegagalan fungsi otak dalam mengolah informasi dari dan ke panca indera,  sehingga timbul  proyeksi yang tidak seharusnya.
Ciri-ciri umum penderita skizofrenia :
- Munculnya halusinasi baik secara visual, pendengaran atau proyeksi ingatan masa lalu, dll
- Tingkah laku abnormal & berdasarkan insting.
- Delusi adalah keyakinan bahwa seseorang seolah-olah mengalami sesuatu ( alam khayal)
- Komunikasi kacau, suka menyendiri dan tidak dapat dikontrol.
Data dan Fakta : berdasarkan riset medis hampir 10 % penderita skizofrenia melakukan bunuh diri atau penderita melakukan tindakan kekerasan kepada orang lain disekitarnya, banyak hal yang dapat menyebabkan pasien melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri  untuk itu perlu dukungan penuh, kasih sayang, serta perhatian dari keluarga dan perlunya ada pendamping (caregiver) bagi ODS.
2. Bipolar Disorder
Definisi : Gangguan bipolar, adalah gangguan otak yang menyebabkan perubahan yang tidak biasa dalam suasana hati, energi, tingkat aktivitas, dan mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari. juga dikenal sebagai penyakit manik-depresif.
Ciri-ciri umum penderita :
Bipolar adalah gangguan/kelainan secara kimiawi pada sistem syaraf otak yang mempengaruhi mood atau suasana hati, seperti kegembiraan atau kesedihan (depresi) yang mendalam,  bersifat ekstrim (perubahannya sangat cepat) dan menetap (bertahan dalam waktu yang lama) terlebih dari itu penderita gangguan bipolar juga dapat mengalami perubahan suasana hati yang complicated /multi emosi. Gangguan bipolar dapat mengakibatkan rusaknya hubungan sosial, pekerjaan atau sekolah, dan bahkan bunuh diri.
3. Psikopat
Definisi : Psikopat berasal dari kata psyche (jiwa) dan pathosi (penyakit). Secara harfiah, psikopat berarti sakit jiwa. Namun, psikopat tak sama dengan kegilaan (skizofrenia/psikosis), sebab seorang psikopat umunya disebut “Sosiopat”, karena prilakunya yang antisosial yang merugikan orang-orang terdekat tanpa empati sedikitpun, meski mereka menyadari seluruh perbuatannya.
Ciri-ciri umum penderita Psikopat :
Pandai menciptakan kebohongan yang sempurna
Memiliki kemampuan menguasai emosi orang lain bahkan memanipulasinya.
Lemah dalam mengontrol emosi dan mampu menyimpan dendam dalam waktu yang lama, menunggu ada kesempatan untuk membalas.
Cerdas, serta pandai memanipulasi ekspresi .
Tidak memiliki empati (respon) atas rasa sakit atau kedukaan orang lain.
Memiliki egoisme tinggi
Meski tidak semua psikopat itu menjadi pembunuh berdarah dingin, tetapi pada kenyataanya mereka selalu menjadi sumber masalah dikomunitasnya.  Contoh lain psikopat adalah koruptor.
4. Obsesif Compulsif Disorder
Definisi : Obsesif Kompulsif Disorder (OCD) adalah gangguan otak dan perilaku. OCD menyebabkan kecemasan yang parah pada mereka yang terkena dampak. OCD melibatkan kedua  obsesi dan dorongan  yang mengambil banyak waktu dan mendapatkan di jalan kegiatan penting nilai-nilai orang.
Ciri-ciri umum penderita:
Melakukan tindakan yang berulang-ulang
Selalu resah, Penderita OCD tidak dapat lepas dari resah cemas, tertekan dan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.
Pikiran dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan mengurangi stres yang dirasakannya.
Obsesi (pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
Obsesi dan kompulsi menyebabkan terjadinya tekanan dalam diri penderita dan menghabiskan waktu (lebih dari satu jam sehari) atau secara signifikan mengganggu fungsi normal seseorang, atau kegiatan sosial atau suatu hubungan dengan orang lain.
Pada kasus gangguan OCD tertentu dan sangat berbahaya adalah ketika pasien  terobsesi untuk melukai diri dan orang lain, untuk itu pihak keluarga dan pendamping harus ekstra selektif dalam memberikan informasi atau bahkan saat menonton televisi…
5. Skizoaffectif
Definisi :  Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang rancu yang ditandai dengan adanya gejala kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif (gangguan mood)
Ciri-ciri umum penderita:
Gangguan skizoafektif memiliki ciri baik skiofrenia dan gangguan afektif ( gangguan mood).
terjadinya gabungan gejala skizofrenia seperti : halusinasi, mendengar bisikan-bisikan,  delusi, kekacauan komunikasi dengan gangguan afektif sepertikecemasan, depresi, kesedihan, amarah atau juga histeria
Pasien dengan masalah skizo-afektif ini merupakan tipikal yang paling berbahaya dan lebih berpotensi untuk melakukan bunuh diri dari pada jenis skizofrenia yang lain.
6. Anorexia nervosa
Definisi : Anorexia Nervosa adalah gangguan pola makan, orang mengalami gangguan ini merasa tidak puas dengan penurunan berat badannya. Hal inilah yang menyebabkan penderita anoreksia nervosa ini juga mengalami suatu gangguan kecemasan dan depresi yang intens.
Ciri-ciri umum penderita
- Tidak mau mempertahankan berat badan pada level normal atau sedikit di atas normal
- Ketakutan intens bahwa berat badan akan naik
- Evaluasi yang tidak pas terhadap berat badan atau bentuk tubuhnya sendiri, atau mengingkari keseriusan berat tubuhnya yang saat ini kurang
- Amenorrhea (tidak mengalami menstruasi)
- pada banyak kasus pasien Anorexia Nervosa akan mengalami permasalahan kesehatan/ metabolisme tubuh, mal nutrisi yang pada akhirnya berujung pada kematian   penderitanya.
7. Multiple Identity Disorder
Definisi : Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan jiwa yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
Ciri-ciri umum penderita:
- Penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
- Penderita merasa tidak mendiami tubuh mereka sendiri dan menganggap diri sebagai orang yang asing atau tidak nyata.
- Mengalami distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
- Berubah-ubahnya kondisi penderita terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian lain.
- Sakit kepala dan keinginan bunuh diri
8. Self harm/self injures
Definisi : Self injury adalah suatu perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatasi rasa sakit emosional dengan cara melukai diri sendiri.
18.44 | 0 komentar | Read More

macam -macam gangguan jiwa1

Gangguan kecemasan
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan merespon obyek atau situasi tertentu dengan perasaan ketakutan, panik, berkeringat, dan detak jantung menjadi lebih cepat. Respon ini tidak dapat mereka kontrol dan mengganggu keseharian. Gangguan kecemasan juga dapat berupa fobia terhadap situasi tertentu, gangguan kecemasan sosial, ataupun gangguan panik.
Gangguan kepribadian
Mereka yang mengalami gangguan kepribadian umumnya memiliki karakter yang ekstrem dan kaku yang cenderung tidak sesuai dengan kebiasaan bermasyarakat, seperti antisosial atau paranoid.
Gangguan afektif/mood
Orang yang mengalami gangguan mood dapat terus-menerus merasa sedih, merasa terlalu gembira pada periode tertentu, atau memiliki perasaan senang dan sangat sedih secara fluktuatif. Bentuk paling umum dari kondisi ini antara lain gangguan bipolar, depresi, dan gangguan kiklomitik di mana perubahan mood dari senang ke sedih atau sebaliknya secara signifikan.
Gangguan ketidakmampuan mengontrol keinginan
Orang dengan gangguan ini tidak dapat menolak dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya membahayakan diri sendiri atau orang lain. Gangguan jiwa yang termasuk kelompok ini antara lain kleptomania (mencuri barang-barang kecil), piromania (suka menyulut api).
Gangguan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktif
Termasuk pada kelompok ini adalah kecanduan minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Gangguan psikosis
Gangguan ini mengacaukan pikiran dan kesadaran manusia. Halusinasi dan delusi adalah dua bentuk gejala paling umum dari kondisi ini. Orang yang mengalami halusinasi merasa melihat atau mendengar suara yang sebenarnya tidak nyata. Sedangkan delusi adalah hal tidak benar yang dipercaya pengidapnya sebagai benar, misalnya delusi kejar, dimana penderita merasa diikuti seseorang. Contoh gangguan psikosis yang paling dikenal adalah skizofrenia. Pengidap skizofrenia mengalami gangguan otak yang membuatnya dapat mengalai halusinasi dan delusi.
Gangguan pola makan
Pengidapnya mengalami perubahan perilaku, kebiasaan, dan emosi yang berkaitan dengan berat badan dan makanan. Contoh paling umum dari gangguan ini adalah anoreksia nervosa dimana penderita tidak mau makan dan memiliki ketakutan abnormal terhadap berat badan. Contoh lain adalah bulimia nervosa dimana penderita makan berlebihan kemudian memuntahkannya secara sengaja. Ada juga kondisi binge-eating atau kondisi saat seseorang makan terus-menerus dalam jumlah banyak, namun tidak disertai memuntahkan kembali.
Gangguan obsesif-kompulsif/obsessive-compulsive disorder (OCD)
Pikiran pengidap OCD terus-menerus dipenuhi oleh ketakutan atau pikiran yang mengganggu yang disebut dengan obsesif. Kondisi ini membuat mereka melakukan ritual yang berulang-ulang yang disebut kompulsif. Contohnya adalah orang yang terus-menerus mencuci tangan karena takut secara berlebihan kepada kuman.
Gangguan pasca-trauma/post-traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD adalah gangguan mental yang terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang menakutkan seperti kematian anggota keluarga yang dicintai secara tiba-tiba, pelecehan seksual, atau bencana alam.
Sindrom respons stress/gangguan penyesuaian
Yaitu ketika seseorang menjadi emosional dan mengalami perubahan perilaku setelah berada pada kondisi di bawah tekanan, seperti kondisi krisis, perceraian, bencana alam, kehilangan pekerjaan.
Gangguan disosiatif
Akibat situasi tertentu, seperti trauma, pengidapnya mengalami gangguan parah pada identitas, ingatan, dan kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya.
Gangguan seksual dan gender
Gangguan yang berdampak kepada gairah dan perilaku seksual, seperti disfungsi seksual dan gangguan identitas gender.
Gangguan somatoform
Mengalami nyeri atau sakit pada anggota tubuhnya, meski dokter tidak menemukan gangguan medis apa pun.
18.41 | 0 komentar | Read More

resiko mengalami gangguan jiwa

  • Senyawa kimia alami pada otak yang bernama neurotransmiter memegang peranan penting bagi kesehatan mental seseorang. Perubahan reaksi kimia ini dapat berdampak kepada mood dan berbagai aspek kesehatan mental.
  • Memiliki keluarga sedarah dengan riwayat sakit jiwa. Gen-gen tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami sakit jiwa. Kemunculannya dapat terpicu oleh persoalan hidup yang mungkin saja sebelumnya dialami penderita sakit jiwa.
  • Paparan virus, racun, minuman keras, dan obat-obatan saat berada dalam kandungan dapat dihubungkan dengan penyebab sakit jiwa.
  • Pada beberapa kasus, ketidakseimbangan hormon dapat berpengaruh kepada kesehatan mental.
  • Mengalami kejadian traumatis, seperti pernah mengalami pemerkosaan atau menjadi korban bencana alam.
  • Menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Menjalani kehidupan yang penuh tekanan, seperti kesulitan keuangan, perceraian, atau kesedihan akibat adanya anggota keluarga yang meninggal.
  • Mengalami penyakit kronis, seperti kanker.
  • Mengalami kerusakan otak.
  • Memiliki sedikit atau bahkan tidak punya teman dan merasa sendiri.
  • Pernah mengalami sakit jiwa sebelumnya
18.40 | 0 komentar | Read More

tindakan dr bedah thorqax

Written By iqbal_editing on Kamis, 28 Juli 2016 | 15.46

Bedah Pintas Arteri Jantung (CABG)

Bedah Pintas Arteri Jantung, atau CABG merupakan teknik yang menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya untuk mencangkok arteri tersumbat yang memasok darah ke jantung. Baik pembuluh darah di betis atau arteri mamaria internal (sepasang pembuluh darah yang terletak di bagian dada) Anda dapat digunakan untuk bedah pintas. Bedah ini membantu mengembalikan aliran darah normal ke otot jantung yang terpengaruh oleh penyumbatan.






Angioplasti Koroner Transluminal Perkutan

Angioplasti Koroner Transluminal Perkutan (PTCA), atau Angioplasti Koroner, adalah suatu prosedur sayatan minimal non bedah yang digunakan untuk membuka arteri yang menyempit. Ini melibatkan penggunaan kateter fleksibel dengan balon diujungnya, yang dipompa pada tekanan tinggi di dalam dinding arteri yang menyempit. Ini akan memaksa plak arteri melawan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Prosedur ini dapat meningkatkan beberapa gejala terhubung dengan arteri tersumbat, seperti nyeri dada atau nafas memendek.





Perawatan untuk Kerusakan Katup Jantung

Katup yang tidak berfungsi dengan benar dapat diperbaiki atau diganti. Contoh katup yang tidak berfungsi dengan benar ketika katup stenotik (menyempit) atau tidak kompeten (bocor), menyebabkan darah bocor kembali ke dalam jantung ketika darah seharusnya mengalir keluar jantung. Katup yang tidak dapat diperbaiki menyebabkan penyakit jantung dan kematian.


15.46 | 0 komentar | Read More

pengertian bedah thorax

Bedah Toraks Kardiovaskular (Bedah Jantung dan Dada) adalah bidang kedokteran yang terlibat dalam perawatan bedah penyakit yang mempengaruhi organ didalam toraks (dada) – terutama jantung dan paru-paru.

Tim bedah jantung, toraksik dan vaskular, ahli dalam menangani pasien resiko tinggi dan mereka yang sebelumnya ditolak untuk pintas arteri jantung di pusat-pusat lainnya. Spesialis jantung dari Departemen Bedah Toraks Kardiovaskular secara rutin melakukan bedah pintas jantung, dan tingkat kematian untuk resiko tinggi pintas arteri jantung adalah di bawah 2%, sebanding dengan standar internasional yang dilaporkan oleh Perkumpulan Bedah Torasik, pusat data nasional di Amerika Serikat.
15.45 | 0 komentar | Read More

aneurisma aorta abdenominalis

Aneurisma Aorta Abdominalis adalah kondisi medis yang ditandai dengan pelemahan dan penonjolan pada daerah aorta abdominalis. Aorta adalah arteri yang paling besar yang berasal dari jantung melewati daerah dada dan perut yang membawa darah teroksigenasi ke seluruh tubuh. Bagian dari aorta yang melalui perut dikenal sebagai aorta abnominalis. Pada AAA, dinding aorta di daerah perut melemah dan membesar secara bertahap dalam beberapa periode waktu tertentu. Hal ini sering tidak bergejala dan terlihat sewaktu pemeriksaan bagian tubuh yang lain. AAA terjadi lebih sering pada orang-orang di atas usia 60 tahun dan biasanya ditemukan pada bagian aorta yang terletak tepat di bawah daerah ginjal. Orang dengan AAA kecil atau sedang disarankan untuk melakukan pemeriksaan teratur setiap 6-12 bulan untuk memantau kondisi ini. Hal ini dapat juga menjadi penyakit yang mengancam jiwa, terutama ketika pelebaran dinding aorta membesar dan dapat pecah sehingga menyebabkan perdarahan organ dalam yang hebat, yang dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit. Aneurisma ini biasanya diperbaiki dengan cara operasi guna mencegah pecahnya dinding aorta tersebut.
15.43 | 0 komentar | Read More

akalaksia

Akalasia adalah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk menyalurkan makanan pada pipa menelan (esofagus) ke dalam lambung. Esofagus terdiri dari 3 bagian: bagian paling atas di mana terdapat sfingter esofagus bagian atas (cincin otot yang berkontraksi sepanjang waktu untuk mencegah aliran balik makanan dari bagian bawah esofagus ke arah atas), corpus dan bagian bawah dimana terdapat sfingter esofagus bagian bawah (cincin otot yang secara normal berkontraksi untuk mencegah asam lambung dan makanan yang terdapat di dalam lambung mengalir kembali ke atas ke esofagus). Secara normal, sewaktu menelan, sfingter esofagus bagian atas berelaksasi sehingga makanan dapat masuk ke dalam esofagus. Kemudian diikuti dengan kontraksi dari otot-otot bagian atas esofagus tersebut sehingga mendorong makanan ke bawah esofagus sedangkan otot-otot bagian bawah berelaksasi untuk menerima makanan. Perubahan kontraksi dari otot-otot di dalam esofagus ini dikenal sebagai gerakan peristaltik, yang memindahkan makanan sepanjang esofagus ke dalam lambung. Akan tetapi, pada penderita akalasia, sfingter esofagus bagian bawah tidak berelaksasi untuk menyalurkan makanan memasuki lambung. Hal ini sering disebabkan oleh kerusakan saraf-saraf yang mempersarafi otot-otot esofagus. Oleh karena itu, penderita akalasia dapat menunjukkan gejala regurgitasi makanan, nyeri dada ketika menelan, dada seperti terbakar dan kesulitan sewaktu menelan. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi, seperti pneumonia (ketika makanan memasuki saluran udara) atau robekan dari esofagus. Untungnya, kondisi ini merupakan penyakit yang jarang terjadi dan biasanya ditemukan pada usia pertengahan atau dewasa tua. Penanganan termasuk obat-obatan yang membantu merelaksasi otot-otot sfingter dan operasi untuk melebarkan esofagus.
15.33 | 0 komentar | Read More

abses anus

Abses Anus adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan terkumpulnya nanah di daerah anus yang disebabkan oleh infeksi bakteri dari lesi-lesi di kulit atau kelenjar yang tersumbat pada anus. Ada dua tipe dari abses anus: Abses Perirektal dan Abses Perianal. Abses perirektal adalah terkumpulnya nanah di jaringan dalam sekitar anus sedangkan abses perianal adalah terkumpulnya nanah secara langsung di bawah kulit sekitar anus. Abses anus umumnya terjadi pada penderita penyakit menular seksual, inflammatory bowel disease dan orang yang melakukan anal sex. Kondisi ini kadang-kadang dapat juga terjadi pada bayi dan balita yang masih menggunakan popok. Meskipun abses anus bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa, perawatan yang secepatnya diperlukan karena kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, seperti sepsis (darah yang keracunan akibat infeksi bakteri dalam darah). Untungnya, abses tersebut dapat dihilangkan melalui pembedahan untuk mengeluarkan nanah (drainase).
15.30 | 0 komentar | Read More

komplikasi usus buntu

Komplikasi

Radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
1. Usus buntu pecah
Jika pecah, isi usus buntu yang penuh dengan organisme patogen bisa tumpah ke rongga perut sehingga menyebabkan infeksi rongga perut (peritonitis).
2. Abses usus
Saat usus buntu pecah, rembesan nanah dari usus buntu bisa membentuk abses di sekitar usus buntu.
Abses akibat radang usus buntu (appendicitis) memerlukan perawatan segera sebelum menyebabkan infeksi luas di rongga perut.[]
15.17 | 0 komentar | Read More

usus buntu

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Usus buntu dalam bahasa Latin disebut sebagai Appendix vermiformis, organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) yang memiliki/berisi kelenjar limfoid.

Penyakit Usus Buntu

Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang usus yang membengkak. Bila terjadi gejala usus buntu dalam waktu tiga hari berturut-turut, penderita harap segera menghubungi dokter atau datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sehingga bisa langsung dioperasi, akan tetapi jika gejala usus buntu dibiarkan lebih dari satu minggu, maka perawatan medis serius sangat diperlukan untuk meredakan radang usus yang terjadi sebelum penderita melakukan operasi penyembuhan.

Gejala Radang Usus Buntu

  • Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke samping kanan bawah.
  • Nafsu makan menurun.
  • Mual dan muntah.
  • Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
  • Demam rendah setelah gejala lain muncul.
  • Perut bengkak.
  • keram pada perut.
15.13 | 0 komentar | Read More

macam-macam bedah

1. bedah umum
2. bedah syaraf
3. bedah uruologi
4. bedah plastik
5. bedah anak
6. bedah thorax
7. bedah jantung
8. bedah digestif
9. bedah vaskuler
10. bedah onkologi

14.47 | 0 komentar | Read More

gangguan tulang

Written By iqbal_editing on Senin, 25 Juli 2016 | 02.13

1. Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah

Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang/punggung sebagai berikut.
a. Skoliosis, yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke kiri atau ke kanan.
b. Kifosis, yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke belakang.
c. Lordosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke depan.

2. Gangguan Tulang Karena Penyakit

a. Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.

b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.

c. Rakhitis
Rakhitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakhitis memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.

d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.

e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis yang sehingga membuat tulang menjadi rusak.

g. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).

3. Gangguan Atau Kelainan Tulang Oleh Faktor Keturunan

Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan diwariskan kepada keturunannya, sifat itu disebut gen. Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh gen, maka akan diwariskan kepada keturunannya.

4. Gangguan Atau Kelainan Tulang Yang Disebabkan Oleh Makanan

Pertumbuhan tulang tulang sangat tergantung dari makanan yang kita makan setiap hari. Makanan yang kita makan harus mengandung zat zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung zat kapur, fosfor, dan vitamin D.

5. Gangguan Atau Kelainan Tulang Karena Kecelakaan

a. Fraktura, jika terjadi patah tulang karena kecelakaan.
b. Fisura, jika tulang mengalami retak.
c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.
d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul gelembung pada bagian sambungan tulang, tempat sambungan tulang yang menggelembung setelah sembuh.
02.13 | 0 komentar | Read More

sistem gerak

Mekanisme dan urutan gerak biasa

Bila kita berjalan menaiki tangga, maka otak kita akan menyuruh otot kaki untuk mengangkat kaki. Proses jalannya rangsang pada gerak biasa dapat disederhanakan sebagai berikut.

Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> otak ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.

Pengertian Gerak Refleks

Pengertian, Contoh, Mekanisme dan Urutan Gerak Refleks dan Gerak Biasa pada Manusia
Gambar: Contoh Mekanisme Gerak Refleks
Banyak kegiatan-kegiatan dalam tubuh yang tidak disadari keberadaanya. Misalnya,di dalam tubuh berlangsung proses pemompaan darah oleh jantung.

Darah dalam pembuluh darah selalu mengalir. Bila suatu bagian tubuh memerlukan darah lebih banyak maka pembuluh-pembuluh darah ke daerah tersebut akan mengalami pelebaran.

Sebaliknya, bila suatu bagian tubuh kurang memerlukan darah maka pembuluh darah ke daerah tersebut mengalami penyempitan.

Bila tangan kita tertusuk jarum, maka kita akan reflek menarik tangan kita. Gerak seperti itu disebut gerak refleks.
Gerak refleks adalah gerakan yang tak disadari atau yang baru disadari setelah gerak itu terjadi. 
Mekanisme dan Urutan gerak refleks

Pada gerak refleks, rangsang yang datang dari reseptor tidak seluruhnya sampai ke otak untuk diolah. Proses jalannya rangsang pada gerak refleks dapat disederhanakan sebagai berikut :
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> sumsum tulang belakang ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.
Jalan pendek yang ditempuh oleh rangsang sehingga menimbulkan gerak refleks disebut lengkung refleks. Jenis refleks bergantung pada saraf penghubungnya apakah ada di sumsum tulang belakang atau ada di otak. Apabila refleksnya hanya melibatkan sumsum tulang belakang, maka disebut refleks cerebellar.
Mekanisme dan urutan gerak biasa

Bila kita berjalan menaiki tangga, maka otak kita akan menyuruh otot kaki untuk mengangkat kaki. Proses jalannya rangsang pada gerak biasa dapat disederhanakan sebagai berikut.
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> otak ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.

Pengertian Gerak Refleks

Pengertian, Contoh, Mekanisme dan Urutan Gerak Refleks dan Gerak Biasa pada Manusia
Gambar: Contoh Mekanisme Gerak Refleks
Banyak kegiatan-kegiatan dalam tubuh yang tidak disadari keberadaanya. Misalnya,di dalam tubuh berlangsung proses pemompaan darah oleh jantung.

Darah dalam pembuluh darah selalu mengalir. Bila suatu bagian tubuh memerlukan darah lebih banyak maka pembuluh-pembuluh darah ke daerah tersebut akan mengalami pelebaran.

Sebaliknya, bila suatu bagian tubuh kurang memerlukan darah maka pembuluh darah ke daerah tersebut mengalami penyempitan.

Bila tangan kita tertusuk jarum, maka kita akan reflek menarik tangan kita. Gerak seperti itu disebut gerak refleks.
Gerak refleks adalah gerakan yang tak disadari atau yang baru disadari setelah gerak itu terjadi. 
Mekanisme dan Urutan gerak refleks

Pada gerak refleks, rangsang yang datang dari reseptor tidak seluruhnya sampai ke otak untuk diolah. Proses jalannya rangsang pada gerak refleks dapat disederhanakan sebagai berikut :
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> sumsum tulang belakang ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.
Jalan pendek yang ditempuh oleh rangsang sehingga menimbulkan gerak refleks disebut lengkung refleks. Jenis refleks bergantung pada saraf penghubungnya apakah ada di sumsum tulang belakang atau ada di otak. Apabila refleksnya hanya melibatkan sumsum tulang belakang, maka disebut refleks cerebellar.
Mekanisme dan urutan gerak biasa

Bila kita berjalan menaiki tangga, maka otak kita akan menyuruh otot kaki untuk mengangkat kaki. Proses jalannya rangsang pada gerak biasa dapat disederhanakan sebagai berikut.
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> otak ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.

Pengertian Gerak Refleks

Pengertian, Contoh, Mekanisme dan Urutan Gerak Refleks dan Gerak Biasa pada Manusia
Gambar: Contoh Mekanisme Gerak Refleks
Banyak kegiatan-kegiatan dalam tubuh yang tidak disadari keberadaanya. Misalnya,di dalam tubuh berlangsung proses pemompaan darah oleh jantung.

Darah dalam pembuluh darah selalu mengalir. Bila suatu bagian tubuh memerlukan darah lebih banyak maka pembuluh-pembuluh darah ke daerah tersebut akan mengalami pelebaran.

Sebaliknya, bila suatu bagian tubuh kurang memerlukan darah maka pembuluh darah ke daerah tersebut mengalami penyempitan.

Bila tangan kita tertusuk jarum, maka kita akan reflek menarik tangan kita. Gerak seperti itu disebut gerak refleks.
Gerak refleks adalah gerakan yang tak disadari atau yang baru disadari setelah gerak itu terjadi. 
Mekanisme dan Urutan gerak refleks

Pada gerak refleks, rangsang yang datang dari reseptor tidak seluruhnya sampai ke otak untuk diolah. Proses jalannya rangsang pada gerak refleks dapat disederhanakan sebagai berikut :
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> sumsum tulang belakang ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.
Jalan pendek yang ditempuh oleh rangsang sehingga menimbulkan gerak refleks disebut lengkung refleks. Jenis refleks bergantung pada saraf penghubungnya apakah ada di sumsum tulang belakang atau ada di otak. Apabila refleksnya hanya melibatkan sumsum tulang belakang, maka disebut refleks cerebellar.
Mekanisme dan urutan gerak biasa

Bila kita berjalan menaiki tangga, maka otak kita akan menyuruh otot kaki untuk mengangkat kaki. Proses jalannya rangsang pada gerak biasa dapat disederhanakan sebagai berikut.
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> otak ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.

Pengertian Gerak Refleks

Pengertian, Contoh, Mekanisme dan Urutan Gerak Refleks dan Gerak Biasa pada Manusia
Gambar: Contoh Mekanisme Gerak Refleks
Banyak kegiatan-kegiatan dalam tubuh yang tidak disadari keberadaanya. Misalnya,di dalam tubuh berlangsung proses pemompaan darah oleh jantung.

Darah dalam pembuluh darah selalu mengalir. Bila suatu bagian tubuh memerlukan darah lebih banyak maka pembuluh-pembuluh darah ke daerah tersebut akan mengalami pelebaran.

Sebaliknya, bila suatu bagian tubuh kurang memerlukan darah maka pembuluh darah ke daerah tersebut mengalami penyempitan.

Bila tangan kita tertusuk jarum, maka kita akan reflek menarik tangan kita. Gerak seperti itu disebut gerak refleks.
Gerak refleks adalah gerakan yang tak disadari atau yang baru disadari setelah gerak itu terjadi. 
Mekanisme dan Urutan gerak refleks

Pada gerak refleks, rangsang yang datang dari reseptor tidak seluruhnya sampai ke otak untuk diolah. Proses jalannya rangsang pada gerak refleks dapat disederhanakan sebagai berikut :
Rangsang ==> reseptor ==> saraf sensorik ==> saraf penghubung ==> sumsum tulang belakang ==> saraf penghubung ==> saraf motorik ==> otot ==> gerak.
Jalan pendek yang ditempuh oleh rangsang sehingga menimbulkan gerak refleks disebut lengkung refleks. Jenis refleks bergantung pada saraf penghubungnya apakah ada di sumsum tulang belakang atau ada di otak. Apabila refleksnya hanya melibatkan sumsum tulang belakang, maka disebut refleks cerebellar.
02.12 | 0 komentar | Read More

macam-macam sendi dan otot

Sendi Mati (Sinartrosis)

Sendi yang tidak mempunyai celah sendi sehingga tidak mungkin terjadi pergerakan pada sendi tersebut. Contoh dari sendi mati adalah sendi-sendi yang menghubungkan antar tulang pada bagian tengkorak.

Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas. contohnya adlah sendi pada ruas tulang belakang, sendi pada pergelangan tangan, serta sendi pada tulang dada.

Sendi Gerak (Diartrosis)

Sendi yang dapat digerakkan secara bebas. Sendi gerak dibedakan menjadi:

Sendi engsel

Seperti engsel pada pintu, sendi ini memungkinkan pergerakan tulang pada satu arah. contoh sendi engsel adalah sendi pada lutut dan siku.

Sendi Pelana

Pada sendi peana, salah satu tulang dapat digerakkan menuju dua arah. contohnya adalah sendi yang menghubungkan ruas jari dengan telapak tangan.

Sendi Geser

Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan pergeseran pada tulang. contohnya adalah sendi-sendi pada ruas tulang belakang.

Sendi Putar

Pada jenis sendi ini, salah satu tulang dapat bergerak karena memiliki poros pada tulang yang lain. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang hasta dan tulang pengumpil.

Sendi Peluru

Pada sendi ini salah satu tulang berbentuk bonggol sehingga tulang itu dapat bergerak ke segala arah. contohnya adalah sendi yang menghubungkan tulang lengan dengan tulang gelang bahu serta tulang paha dan tulang gelang panggul.

Otot Polos

merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana dibagian ujungnya cenderung meruncing.

Otot Jantung

Otot yang terletak pada dinding jantung.

Otot Lurik

biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut lurik karena bila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini.
01.51 | 0 komentar | Read More
 
berita unik